Tuesday 30 April 2013

Kenali Posisi Tidur Yang Baik Bagi Ibu


Pada dasarnya, semua posisi tidur itu adalah baik. Asalkan seseorang dapat tidur dan beristirahat dengan berkualitas (nyenyak) dan merasa nyaman, berarti tidak ada yang salah dengan posisi tidurnya.

Jadi untuk tiga bulan pertama bagi ibu hamil, sebelum perut membesar, ibu dapat tidur dan beristirahat dalam posisi bagaimanapun. Namun menginjak bulan-bulan selanjutnya, ketika perut ibu semakin membesar, maka tidur ibu mulai tidak nyaman. Hal ini disebabkan karena perut yang semakin membesar, adanya gerakan bayi, dan kram pada kaki.

Namun tidak perlu khawatir apakah bayi dalam kandungan akan merasa tidak nyaman, karena tubuh ibu telah diciptakan sedemikian rupa hingga dapat memberi rasa nyaman bagi bayi. Bayi yang berada dalam kandungan juga tidak akan pernah merasa tidak nyaman, karena bayi yang berada dalam kandungan mengapung dalam cairan ketuban, dan mempunyai ruang tersendiri untuk dapat bergerak bebas.

Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai posisi yang aman untuk ibu hamil. Namun para ahli menganjurkan untuk tidur pada posisi miring ke sebelah kiri. Terutama jika usia kehamilan ibu menginjak sekitar 16 minggu. Posisi ini dipercaya memberikan dampak yang positif bagi bayi, karena :

Mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena besar (vena cava inferior) di bagian belakang sebelah kanan spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung.

Membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan terutama pada kaki, pergelangan kaki, dan tangan.

Tidur posisi miring ke kanan juga baik. Ibu dapat menganti posisi miring ke kanan lalu ke kiri, dan sebaliknya untuk membuat ibu tidur lebih nyaman. Jangan khawatir jika tiba-tiba terbangun dan mendapati diri sedang tidur dalam posisi telentang. Kembalikan saja dalam posisi tidur yang miring. Pada kehamilan lanjut, di mana perut sudah semakin membesar, disertai kondisi lain seperti kram, sering buang air kecil, kontraksi palsu, gerakan bayi, serta rasa asam lambung yang meningkat akan menyebabkan ibu terbangun beberapa kali di malam hari, sehingga ibu sudah pasti akan beberapa kali berubah posisi tidur. Tidak mungkin kan ibu terus tidur dalam posisi telentang, secara otomatis akan berubah posisi jika sudah merasa tidak nyaman.

No comments: