Wednesday, 26 February 2014

Anak Autis Sulit Kenali Kata-kata yang Biasa


Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa anak-anak autis memiliki waktu yang sulit untuk mengenali kata-kata biasa dan lebih banyak otak mereka digunakan untuk tugas semacam ini dibandingkan otak anak-anak biasa yang sedang berkembang.

Peneliti dari University of Washington’s, Institute for Learning and Brain Sciences mengatakan bahwa otak anak autis memang melambat, bukannya menjadi lebih ahli dalam mengenali kata-kata. Karena mereka tidak dapat membedakan apa yang seharusnya adalah kata-kata biasa, otak mereka bekerja terlalu keras dan tidak dapat fokus pada kata-kata baru. Ketika mereka tidak dapat mengerti sebuah kata, mereka juga tidak tahu segala sesuatu yang mengikuti kata-kata berikutnya dalam kalimat.

Penelitian ini merupakan usaha untuk memahami bagaimana gangguan bahasa adalah karakteristik dari anak autis. Penelitian itu membandingkan anak-anak (19-30 bulan) yang berkembang biasa dan yang menderita autis pada kegiatan The Sixth International Meeting for Autism Research, Seattle.

Para peneliti menempatkan alat dengan 20 sensor pada kepala mereka dan merekam gelombang otak saat mereka mendengarkan kata-kata familiar (seperti bola, buku, anjung, kucing) dan kata-kata yang tidak familiar (seperti kata kerja, kerdil, menunggu, laju). Anak-anak juga dipaparkan pada kata-kata yang direkam dan diputar secara terbalik. Kata-kata terbalik menghasilkan pola bunyi yang tidak punya ciri khas bahasa manapun.

Otak bayi dalam perkembangan biasa mampu merespon dengan pola unik aktivasi setiap jenis kata-kata. Respon kata-kata yang dikenal dan tidak dikenal ditandai berbeda. Pada kata-kata yang dibalik, otak anak-anak bereaksi hanya jika mereka mendengar sesuatu yang sangat berbeda dari pengetahuan yang didengarnya. Namun, para penderita autis menunjukkan tidak ada perbedaan respon antara kata-kata yang dikenal dan yang tidak dikenalnya, yang berarti mereka tidak dapat membedakan kata-kata tersebut. Namun, otak mereka tidak bereaksi pada kata-kata terbalik dan pola aktivitasnya hampir sama dengan anak-anak biasa.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan perbedaan dramatis tentang bagaimana anak-anak (32-52 bulan) merespon terhadap suara mirip ibu, percakapan bayi, kata-kata yang banyak fonem yang dihasilkan komputer. Ketika diberikan pilihan dengan membiarkan mereka mengubah arah kepala mereka secara berlawanan, anak-anak normal lebih menyukai secara konsisten mendengarkan bunyi mirip ibu, sedangkan anak autis lebih menyukai bunyi kicauan dan memilih secara konsisten.

No comments: