Sunday 27 February 2011

Suka Duka Menyusui

ASI merupakan makanan pertama dan utama di awal kehidupan seorang bayi. Mudah dipahami bahwa secara alamiah, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna oleh bayi. ASI sangat kaya akan zat gizi dan memiliki komposisi nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan bayi.

Terdapat lebih dari 100 jenis zat gizi yang ada dalam ASI, misalnya laktosa, omega 3, omega 6, AA, DHA, Sphyngomyelin, bahkan prebiotik alami. AA dan DHA sudah sangat dikenal sebagai komponen yang mendukung perkembangan kecerdasan anak. Jumlah dan komposisi ASI pun mengikuti kebutuhan bayi. ASI selalu tersedia dalam temperatur yang tepat bagi si buah hati. Selain itu, harganya tentu lebih murah daripada susu formula.

Mengapa bayi dianjurkan mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan?

Dari segi kecerdasan, diketahui bahwa bayi yang mendapatkan ASI umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Dari segi kesehatan, anak yang mendapat ASI memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat (karena adanya antibodi pada ASI) sehingga risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit saluran pernafasan akut dan saluran cerna, lebih rendah.

Pemberian ASI juga berkaitan dengan penurunan risiko beberapa penyakit kronik bahkan juga risiko terjadinya alergi.

ASI eksklusif dapat menurunkan risiko kematian bayi.

Dari segi psikologis, terjalin hubungan yang lebih dekat antara ibu dan bayi sehingga memberikan efek emosional yang positif (emotional bonding). Anak merasa tentram, aman dan disayang. Ikatan batin pun akan menjadi lebih erat.

Salah satu faktor yang menyebabkan ASI kurang lancar justru adalah perasaan khawatir dari ibu bahwa ASI-nya tidak keluar atau tidak cukup. Perasaan dan pikiran positif akan mendukung pengeluaran ASI yang baik, sebaliknya perasaan dan pikiran negatif seperti khawatir, cemas, bingung dan sedih dapat menurunkan produksi ASI. Faktor lain adalah rasa sakit saat menyusui karena belum terbiasanya ibu dalam menyusui atau karena teknik menyusui yang kurang tepat. Selain itu, payudara yang penuh akan merangsang terbentuknya suatu zat yang dapat menghentikan pembentukan ASI. Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam keberhasilan pemberian ASI adalah pemberian ASI yang sedini mungkin. Bila bayi telah diberikan dot, kegagalan menghisap dari puting susu ibunya dapat terjadi. Hal ini disebabkan cara menghisap susu melalui dot sangat berbeda (dan relatif lebih mudah) bila dibandingkan dengan cara menghisap susu ibu.

Bagaimana agar ASI ibu lancar dan banyak? Apa saja yang mempengaruhinya? Ibu tentu harus menjaga kesehatannya agar tetap baik. Istirahat yang cukup dan nutrisi yang baik merupakan salah satu faktor dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu. Bila faktor psikologis menjadi penyebab berkurangnya produksi ASI, suami dapat berperan untuk memberikan dukungan psikologis agar pikiran dan perasaan ibu menjadi tenang, bahagia dan rasa percaya diri pun meningkat. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan stimulasi positif dalam pengeluaran ASI. Berikanlah pengisapan ASI pada jam pertama. Jangan khawatir dengan anggapan bahwa di jam pertama, ASI belum keluar. Cairan bening yang keluar adalah cairan kolostrum, yang sangat bermanfaat bagi sang buah hati. Pengisapan pada jam pertama diduga dapat merangsang pengeluaran ASI selanjutnya.

Makanan seperti apa yang sebaiknya dikonsumsi oleh ibu menyusui? Makanan tentu akan berpengaruh terhadap kualitas ASI. Bila ibu mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, kita dapat mengharapkan bahwa ASI yang dihasilkan pun tentu lebih berkualitas.

No comments: