Thursday, 31 October 2013
Sindrom Gelas Isap
Dengan tutup anti bocor, gelas isap atau sippy cup sudah menjadi benda penting untuk dibawa orang tua kemana pun. Sebagai ibu dan dokter anak, kami mengakui bahwa karpet rumah dan mobil bersih karena anak-anak menggunakan gelas isap selama beberapa tahun. Bagaimanapun, setelah melihat efeknya, kami merasa harus tegas mengingatkan bahwa meskipun gelas isap praktis dan murah, anak akan mengalami ketergantugan pada gelas itu dan menjadi kebiasaan yang tidak sehat.
Jangan menggunakan klep
Menyedot gelas isap yang memiliki klep membutuhkan lebih banyak tenaga dari pada menggunakan sedotan atau gelas isap tanpa klep, dan bayi anda mungkin belum bisa menguasai kecakapan ini sampai ulang tahun pertamanya atau bahkan lebih dari itu.jika anda melepaskan klepnya dan membiarkan air mengalir lebih bebas, anda mungkin akan mengurangi rasa frustasi anak dan meningkatkan rasa tertariknya dalam menggunakan gelas. Tapi ingat, anda harus siap menghadapi sedikit tumpahan air.
Ciptakan asosiasi positif
Air pertama yang pertama kali dimasukkan kedalam gelas isap memberi dampak melebihi dugaan anda. Biasanya dimulai dengan air putih. Ini masuk akal jika dilihat dai sisi kebersihan dan juga membantu anak terbiasa minum air putih daripada jus. Tapi, ini bisa mengakibatkan masalah jika anda menggunakan gelas isap untuk menyapih anak. Karena dia akan berpikir gelas isap digunakan untuk minum susu saja. Cara terbaik adalah mengenalkan gelas isap yang diisi cairan yang dia kenal yaitu ASI atau formula.
Coba tipe yang berbeda
Apalagi anak atau balita anda tidak mau memakai gelas isap tradisional, dia mungkin lebih suka gelas isap yang dilengkapi sedotan, meskipun jenis ini tidak anti tumpah. Ada beberapa anak kecil yang tidak mau menggunakan gelas isap atau sedotan. Jika anak anda adalah salah satunya, coba lagi sebulan kemudian atau abaikan saja benda-benda ini.
Buat batasan
Gelas isap sangat praktis sehingga anak bisa minum kapan dan di mana saja. Coba ingat ketika kita masih anak-anak, siapa yang butuh gelas isap di stroller atau dimobil? Sering kali balita mengedot ketika sedang bosan atau hanya karena senang minum sesuatu yang manis. Tetapi,penting bagi anda untuk tetap mengontrolnya. Jangan biarkan anak minum ketika sedang melakukan aktifitas lain, terutama menjelang tidur.
Hindari gelas hisap untuk botol minum
Balita bisa ketagihan gelas isap layaknya remaja ketagihan telepon genggam. Jadi,buatlah aturan agar tidak minum selama bepergian. Anak baru boleh minum bila sedang duduk atau idealnya sedang ngemil atau makan. Tentu saja anak boleh minum ketika suhu panas atau dia sedang bermain di luar rumah. Kami pastikan, balita yang diharuskan untuk duduk di kursi tiap kali akan minum cnderung tidak akan menggunakan gelas isap secara berlebihan.
Hindari menyuguhkan minuman manis
Bayi yang tertidur sambil mengedot cenderung beresiko mengalami gigi berlubang. Kenyataannya, para dokter dan dokter gigi menyebut ini sebagai "baby-bottle tooth decay" ( gigi rusak karena dot ). Tetapi,ketika masalah gigi muncul, minum dari gelas isap tidak banyak memberi perbedaan.lama setelah fase dot berlalu, balita yang minum susu atau jus masih memiliki resiko gigi berlubang yang disebabkan cairan. Saran kami : sajikan susu dengan makanan dan selang dengan air putih.
Tukarlah segera
Karena kebiasaan lama susah hilang, sebaiknya gunakan gelas isap setelah periode dot berlalu tetapi dia belum mampu memegang gelas biasa. Ketika anak beranjak 2 tahun, inilah saatnya menukar gelas isap dengan gelas biasa. Siapkan saja lap di dekatnya jika tumpah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment