Sunday, 27 February 2011

Stres Selama Hamil

Wanita hamil sebaiknya jangan terlalu kuatir jika kondisi stres dan cemas selama masa kehamilan yang sedang dijalaninya akan menggangggu bayi mereka. Sebuah studi yang pernah dilakukan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, menduga bahwa kondisi stres dan cemas selama masa kehamilan ternyata memiliki manfaat bagi bayi.

Berdasarkan studi yang melibatkan 137 wanita dengan kehamilan yang sehat dan normal memberikan hasil bahwa mereka yang mengalami stres dan cemas pada kehamilan minggu ke 24 sampai dengan 32 cenderung memiliki anak dengan mental dan kemampuan motorik? Yang lebih berkembang ketika usianya dua tahun.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak yang dilahirkan dari wanita yang diketahui memiliki perasaan negatif terhadap kehamilannya akan memiliki tingkat emosional yang lebih rendah. Sebenarnya ada beberapa alasan biologis yang dapat menjelaskan bahwa kondisi stres adalah tidak berbahaya dan diduga bermanfaat bagi bayi. Zat kimia yang dihasilkan oleh kondisi stres diketahui dapat mempengaruhi pertumbuhan maupun perkembangan organ tubuh si buah hati. Hal itu diduga sebagai pewarisan genetik yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Wanita yang mengalami stres seperti ini mungkin adalah tipe wanita yang selalu menyukai tantangan atau dorongan pada diri mereka, dan akhirnya juga akan mempengaruhi atau mendorong anaknya untuk berkembang lebih cepat. Perlu dicatat bahwa wanita pada studi ini bukanlah wanita yang memiliki masalah mental yang berat, seperti kondisi yang sangat tertekan atau gangguan kecemasan yang cukup tinggi. Namun, kondisi spesifik pada studi ini adalah wanita dengan kondisi stres yang normal dan rasa cemas yang bersifat umum dan seringkali terjadi pada wanita yang sibuk bekerja. Diperkirakan hasil studi ini mungkin akan berbeda untuk wanita hamil dengan kodisi mental yang berat, baik gangguan fisik maupun stres yang sering terjadi dalam hidupnya.

Sumber: Child Development Journal

No comments: