Saturday 15 September 2007

MP3, iPOD dan Sejenisnya Bila Dipakai Terlalu Ekstrim Dapat Menyebabkan Tuli

Saat ini muncul trend baru dikalangan anak muda dengan melakukan aktivitas diiringi musik yang didengarkan melalui MP3 atau iPOD. Menurut suatu penelitian di Inggris jika hal ini dilakukan dalam waktu 7,5 menit dan volume suara mencapai 108 bit maka akan mengakibatkan rawan mengalami ketulian. Ahli indera dengar Hongkong mengatakan hal itu sudah cukup akan merusak sel halus dalam telinga, mempengaruhi pendengaran, dan beresiko menjadi tuli.

Dari hasil penelitian di Inggris ditemukan dari 1000 pengguna MP3 dengan usia 16-34 tahun, setiap hari mendengar 1 jam atau lebih dan 14% nya dalam 1 minggu rata-rata 28 jam keatas. Dan 1/3-nya menyatakan mengalami gejala telinga mendenging.

Penanggung jawab lembaga terkait yakni Vivienne Michael menuturkan, bahwa remaja yang kerap mendengar musik dengan earphone dan volume yang keras, akan tuli 30 tahun lebih awal dibanding seumur hidup orang tua, artinya pendengaran remaja generasi baru sudah mulai berkurang saat memasuki usia 40 tahun, atau bahkan mengalami kerusakan. Diingatkan pengguna MP3, jangan menyetel volume hingga melampaui 60% dari volume tertinggi dan mendengar lebih dari satu jam, jika volume tertingginya 10, sebaiknya distel ke tingkat 6.

Ahli terkait menandaskan, jika sudah kehilangan pendengaran itu tidak dapat dipulihkan kembali, meskipun memakai alat bantu dengar, itu juga hanya bisa memperbesar suara, merangsang sel halus yang belum sepenuhnya putus. Saat telinga pemakai kerap muncul gejala telinga mendenging, itu adalah pertanda adanya masalah dengan pendengaran, ia menambahkan, “jika indera dengar bergema tapi sinyalnya tetap tidak merespon, maka pada akhirnya akan mengakibatkan pendengaran menjadi tuli selamanya.”

Volume yang terlalu rendah, membuat pemakai merasa tidak nyaman mendengarkan musik, jadi disarankan “pemakai bisa mengatur volumenya sebesar 85 bit sebagai pembatas, dan atur volumenya hingga dibawah 85 bit, dengan demikian tidak akan berdampak pada sel halus di telinga.”

No comments: