Friday, 30 September 2011

Ke Mana-Mana Berdua, Apakah Anak Jatuh Cinta?

Anak hanya akrab dengan seseorang temannya yang berlawanan jenis. Di mana ada Adi (3 tahun), di sana pasti ada Ira (3 tahun) ... Bahkan si pelit Adi, selalu meminjamkan mainannya untuk Ria. Mungkinkah anak jatuh cinta pada lawan jenis dalam usia yang masih terlalu dini?

Menurut ahli, saat anak berusia 2 tahun, ia mengerti bahwa kedua orang tuanya kan melakukan apa saja demi kesejahteraannya, dan hal ini membuatnya merasa bahagia, puas, dan nyaman. Kepuasan diri inilah yang mereka namakan ”cinta”.Ketika mereka menginjak usia 3 tahun, anak mulai memahami disiplin yang diterapkan orang tua merupakan isyarat cinta. Dan persepsi itu tepat. Dengan menerapkan batas-batas keamanan dan tidak membiarkan anak kehilangan kontrol, orang tua sebenarnya tengah membuktikan bahwa mereka melindungi anak dari bahaya dan mengurangi emosi menakutkan yang dialami anak. Saat mereka berusia 4 tahun, anak mulai merasa bahwa selain pelukan dan belaian, cinta juga dapat diungkapkan dengan kata-kata. Maka orang tua sudah seharusnya mengungkapkan kata cinta melalui kata-kata.

Jika anak Anda berperilaku seperti Adi dan Ira, mungkin sempat terlintas dalam pikiran Anda, bahwa anak sedang jatuh cinta? Menurut ahli, anak memang bisa membedakan antara cinta untuk orang tuanya dan cinta yang ada di antara orang tuanya. Anak juga menyadari perasaan romantis mereka terhadap orang lain. Mereka bisa tertarik dengan orang lain dan mengungkapkannya dengan meniru cara orang tua mereka mengungkapkan cinta satu sama lainnya. Saat itulah, mereka mulai berperan terhadap pasangan, mainrumah-rumahan, berpura-pura melangsungkan pernikahan. Hubungan-hubungan semacam ini mengungkapkan perasaan murni anak-anak. Cinta monyet baru akan muncul saat anak berusia 6 hingga 7 tahun.

Apa yang terjadi antara Adi dan Ira terjadi pada kebanyakan anak seusianya. Penelitian di Amerika Serikat menemukan sekitar 2/3 anak yang berusia 3 hingga 4 tahun yang telah diselidiki berteman dengan sesama jenis. Pilihan berteman dengan sesama jenis ini mungkin terkait dengan pencarian kesamaan dalam berteman. Perasaan yang dapat menentramkan hati anak seumur mereka. Ahli juga mengakui adanya persahabatan laki-laki dan perempuan yang terjadi selama masa prasekolah dan taman kanak-kanak. Hal itu juga bisa disebabkan karena adanya kesamaan gaya bermain antara mereka.

No comments: