Asap rokok yang terpaksa harus dihirup anak-anak dari udara yang tercemar, akan membuat mereka mengalami penurunan dalam prestasi di sekolah. Bahkan paparan yang rendah dari asap rokok di rumah dihubungkan dengan penurunan nilai dalam membaca dan matematika. Semakin besar paparan yang terjadi, semakin berat penurunan yang terjadi. Dan jutaan anak di dunia harus menghadapi masalah ini.
Penelitian ini dilakukan antara tahun 1988 hingga 1994 terhadap hampir 4.400 anak di Amerika Serikat. Untuk mengetahui besarnya paparan asap rokok yang didapat dari lingkungan, para peneliti melakukan pemeriksaan terhadap kadar dari Kotinin, yaitu suatu senyawa yang diperoleh dari hasil pemecahan Nikotin di dalam tubuh. Kotinin ini dapat diukur dalam darah, air seni, air liur dan rambut.
Anak-anak yang berusia antara 6 hingga 16 tahun ini, dimasukkan dalam penelitian ini jika dari hasil analisa kadar Kotinin darahnya sama atau kurang dari 15 ng/ml, suatu batas konsisten dari paparan asap rokok dalam udara. Selain itu mereka juga tidak menggunakan produk rokok apapun dalam lima hari sebelum penelitian dilakukan.
Kemudian anak-anak ini dilakukan pemeriksaan terhadap kemampuan kognitif dan akademik yang berhubungan dengan kemampuan matematika, logika, membaca dan pemberian alasan secara nalar.
Hasilnya, secara rata-rata terjadi penurunan satu nilai dalam membaca untuk setiap peningkatan kadar Kotinin dalam darah sebesar 1 ng/ml. Dan penurunan sebesar 5 nilai untuk tiap unit peningkatan kadar Kotinin darah dibawah 1 ng/ml. Ini menunjukkan bahwa paparan yang rendah dari asap rokok juga mempengaruhi fungsi otak.
Rokok bukan saja mempengaruhi fungsi otak, tapi hampir seluruh tubuh dipengaruhinya. Dan bukan saja fungsi otak pada anak-anak, tapi juga pada orang dewasa, karena racun yang dikeluarkan lebih berbahaya daripada racun pada asap kendaraan.
Tuesday, 30 August 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment