Sunday 31 March 2013
Menanggulangi Masalah Ngidam
Tidak ada perhitungan akan cita rasa makanan pada wanita hamil. Sama membingungkannya dengan alasan mengapa selera makanan berubah saat hamil. Namun, penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa 76 sampai dengan 90% calon ibu mengalami ngidam salah satu makanan selama hamil, dan 50 sampai dengan 85% mengalami penolakan salah satu makanan. Mual-mual dialami oleh sekitar setengah dari seluruh wanita hamil yang diteliti.
Pada tingkat tertentu, perubahan-perubahan mendadak pada saluran pencernaan ini dapat disalahkan pada hiperaktivitas hormon dalam trisemester (3 bulan) pertama. Walaupun ngidam dan penolakan makanan dapat hilang sesudah waktu itu, di bulan keempat, mereka dapat muncul kembali.
Ngidam makanan pernah dianggap sebagai tanggapan tubuh terhadap kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya. Kenyataannya, tanda-tanda ini tidak dapat dipercaya. Anda tidak dapat menghiraukan ngidam atau penolakan makanan, tapi Anda bisa mengendalikan mereka dengan menghindari makanan tinggi kalori yang memiliki nilai nutrisi rendah.
Selama masa kehamilan, Anda dapat melihat produksi air liur yang meningkat, yang menyebabkan mulut Anda lebih berair dari biasanya. Air liur atau saliva Anda, yang menunjukkan perubahan hormon dalam tubuh Anda, dapat menyebabkan rasa logam dalam mulut.
Beberapa ketidaknyamanan di masa hamil dapat menyebabkan Anda menyesuaikan kebiasaan makan Anda. Bila mual menjadi masalah (biasanya dalam trimester pertama), maka jadwal makan yang lebih sering dengan porsi lebih kecil dapat membantu. Terlepas dari ketidaknyamanan sementara ini, penelitian menandakan bahwa hasil kehamilan sangat memuaskan. Rasa panas dalam dada dapat diredakan dengan makanan porsi kecil dan menghindari makanan berminyak atau pedas dan kafein. Untuk sembelit, yang dapat muncul selama hamil, tingkatkan konsumsi cairan, makanan berserat, dan buah-buahan serta jus.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment