Friday 30 September 2011

Mengenal Lebih Dekat Dengan Prebiotik

Sejarah Probiotik

Pemakaian mikroba hidup dalam makanan mempunyai sejarah yang cukup panjang. Pada awal tahun 1900, Elie Metchnikoff (Bapak imunologi) menulis teori bahwa orang Bulgaria yang banyak minum yoghurt terbukti lebih awet muda dibandingkan dengan yang tidak minum yoghurt. Ia menyebutkan adanya "Bulgarian bacillus" dalam yoghurt, yang akhirnya dikenal dengan Lactobacillus bulgaricus dan digunakan untuk pembuatan yoghurt.

Metchnikoff menyimpulkan bahwa "Ketergantungan mikroorganisme dalam tubuh manusia terhadap makanan akan menyebabkan mikroorganisme tersebut dapat dimodifikasi dan mikroorganisme jahat dalam tubuh dapat diganti dengan yang lebih bermanfaat."

Istilah probiotik, yang berasal dari bahasa Yunani dan artinya adalah "for life", digunakan pertama kali oleh Lilly dan Stillwell pada tahun 1965 untuk menggambarkan "substansi yang dikeluarkan oleh suatu mikroorganisme yang menstimulasi pertumbuhan".

Para ahli WHO/FAO mendefinisikan probiotik sebagai bakteri hidup yang apabila diberikan dalam jumlah yang sesuai akan memberikan efek yang menguntungkan pada tubuh manusia.

Sederhananya, probiotik adalah bakteri yang dikultur dalam kondisi laboratorium, lalu digunakan untuk menyeimbangkan mikroflora yang tidak seimbang akibat stres, penyakit, atau penggunaan antibiotik.

Pada tahun 1921, dimulailah penelitian tentang Lactobacillus acidophilus. Tahun 1965, definisi pertama probiotik diformulasikan, ketika Shirota sudah menemukan Lactobacillus casei pada tahun 1930 yang terkenal dengan nama “Yakult Strain”. Selanjutnya kini semakin banyak probiotik yang ditemukan, dipublikasi, dan dipasarkan baik dalam bentuk yoghurt, suplemen makanan, dan lain-lain.

Syarat Probiotik

1. Kapan bakteri dikatakan sebagai probiotik?
2. Aman. Probiotik haruslah aman dikonsumsi, tidak menyebabkan penyakit, tidak memproduksi racun, dan tidak resisten terhadap antibiotik.
3. Dapat dikonsumsi dan dikemas dalam bentuk yoghurt, bubuk, kapsul.
4. Harus tetap hidup dan stabil dalam penyimpanan.
5. Mampu bertahan hidup dalam saluran cerna. Idealnya, probiotik tetap hidup setelah melewati lambung, cairan empedu, dan enzim-enzim usus. Dengan kata lain, probiotik harus tahan asam dan tahan terhadap empedu.

Yang terpenting adalah selain dapat hidup di dalam usus, bakteri probiotik juga harus dapat menempel di dinding usus, memproduksi substansi antimikroba, menstimulasi sistem imun, serta memperbaiki kesehatan tubuh.

No comments: