Saturday, 29 September 2012
Penyebab Kerusakan kulit
Kulit dan organ tubuh lainnya mengalami kemunduran saat usia bertambah. Proses terjadinya pada setiap orang berbeda-beda. Keriput merupakan masalah kulit yang ditakuti, terutama oleh wanita. Terdapat tiga macam kerut. Kerut yang terletak di permukaan (superficial), dinamai lines. Garis-garis halus ini terjadi akibat lapisan epidermis yang tidak rata ketebalannya. Kerutan yang kedua dinamakan fold. Fold terjadi pada orang tua karena ketebalan epidermis kulit sudah berubah. Ketiga, kerutan yang terjadi karena ekspresi wajah. Kerutan ini dipengaruhi otot-otot yang berada di bawah kulit. Otot yang bekerja secara berlebihan dapat menimbulkan garis lipatan pada kulit.
Gangguan lainnya pada kulit selain jerawat, adalah flek. Flek terjadi karena jenis kulit kita termasuk dalam jenis kulit berwarna yang mudah timbul kelaianan pigmentasi. Flek pada wajah sering terjadi akibat jumlah melanosit (sel yang memberi warna) berlipat.
Jika lapisan paling luar kulit (epidermis) menebal, kulit akan terlihat kusam. Sumbatan pada pori-pori di lapisan kulit ini dapat menyebabkan bintil-bintil kecil berwarna putih atau jerawat, saat kelenjar minyak yang ada di dalam kulit memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan.
Kerusakan kulit dapat disebabkan paparan sinar ultraviolet, asap rokok, pemakaian dan perawatan yang salah, polusi, terutama sinar ultraviolet B (UVB) dengan panjang gelombang 290 hingga 320 nm, dan sinar ultraviolet A (UVA) dengan panjang gelombang 320 hingga 400 nm. Radikal bebas yang terbentuk karena paparan sinar UV dapat menghancurkan kolagen dan elastin yang menjaga kekenyalan kulit, sehingga kulit menjadi cepat berkerut dan berkeriput. Radikal bebas juga yang membuat produksi melanosit memiliki jumlah yang berlebihan sehingga menimbulkan pigmentasi. Radikal bebas juga dapat terbentuk dari polusi udara.
Nikotin yang terkandung di dalam rokok mempersempit jaringan darah sehingga kulit terlihat tidak sehat. Kolagen dan elastin juga dapat dirusak karena adanya reaksi kimia dengan acetaldehyde, kandungan yang terdapat di dalam rokok. Asap rokok dapat mengiritasi kulit, contohnya saja daerah mata yang berkulit tipis.
Kosmetik dengan kadar alkohol yang tinggi dapat merusak kulit. Alkohol dapat membuat kulit menjadi kering dan menjadikan garis halus terlihat semakin jelas. Alkohol juga mengandung acetaldehyde. Hati-hati menggunakan kosmetik yang mengandung pewarna, pengawet atau kosmetik antipigmentasi dengan unsur merkuri, saliccylid acid yang dapat membahayakan kulit, bahkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment