Monday, 30 September 2013
Seni Minum Teh
Pada tahun 2737 SM, Tabib dan Kaisar China kedua, Shen Nung menemukan teh. Mereka menyebutnya cha, yang saat ini dikenal luas di seluruh dunia, diperkenalkan padanya dengan kekuatan kreasi.
Obat kuno yang lahir dengan cara ajaib biasanya banyak memiliki khasiat. Teh dan cara mengkonsumsi teh, juga tidak luput dari hal tersebut.
Teh telah memegang peranan penting dalam sejarah, baik sebagai alat tukar maupun upeti, baik urusan keluarga maupun untuk urusan yang menyangkut kerajaan. Orang China jaman dulu menamai jenis tehnya dengan nama-nama indah, seperti Tangan Budha, Wewangian Bening, Teh Kung-Fu, Putih Agung, Timbunan Hitam, Jubah Merah Agung (teh yang menurut cerita begitu nikmatnya, hingga sang caisar sendiri rela meninggalkan jubah merah keagungannya demi memanjat dan mengambil pucuk tehnya lebih banyak lagi).
Ada juga pendapat menjelaskan bahwa pendeta Tao menggunakan teh sebagai salah satu bahan dalam ramuan mujarab yang membuat meraka abadi. Orang Inggris pertama yang memiliki dan menyebarluaskan teh, Thomas Garaway mencatat di tahun 1658 bahwa teh dapat menyembuhkan 24 jenis penyakit.
Selama 5.000 tahun sejarahnya, teh telah memiliki tempat di berbagai ritual yang diabadikan di banyak budaya. Ada juga yang berpendapat, orang Arab menunjukkan kemurahan hati mereka dengan menuangkan teh hingga tumpah ruah, sementara itu orang Eropa menganggap setiap tumpahan teh sebagai pelanggaran etiket karena telah membuang barang yang sangat berharga.
Di China, orang tidak pernah menuangkan teh hanya untuk dirinya sendiri. Semua orang harus menawarkan diri menuangkan teh untuk orang-orang yang duduk di dekatnya.
Di Jepang, upacara teh kuno menggambarkan sifat perasa budaya tersebut. Tuan rumah memperhatikan setiap detail pengaturan upacara tersebut, pilihan peralatan makan, kain yang digunakan dan alur keheningan dan kebersamaan selama ritual minum teh.
Setelah menempuh perjalanan 5000 tahun, tradisi minum teh di berbagai budaya tidak surut, malah kini semakin berkembang, teh telah menjadi minuman sehari-hari sekaligus minuman untuk jamuan khusus, bahkan banyak temuan baru manfaat teh terhadap kesehatan.
Sebuah Studi menyebutkan bahwa minum teh dapat memperbaiki densitas mineral tulang pada orang yang mempunyai risiko osteoporosis. Studi lain melaporkan bahwa minum teh hijau dapat mengurangi inflamasi dan nyeri pada artritis rematoid.
Dikatakan bahwa komponen teh tertentu seperti antioksidan flavonoid, dapat menyebabkan efek yang menguntungkan tersebut. Flavonoid telah dibuktikan mempunyai efek perangsangan terhadap sel-sel bru yang membentuk tulang.
Bagi Anda yang selama ini jarang minum teh, ada bagusnya mulai membiasakan diri minum teh, seduh dan minum selagi hangat setiap sore.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment