Kencing manis memang cukup sering
dijadikan bahan pembicaraan, bahkan dalam percakapan sehari-hari. Berbagai
gejala sering dihubung-hubungkan dengan penyakit tersebut, mulai dari rasa
lemas, cepat lelah sampai gatal-gatal di kulit. Tapi, apa sih sebenarnya
penyakit kencing manis itu?
Penyakit kencing manis adalah
penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal.
Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya kadar insulin dalam darah, atau karena
tubuh tidak dapat memakai insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang
dihasilkan oleh tubuh dan mempunyai fungsi penting dalam metabolisme glukosa.
Sel memerlukan insulin agar gula
yang ada di dalam darah dapat masuk ke dalam sel dan dipakai sebagai sumber
energi. Bila jumlah insulin berkurang, tentu saja gula tidak dapat diserap ke
dalam sel dan tetap beredar di dalam darah. Akibatnya kadar gula darah menjadi
tinggi. Penderita yang mengalami keadaan ini disebut sebagai penderita DM type
I.
Ada keadaan lain dimana jumlah
insulin sebenarnya cukup, atau berkurang sedikit, tapi sel-sel tubuh tidak
dapat memanfaatkannya secara baik. Keadaan ini disebut resistensi insulin.
Penderita yang mengalami resistensi insulin dan atau defisiensi insulin relatif
disebut sebagai penderita DM type II.
Selain kedua tipe tersebut,
sesungguhnya masih ada tipe-tipe lain seperti diabetes gestasional (diabetes
pada kehamilan). Walaupun berbeda-beda tipe, para penderita ini memiliki
kesamaan, yaitu kadar gula yang tinggi dalam darah. Dari semua tipe DM yang
ada, DM tipe II memiliki jumlah penderita terbanyak.
Ada beberapa keluhan yang sangat
dikenali sejak jaman dahulu kala dan dianggap sebagai keluhan yang khas pada
kencing manis, yaitu banyak kencing (poliuria), banyak minum (polidipsia),
banyak makan (polifagia) dan berat badan yang menurun dengan cepat.
Selain keluhan-keluhan tersebut,
masih banyak keluhan (yang sebenarnya tidak spesifik) yang dihubungkan dengan
penyakit kencing manis. Keluhan-keluhan itu misalnya sering bisulan,
gatal-gatal pada kulit dan kemaluan, keputihan, cepat lelah, sering mengantuk,
kesemutan, dan lain-lain. Gejala-gejala ini memang berhubungan dengan penyakit
kencing manis yang diderita.
Ada orang yang memiliki faktor
risiko tinggi untuk menderita DM, artinya dia mempunyai berbagai kondisi yang
menempatkannya pada kemungkinan yang lebih besar untuk menderita kencing manis.
Faktor-faktor risiko tersebut misalnya:
- Usia lebih dari 45 tahun
- Riwayat keluarga yang menderita kencing manis
- Kegemukan
- Darah tinggi
- DM pada kehamilan
- Pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg
- Pernah mengalami kadar gula yang meningkat dan digolongkan dalam Tolerasi Glukosa Terganggu (TGT)
- Kadar lemak darah yang buruk
Prinsip pengelolaan kencing manis
adalah:
- Edukasi kepada penderita, keluarga dan masyarakat
- Diet (nutrisi) yang sesuai dengan kebutuhan penderita
- Olahraga
- Obat-obat yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah (bila perlu)
Jika kita lihat pada prinsip-prinsip
pengelolaan di atas, dapat kita mengerti bahwa obat sebenarnya bukan menjadi
hal yang utama. Perubahan gaya hidup adalah faktor yang sesungguhnya sangat
menentukan keberhasilan pengelolaan DM.
Faktor nutrisi adalah faktor yang
tidak bisa ditinggalkan. Pada sebagian besar kasus, pengelolaan nutrisi yang
baik mampu untuk menjaga kadar gula darah pasien dalam tingkat yang cukup baik.
Pada kasus yang berat pun, nutrisi adalah faktor utama yang perlu
diperhitungkan.
Penderita DM dapat mengalami
berbagai komplikasi khususnya bagi mereka yang kadar gula darahnya tidak
terkontrol. Komplikasi tersebut misalnya:
- Kebutaan
- Gangguan saraf (neuropati)
- Gagal ginjal
- Komplikasi kehamilan
1 comment:
You won't need to think what one is a useful one for you as both of these work in your case effectively and you are able to opt for any ones according to your need payday loans no employment verification your mechanic brings portable tools to be able to check underneath the auto and most car lots won't have a very problem using this type
of.
Post a Comment