Sel punca, sel induk, sel batang (bahasa Inggris : stem
cell) merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang
sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam
tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti
sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat sel
punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca
atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel
otot, sel darah merah atau sel otak.
Selama ini, obat-obatan kimia dan herbal banyak menolong
manusia mengatasi berbagai penyakit. Menyembuhkan kembali organ-organ yang
telah rusak lewat pengobatan berbahan eksternal.
Dewasa ini, obat
futuristik terus digarap. Hingga akhirnya, ilmuwan telah menemukan metode untuk
mengubah sel-sel hewan kembali muda. Ini adalah modal besar untuk menumbuhkan
jaringan transplantasi, tentunya akan diterapkan pada manusia.
Seperti penelitian
yang ditulis pada jurnal Nature. Terobosan ini bisa jadi masa depan yang cerah
untuk mengatasi masalah kesehatan. Metode disebut dengan stimulus-triggered
acquisition of pluripotency (STAP), di mana sel-sel darah yang dicampur asam,
dapat memicu pembentukan sel punca.
Teknologi yang
digunakan lebih murah, cepat, dan aman. Dapat diterapkan untuk menyembuhkan
penyakit pada mata, jantung bahkan otak.
"Jika berhasil pada manusia, ini bisa jadi awal untuk
terapi sel yang menggunakan sel punca pasien sendiri,' kata Profesor Kedokteran
Regeneratif di University College London, Chris Mason.
Tubuh manusia
dibangun dari sel-sel dengan peran tertentu seperti sel saraf, sel hati atau
sel otot yang memiliki peran tetap. Namun, sel punca dapat berubah jadi sel
lain. Mereka telah jadi bidang utama penelitian sebagai regenerasi tubuh.
Penelitian yang
dilakukan oleh Riken Centre for Developmental Biology di Jepang ini, bertujuan
untuk menciptakan sel punca di laboratorium dan kemudian mendorong sel punca
untuk tumbuh menjadi sel-sel yang berbeda.
Kelak digunakan untuk
memperbaiki organ yang rusak karena penyakit atau kecelakaan. Untuk mencapai
itu, sel-sel punca harus membawa kode genetik pasien sendiri, agar dapat
diidentifikasi sifat ramah atau tidaknya.
Dalam pengujian, sel
darah pada tikus yang baru lahir dikembalikan ke dalam keadaan serbaguna.
Caranya dengan menginkubasinya ke dalam larutan asam tinggi selama 25 menit,
kemudian direndam selama tujuh hari.
"Ini menarik untuk memikirkan pengobatan baru yang
ditawarkan pada kita, tidak hanya bermanfaat dalam hal regeneratif, tetapi
kanker juga," kata salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian,
Haruko Obokata.
Prof. Robin
Lovell-Badge dari Medical Research Council menilai ini adalah penemuan luar
biasa. Adapun, Dr. Dusko Ilic dari Kings College London menyebut temuan
tersebut sebagai penemuan ilmiah yang besar.
No comments:
Post a Comment