Wednesday, 30 January 2013

Stres dan Kanker Kulit


Stres dapat memperburuk kondisi kesehatan seseorang termasuk mereka yang mengalami kanker kulit, demikian kesimpulan dari penelitian ahli-ahli di Baltimore, Amerika Serikat. Stres yang lama akan mempercepat timbulnya suatu kanker atau dapat juga mempercepat penyebaran kanker kulit yang telah ada, pada mereka yang berisiko tinggi.

Penelitian ini masih dalam penelitian dengan tikus, dimana 40 ekor tikus mencium adanya air seni serigala, sebagai sumber stres yang besar dan sering disinari dengan sinar ultraviolet. Tumor kulit yang pertama timbul pada tikus setelah 8 minggu kemudian. Tikus yang hanya mendapat sinar ultraviolet, tumbuh tumor kulit setelah 13 minggu kemudian.

Setelah 21 minggu percobaan, 14 dari 40 tikus stres mempunyai sedikitnya satu tumor, dan hanya dua tikus tidak stres yang menderita tumor kulit. Tumor kulit terbanyak yang diderita adalah jenis squamous sel, yang disebut juga dengan kanker non-melanoma.
Walaupun bukan termasuk jenis melanoma, kanker yang terkenal ganas, kanker jenis squamous sel ini juga berpotensial untuk menyebar ke bagian tubuh lain.

No comments: