Wednesday, 30 April 2014

Keluhan Terhadap Keputihan


Vagina adalah organ intim yang sangat rawan terinfeksi oleh jamur, khususnya jika kurang menjaga kebersihannya. Apalagi jika tinggal di daerah tropis, yang merupakan tempat subur bagi perkembangan jamur.

Infeksi jamur dapat menyebabkan keputihan yang sering membuat kaum wanita menjadi tidak nyaman. Gejala keputihan antara lain yaitu keluarnya cairan kental dari dalam vagina, cairan vagina berwarna putih susu atau kekuningan, vagina sering terasa gatal, dan berbau.

Sebenarnya vagina memiliki mekanisme alami untuk membersihkan dirinya sendiri, yaitu dengan cairan yang diproduksinya setiap hari. Proses pembersihan tersebut dibantu oleh bakteri-bakteri baik yang terdapat di dalam vagina. Bakteri-bakteri itu bertugas menjaga vagina dari serangan bakteri jahat yang datangnya dari lingkungan luar.

Beberapa hal yang dapat dilakukan agar kaum wanita terhindar dari infeksi jamur yang menyebabkan keputihan, yaitu:

Bersihkan vagina setiap kali buang air besar dan kecil. Caranya dengan menyiram air dari arah vagina ke anus. Jangan dilakukan sebaliknya karena hal itu dapat memindahkan kuman dari anus ke vagina.

Keringkan vagina dengan handuk lembut atau tisu yang tidak mudah robek dan tidak beraroma. Vagina dan daerah sekitarnya merupakan daerah yang sangat sensitif dan lembab. Kondisi tersebut sangat disukai oleh jamur.

Basuh vagina dengan air tawar bersih dan sedikit sabun setiap habis mandi. Yang dibasuh hanya daerah luar vagina.

Ganti celana dalam minimal dua kali sehari untuk mengurangi risiko perkembangan jamur.

Pilih celana dalam yang terbuat dari katun karena lebih mudah menyerap keringat.

Pastikan kebersihan air jika menggunakan sarana toilet umum.

Bila sedang haid, ganti pembalut secara teratur, yaitu 4-6 kali sehari dan setelah buang air kecil dan besar.
Pada saat haid, kuman mudah masuk dan dapat menyebabkan penyakit pada saluran reproduksi wanita.

Usahakan tidak menyemprotkan wewangian atau menggunakan sabun yang terlalu wangi untuk menghilangkan bau vagina. Tindakan itu dapat menyebabkan iritasi dan mengganggu keseimbangan kimiawi dalam vagina.

Belakangan ini, banyak wanita yang melakukan vaginal douche atau douching, yaitu menyemprotkan atau membasuh vagina dengan cairan khusus pembersih vagina yang banyak dijual di pasaran. Sebenarnya douching sama sekali tidak dianjurkan, kecuali jika mendapatkan rekomendasi dari dokter yang telah melakukan pemeriksaan sebelumnya.

Douching dapat menyebabkan pH (kadar asam) dalam vagina menjadi tidak seimbang, yang mengakibatkan bakteri-bakteri baik menjadi mati dan vagina pun terinfeksi oleh bakteri jahat dari luar. Bila hal itu dibiarkan, maka infeksi akan menjalar ke organ reproduksi yang letaknya lebih dalam lagi.

No comments: