Thursday, 31 October 2013
Hormon Kehamilan
Perubahan yang dialami selama kehamilan salah satunya adalah perubahan hormone.Hormon memiliki pengaruh khas untuk merangsang dan menggiatkan kerja organ-organ tubuh.
Beberapa hormon yang pengeluarannya dikontrol oleh kelenjar pituatari yang berada dibagian dasar otak:
Progesteron
Hormon ini berfungsi membangun lapisan dinding rahim untuk menyangga plasenta, mencegah kontraksi/ oengerutan otot-otot rahim sehingga menghindari persalinan dini, dan menyiapkan payudara untuk menyusui.
Di lain sisi, progesterone akan membuat pembuluh darah melebar. Akibatnya tekanan darah menjadi turun, dan ibu akan merasa pusing. Terkadang menyebabkan sistem pencernaan terganggu, seperti perut kembung atau sembelit, mempengaruhi suasana hati ibu saat hamil, serta meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan mual.
Estrogen
Hormon ini membuat puting paudara membesar dan merangsang pertumbuhan susu, membantu memperkuat dinding rahimuntuk mengatasi kontraksi saat persalinan.Estrogen juga akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi lemah. Akibatnya ibu hamil terkadang mangalami sakit punggung.
HCG
Human Chorionic Gonadotropin adalah hormon khas kehamilan, karena hanya ditemukan didalam darah dan urun wanita hamil. Hormon ini dibentuk oleh lapisan jaringan bagian luar janin serta plasenta yang terbentuk pada awal pertumbuhan janin (trofoblas). Fungsinya antara lain mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika indung telur baru saja melepaskan sel telur (korpus luteum), yang membuat estrogen, progesteron dan plasenta terbentuk sepenuhnya.
Prolaktin
Hormon ini bertanggung jawab terhadap peningkatan sel yang memproduksi ASI dalam payudara. Hormon estrogen setelah melahirkan akan turun, hormon ini dapat menghambar produksi ASI, dengan demikian prolaktin dapat merangsang produksi ASI.
Oksitosin
Hormon ini terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita, membantu kontraksi pada saat kehamilan dan persalinan, produksi susu pada saat menyusui, maka aktivitas menyusui dapat mempercepat terjadinya penyusutan rahim.
Relaksin
Hormon ini muncul pada awal kehamilan dan bertanggungjawab membantu mengatasi aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment