Wednesday, 30 January 2013
Talasemia, si Pembuat Anemia
Bagi sebagian besar orang tua, mempunyai anak yang menderita talasemia merupakan beban yang sangat berat, baik moral maupun material. Pasalnya, selain harus terus memonitor tumbuh kembang si anak, biaya yang dibutuhkan untuk transfusi darah juga tergolong mahal, bisa menghabiskan jutaan rupiah tiap bulannya.
Talasemia merupakan penyakit kelainan darah yang bersifat menurun (genetik). Pada keadaan ini, sel darah merah yang dihasilkan tubuh tidak normal dan pecah lebih cepat dari sel darah merah normal. Akibatnya, sepanjang hidupnya penderita terpaksa bergantung pada pasokan darah donor agar dapat memperpanjang hidupnya.
Secara umum, kita membagi talasemia menjadi talasemia mayor dan talasemia minor (disebut juga talasemia trait/pembawa sifat). Umumnya penderita talasemia minor tidak merasakan gejala apapun. Hanya kadang-kadang mengalami anemia kekurangan zat besi ringan. Untungnya lagi, tidak semua penderita talasemia minor atau carrier kelak akan mengidap talasemia mayor. Kemungkinan untuk itu hampir tidak ada.
Berbeda dengan talasemia minor, anak yang menderita talasemia mayor perlu mendapat perhatian juga perawatan khusus. Pasalnya, di dalam tubuhnya tidak tersedia hemoglobin dalam jumlah cukup karena tulang sumsumnya tidak dapat memproduksi sel darah merah dalam kadar yang dibutuhkan. Pada saat lahir, anak umumnya lahir normal tetapi pada usia 3 sampai 18 bulan mulai kekurangan darah. Untuk itu, anak harus segera diobati, jika tidak kemungkinan usianya hanya mencapai 1 hingga 8 tahun.
Menurut Kepala subbagian Hematologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI dr. Djajadiman Gatot SpA(K), pada umumnya anak yang mengidap talasemia sering memperlihatkan gejala? Rewel, tidak nyenyak tidur, susah makan dan sering muntah. Malah jika disertai muka pucat, perut membesar dan keras karena limpa membengkak dapat dipastikan anak tersebut telah mengidap talasemia mayor (stadium berat). Untuk itu, disarankan agar si anak tidak berolahraga, bermain atau melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membuat anak cepat lelah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment