Vagina adalah organ intim yang sangat rawan terinfeksi oleh
jamur, khususnya jika kurang menjaga kebersihannya. Apalagi jika tinggal di
daerah tropis, yang merupakan tempat subur bagi perkembangan jamur.
Infeksi jamur dapat menyebabkan keputihan yang sering
membuat kaum wanita menjadi tidak nyaman. Gejala keputihan antara lain yaitu
keluarnya cairan kental dari dalam vagina, cairan vagina berwarna putih susu
atau kekuningan, vagina sering terasa gatal, dan berbau.
Sebenarnya vagina memiliki mekanisme alami untuk
membersihkan dirinya sendiri, yaitu dengan cairan yang diproduksinya setiap
hari. Proses pembersihan tersebut dibantu oleh bakteri-bakteri baik yang
terdapat di dalam vagina. Bakteri-bakteri itu bertugas menjaga vagina dari serangan
bakteri jahat yang datangnya dari lingkungan luar.
Beberapa hal yang dapat dilakukan agar kaum wanita terhindar
dari infeksi jamur yang menyebabkan keputihan, yaitu:
Bersihkan vagina setiap kali buang air besar dan kecil.
Caranya dengan menyiram air dari arah vagina ke anus. Jangan dilakukan
sebaliknya karena hal itu dapat memindahkan kuman dari anus ke vagina.
Keringkan vagina dengan handuk lembut atau tisu yang tidak
mudah robek dan tidak beraroma. Vagina dan daerah sekitarnya merupakan daerah
yang sangat sensitif dan lembab. Kondisi tersebut sangat disukai oleh jamur.
Basuh vagina dengan air tawar bersih dan sedikit sabun
setiap habis mandi. Yang dibasuh hanya daerah luar vagina.
Ganti celana dalam minimal dua kali sehari untuk mengurangi
risiko perkembangan jamur.
Pilih celana dalam yang terbuat dari katun karena lebih
mudah menyerap keringat.
Pastikan kebersihan air jika menggunakan sarana toilet umum.
Bila sedang haid, ganti pembalut secara teratur, yaitu 4-6
kali sehari dan setelah buang air kecil dan besar.
Pada saat haid, kuman mudah
masuk dan dapat menyebabkan penyakit pada saluran reproduksi wanita.
Usahakan tidak menyemprotkan wewangian atau menggunakan
sabun yang terlalu wangi untuk menghilangkan bau vagina. Tindakan itu dapat
menyebabkan iritasi dan mengganggu keseimbangan kimiawi dalam vagina.
Belakangan ini, banyak wanita yang melakukan vaginal douche
atau douching, yaitu menyemprotkan atau membasuh vagina dengan cairan khusus
pembersih vagina yang banyak dijual di pasaran. Sebenarnya douching sama sekali
tidak dianjurkan, kecuali jika mendapatkan rekomendasi dari dokter yang telah
melakukan pemeriksaan sebelumnya.
Douching dapat menyebabkan pH (kadar asam) dalam vagina
menjadi tidak seimbang, yang mengakibatkan bakteri-bakteri baik menjadi mati
dan vagina pun terinfeksi oleh bakteri jahat dari luar. Bila hal itu dibiarkan,
maka infeksi akan menjalar ke organ reproduksi yang letaknya lebih dalam lagi.
No comments:
Post a Comment