Monday, 28 February 2011

Anemia, Pengaruhi Ikatan Ibu-Anak

Anemia, yang sering diistilahkan dengan ''kurang darah'', bukan saja berisiko menyebabkan terjadi perdarahan pada saat persalinan, tapi dapat juga membuat kurangnya ikatan batin antara seorang ibu dengan bayi yang baru dilahirkannya.

Walaupun dengan kekurangan zat besi yang ringan saja, telah dapat menganggu ikatan yang kuat antara ibu-anak. Kehilangan darah yang cukup banyak saat melahirkan, dapat menyebabkan anemia pada seorang ibu. Apalagi sebelumnya telah banyak ibu yang telah menderita anemia dan tidak mengkonsumsi suplemen mengandung zat besi selama kehamilan.

Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa wanita anemia juga mudah untuk mengalami depresi setelah melahirkan. Juga menunjukkan daya ingat dan kemampuan berpikir yang lambat.

Penelitian untuk melihat pengaruh anemia terhadap ikatan emosional antara ibu-anak dengan partisipan dari 64 wanita Afrika Selatan yang mengalami kekurangan zat besi ringan (anemia), dibanding dengan 31 wanita yang mempunyai zat besi normal.

Setelah 10 minggu melahirkan, masing-masing ibu dan bayinya direkam untuk melihat interaksi yang terjadi. Separuh dari ibu-ibu anemia tersebut diberikan suplemen besi. Setelah 9 bulan, semua ibu-ibu tersebut direkam kembali untuk melihat interaksi ibu-anak.

Hasilnya menunjukkan, wanita yang mengalami kecukupan zat besi dan yang menerima suplemen zat besi menunjukkan lebih emosional terhadap bayi-bayi mereka. Sedang ibu yang mengalami kekurangan ringan zat besi, terlihat kurang sensitif terhadap suara-suara bayinya dan menunjukkan nilai yang rendah dalam berinteraksi dengan bayinya. Selain itu waktu yang dihabiskan untuk bermain dengan bayinya lebih sedikit, dan terlihat lebih sering bosan atau menjauh dengan bayinya dibanding ibu lainnya.

Sembilan bulan kemudian, ketiga kelompok bayi tersebut menunjukkan perilaku yang berbeda. Bayi dari ibu yang anemia ringan, kurang responsif dan kurang terlibat dengan sang ibu, dibanding dengan dua kelompok lainnya.

Hasil penelitian ini dipresentasikan di konferensi Experimental Biology, di San Diego, Amerika Serikat.

No comments: