Wednesday, 30 April 2014

Pneumokokus Pada Bayi dan Balita


Pneumokokus atau pneumonia adalah sebutan medis untuk penyakit radang paru. Gejala terumum dari penyakit ini sangat bervariasi. Tergantung dari usia nak dan penyebab infeksi.

Pneumonia yang terjadi akibat bakteri umumnya dapat menyebabkan anak demam tinggi dan bernafas cepat. Jika terjadi akibat virus, umumnya menimbulkan gejala bertahap dan dapat memburuk dengan waktu.

Gejala umum pneumonia yang terjadi pada bayi dan balita adalah:

1. Pernafasan yang cepat, atau sulit bernafas.
2. Batuk
3. Demam
4. Sakit kepala
5. Kehilangan nafsu makan
6. Menggigil
7. Nafas berbunyi

Anak balita yang terkena pneumonia parah dapat sulit bernafas. Bayi mungkin dapat mengalami tremor, kehilangan kesadaran, hipotermia, masalah makan, kantuk atau kelelahan yang berlebihan.

Anak-anak terbilang rentan terkena pneumonia, mengapa? Anak yang sehat memiliki pertahanan alami yang melindungi paru-paru dari kuman penyebab pneumonia. Namun bagi bayi dan anak-anak yang memiliki sistem imun yang kurang baik, memiliki pertahanan yang lemah. Anak-anak yang kurang gizi, yang tidak disusui secara ekslusif atau kekurangan zinc beresiko lebih tinggi terkena pneumonia. Demikian pula halnya bagi bayi dan anak-anak yang menderita penyakit lain, seperti AIDS, campak.

Pneumonia parah disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, yang terdiri dari 90 kuman. Bakteri ini juga menyebabkan radang selaput otak (meningitis) dan infeksi darah (febrile bacteraemia).  Ketiga penyakit ini digolongkan sebagai IPD (Invasive Pneumococcus Disease), yang menyebar melalui darah dan dapat merambah ke organ-organ penting seperti otak, paru, telinga tengah, sehingga dapat menyebabkan kematian dan kecacatan permanen, seperti tuli, gangguan mental, kemunduran intelegensi, kelumpuhan, dan gangguan syaraf.

Bakteri Streptococcus pneumoniae ditemukan secara normal pada daerah hidung dan tenggorokan. Bakteri ini dapat menyerang cepat ke dalam sirkulasi darah terutama pada bayi hingga anak berusia 2 tahun (walaupun tidak menutup kemungkinan anak yang berusia di atas 2 tahun juga dapat terkena). Cara penularan bakteri ini tergolong umum:

1. Melalui percikan ludah (melalui udara) pada saat penderita batuk, bicara, atau bersin.
2. Dari orang yang tinggalnya berdekatan, misalnya tinggal serumah, satu sekolah, satu tempat bermain.
3. Hunian yang padat.
4. Lingkungan perokok.
5. Penitipan anak.
6. Pergantian cuaca.
7. Musim hujan.
8. Penderita penyakit kronis seperti asma, dan lainnya.

IPD dapat dicegah dengan imunisasi dengan vaksin Pneumokokus Konjugasi (PCV-7). Vaksin ini diwajibkan di Amerika Serikat, Australia, Mexico, Eropa.

No comments: