Friday 25 January 2008

'IDU' Percepat Timbulnya AIDS

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada pengguna narkoba dengan jarum suntik (Injection Drug Users/IDU), lebih cepat menyebabkan sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (Acquirred Immuno Deficiency Syndrome/AIDS), dibandingkan infeksi HIV pada pasangan heteroseksual atau homoseksual berisiko tinggi.

"Infeksi HIV pada pengguna narkoba dengan jarum suntik akan berkembang menjadi AIDS dalam tiga hingga lima tahun, sedangkan pada HIV pada pasangan heteroseksual bisa berkembang menjadi AIDS dalam delapan hingga 10 tahun," kata Direktur Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, Ratna Mardiati, di Jakarta, Selasa (28/11).

Menurut Ratna, hal itu dipicu oleh kondisi pengguna narkoba dengan jarum suntik yang inkoordinatif dan tidak higienisnya alat dan bahan kimia yang mereka gunakan.

"Penggunaan narkoba dengan cara yang tidak higienis akan menyebabkan perkembangan kuman di dalam tubuh. Sementara virus HIV ini sangat kompetitif, bila ada penyakit lain dia akan lebih agresif memperbanyak diri," ujarnya.

Kondisi itu cukup mengkhawatirkan mengingat sekitar 52,6% kasus AIDS di Indonesia (total 6.987 hingga September 2006, Red) terjadi pada pengguna narkoba dengan jarum suntik.

Guna mengantisipasi hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya pengurangan resiko (harm reduction) sejak tahun 2000, dengan memberikan terapi Metadhone secara gratis untuk mengubah perilaku pengguna narkoba dengan jarum suntik secara bertahap, guna menurunkan resiko terinfeksi virus dan terkena sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (HIV/AIDS).

"Ketergantungan terhadap narkotika dan zat addiktif adalah penyakit gangguan kimiawi otak kronik yang tidak bisa dihentikan begitu saja, pemulihannya memerlukan terapi pengobatan tertentu," kata Ratna, saat menjelaskan tentang fungsi terapi Metadhone.

Lebih lanjut dia menjelaskan, 'terapi rumatan' bagi pengguna narkoba dengan jarum suntik, baik dengan buprenorphin maupun metadhone, dimaksudkan untuk menggantikan fungsi otak yang mengalami kemacetan akibat ketergantungan narkotika.

No comments: