Saturday 24 November 2007

Penyakit Sapi Gila

Penyakit Sapi Gila pernah menghebohkan Indonesia sampai-sampai banyak orang ikut tidak berani makan daging sapi. Tapi apa sih yang dimaksud dengan penyakit sapi gila? Apakah produk susu bisa menularkan penyakit ini?

Penyakit sapi gila, atau yang nama kerennya adalah bovine spongiform encephalopathy (BSE), merupakan penyakit menular yang fatal yang mengenai sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dari hewan ternak. Para peneliti meyakini bahwa penyebabnya adalah protein yang dalam keadaan normal sesungguhnya ditemukan pada permukaan sel. Karena suatu sebab yang belum diketahui, protein tersebut menyimpang (menjadi abnormal) dan menghancurkan jaringan sistem saraf pusat. Protein ini disebut prion.

Sapi gila pada Manusia
Suatu penyakit yang diberi nama varian penyakit Creutzfeldt-Jakob merupakan versi penyakit sapi gila yang mengenai manusia. Para peneliti percaya bahwa kita bisa menderita penyakit tersebut bila mengkonsumsi produk-produk dari sapi yang terkontaminasi oleh jaringan susunan saraf pusat yang terinfeksi oleh penyakit sapi gila. Disebut varian karena penyakit Creutzfeldt-Jakob yang klasik memang berbeda dengan penyakit sapi gila ini dan belum diketahui penyebabnya.

Walaupun produk-produk dari sapi ditenggarai menjadi penyebabnya, penelitian menunjukkan bahwa susu dan produk susu tidak menularkan penyakit ini walaupun susu tersebut dihasilkan dari sapi yang terinfeksi penyakit sapi gila.

Gejala klinis
Amat sulit untuk melakukan diagnosa penyakit sapi gila pada tahap awal. Mula-mula, penderita mungkin hanya terlihat depresi dan kehilangan fungsi koordinasi. Pada tahap yang lebih lanjut, orang tersebut dapat menderita demensia (pelupa). Pada tahap akhir barulah penyakit ini benar-benar dapat dideteksi menggunakan alat pemindai resonansi magnetik (magnetic resonance imaging) dimana dokter dapat melihat abnormalitas pada otak.

Penyakit ini dapat menyerang segala kelompok usia dan bersifat fatal. Perjalanan penyakitnya memang perlahan-lahan tapi terus merusak, dan dalam waktu lebih kurang setahun (sejak awal terkena penyakit), penyakit ini biasanya sudah berakibat fatal.

Pencegahan
Jangankan untuk mencegah, bahkan untuk melakukan diagnosa dini pun sulit. Celakanya lagi, walaupun dimasak, prion ternyata tidak dapat dihancurkan. Karena itu, satu-satunya pencegahan yang dapat dilakukan adalah mencegah kontaminasi dari produk yang mengandung otak dan sumsum tulang belakang ternak yang dicurigai menderita penyakit sapi gila. Ini memang menyulitkan dan negara tentu perlu terlibat dalam upaya ini.

Salah satu upaya negara-negara dunia untuk mencegah berjangkitnya penyakit ini adalah menolak masuknya produk-produk yang mengandung daging sapi dari negara-negara yang diketahui terjangkit penyakit ini.

No comments: