Friday 31 October 2008

Pria dan Andropause

Andropause adalah kondisi pria usia tengah baya yang mempunyai gejala-gejala dan keluhan yang mirip dengan menopause pada wanita. Istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, Andro artinya pria sedangkan Pause artinya penghentian. Jadi secara harfiah, andropause adalah berhentinya fungsi fisiologis pada pria. Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause, dimana produksi ovum dan hormon estrogen serta siklus haid berhenti dengan cara yang relatif mendadak. Pada pria, penurunan produksi spermatozoa, hormon testosteron, dan hormon lainnya terjadi secara perlahan.

Mekanisme terjadinya Andropause

Mekanisme terjadinya andropause adalah karena menurunnya fungsi sistem reproduksi pria yang menyebabkan penurunan kadar testosteron sampai dibawah angka normal. Hormon yang turun pada pada andropause ternyata tidak hanya testosteron saja, melainkan penurunan multi hormonal yaitu hormon DHEA, DHEAS, Melantonin, Growth Hormon, dan IGFs (Insulin like growth factors). Oleh karena itu, banyak pakar yang menyebut andropause dengan sebutan lain seperti Adrenopause (defisiensi DHEA/ DHEAS), Somatopause (defisiensi GH/ Insulin like Growth Factor), PTDAM (Partial Testosteron Deficiency in Aging Male), PADAM (Partial Androgen Deficiency in Aging Male), Viropause, Climacterium pada pria, dan sebagainya.

Apa saja gejala Andropause?

Kumpulan gejala dan tanda yang timbul pada andropause antara lain:

1. Gangguan vasomotor: tubuh terasa panas, berkeringat, insomnia, rasa gelisah dan takut.
2. Gangguan fungsi kognitif dan suasana hati: mudah lelah, menurunnya motivasi, berkurangnya ketajaman mental/ institusi, depresi, dan hilangnya rasa percaya diri.
3. Gangguan virilitas: menurunnya tenaga, kekuatan dan massa otot, kehilangan rambut tubuh, penumpukan lemak pada daerah abdominal dan osteoporosis.
4. Gangguan seksual: menurunnya minat terhadap seksual/ libido, perubahan tingkah laku dan aktifitas seksual, kualitas orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi/ disfungsi ereksi/ impotensi, berkurangnya kemampuan ejakulasi, dan menurunnya volume ejakulasi.

Kapan gejala Andropause mulai timbul?

Umumnya andropause mulai terjadi pada usia 50-60 tahun. Gejala-gejala pada andropause tidak terjadi sekaligus dan bisa terjadi pada usia yang bervariasi. Perubahan hormonal dan biokimiawi tubuh secara pasti akan terjadi dengan bertambahnya usia, tetapi tidak semua pria akan mengalami keluhan andropause.

Apa penyebab Andropause?

Penurunan hormon pada andropause terjadi secara perlahan sehingga seringkali tidak menimbulkan gejala. Beberapa penyebab andropause antara lain:

Faktor lingkungan

1. Bersifat fisik: bahan kimia yang bersifat estrogenik yang sering digunakan di bidang pertanian, pabrik dan rumah tangga.
2. Bersifat psikis: suasana lingkungan, kebisingan dan perasaan tidak nyaman.

Faktor Organik (Perubahan hormonal)

Penyakit-penyakit tertentu dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat mempercepat penurunan hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya. Misalnya diabetes mellitus, varikokel (pelebaran pembuluh darah testis), prostatitis kronis (infeksi pada prostat), kolesterol tinggi, obesitas, atropi testis, dan lain sebagainya.

Faktor Psikogenik

Penyebab psikogenik sering dianggap sebagai faktor timbulnya berbagai keluhan andropause setelah terjadi penurunan hormon testosteron.

1 comment:

gadis indonesia said...

thnk for the information...