Sunday 31 March 2013
Bayi Dapat Menderita Stroke
Stroke bukan saja dapat diderita oleh orang dewasa, tapi juga bayi yang baru lahir. Seperti yang terjadi di Kanada dimana bayi yang baru berusia enam jam mengalami kejang dan berhenti nafasnya. Tenyata diketahui kemudian menderita stroke. Penelitian baru di Kanada sendiri oleh The Heart and Stroke Foundation of Canada, menunjukkan bahwa 6 dari 100.000 anak-anak mengalami stroke. Sepertiganya terjadi pada bayi yang baru lahir.
Stroke dapat terjadi akibat sumbatan pada pembuluh darah otak yang disebut dengan stroke iskemik atau pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan stroke hemoragik (perdarahan). Pada stroke, sel-sel otak tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen sehingga dapat menyebabkan kematian dari sel otak tersebut. Bila stroke tersebut berat, maka akan dapat menyebabkan kematian.
Penyebab pasti untuk bayi yang menderita stroke secara mendadak, padahal pada saat lahir dalam keadaan sehat, masih dicari jawabannya hingga kini. Salah satu kemungkinan yang diajukan adalah adanya jepitan pada tali pusat pada saat bayi lahir yang menyebabkan terjadinya gumpalan yang menyumbat pembuluh darah otak. Dan ibu yang akan melahirkan mempunyai darah yang mudah menggumpal, sehingga dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya sumbatan pada bayi.
Stroke pada bayi ini harus menjadi perhatian juga bagi para dokter dan perawat untuk dapat mengenali gejala stroke sejak dini sehingga dapat memberikan pengobatan secepatnya. Gejala awal dapat hanya berupa gangguan bernafas dan kelemahan pada satu sisi lengan.
Saat ini, pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosa telah dapat dilakukan seperti MRI (multiple resonance imaging) dan PET (positron emission tomography).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment