Seringkali kita sebagai orang tua,
menuntut anak agar dapat menjadi salah satu siswa / siswi yang berprestasi di
kelasnya / dalam bidang tertentu, sehingga ia dapat diterima di SMP, SMA,
bahkan perguruan tinggi yang memiliki standarisasi pendidikan yang bergengsi.
Karena entah sejak kapan telah muncul persepsi "sukses di sekolah
merupakan kunci sukses di masa depan".
Namun persepsi tersebut tidaklah
seakurat yang telah tertanam di benak para orang tua sekarang ini. Banyak
sekali orang-orang berhasil (seperti penemu, dan orang terkenal lainnya), yang
tidak berprestasi di masa sekolahnya dahulu. Jadi, prestasi akademik dan IQ
seseorang tidak dapat menjamin seseorang untuk sukses di masa depan sepenuhnya.
Yang harus dilakukan oleh orang tua
adalah mengembangkan kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) seseorang,
bukan hanya sekedar prestasi akademik mereka. Dengan demikian, peluang anak
untuk meraih sukses di kemudian hari akan menjadi sangat besar. Seorang
peneliti dari Harvard, Dr. Howard Gardner, (pencetus teori Multiple
Intelligence) mengajukan sembilan jenis kecerdasan yang meliputi :
- Cerdas Bahasa
Mendidik anak agar cerdas dalam mengolah kata. - Cerdas Gambar
Mendidik anak agar ia memiliki imajinasi yang tinggi. - Cerdas Musik
Mendidik anak agar ia cerdas dalam bermusik, peka terhadap suara maupun irama. - Cerdas Tubuh
Mendidik anak agar terampil mengolah tubuh dan gerak. - Cerdas Matematika dan Logika
Mendidik anak agar cerdas dalam sains dan berhitung. - Cerdas Sosial
Mendidik anak agar memiliki kemampuan yang tinggi dalam membaca pikiran dan perasaan orang lain. - Cerdas Diri
Mendidik anak agar ia menyadari kekuatan sekaligus kelemahan yang dimilikinya. - Cerdas Alam
Mendidik anak agar peka terhadap alam sekitar. - Cerdas Spiritual
Mendidik anak agar ia menyadari makna eksistensi diri dalam hubungannya dengan pencipta alam semesta.
Seseorang akan menjadi benar-benar
cerdas jika ia mendapat nilai yang sama tinggi di setiap kecerdasan yang telah
dijabarkan di atas. Namun hal tersebut sangat jarang terjadi. Umumnya seseorang
yang sukses memiliki gabungan antara empat atau lima kecerdasan yang menonjol.
Contohnya saja, Albert Einstein yang terkenal jenius dalam sains, ternyata juga
ahli dalam matematika, dan bermain biola. Hal yang serupa terjadi juga pada
Leonardo Da Vinci, yang memiliki kecerdasan dalam olah tubuh, seni, arsitektur,
matematika, dan fisika.
Kecerdasan seorang anak dipengaruhi
oleh faktor keturunan, keadaan lingkungan, dan peran serta orang tua dalam
menemukan, serta mengembangkan sebanyak mungkin kemampuan yang dimiliki seorang
anak.
No comments:
Post a Comment