Berdasarkan penelitian, komponen utama jaringan otak terdiri
atas DHA atau asam dekosaheksanoat dan AA atau asam arakhidonat. Sejumlah besar
DHA ini terdapat dalam retina mata sehingga dapat disimpulkan bahwa DHA dan AA
diperlukan untuk perkembangan otak dan ketajaman penglihatan. DHA dan AA adalah
kelompok asam lemak yang terbentuk lewat proses sintesis biokimia dengan
bantuan enzim yang tersedia dalam sistem saraf pusat dan hati. Sebenarnya DHA
sudah terkandung dalam ASI, tapi bagi kasus-kasus tertentu seperti ASI ibu yang
tidak mencukupi atau tidak keluar sama sekali, atau pada bayi prematur yang
belum cukup enzim untuk membentuk DHA, tambahan DHA memang diperlukan dalam
susu formula untuk perkembangan otak dan ketajaman penglihatannya. Lalu,
bagaimana peran DHA sendiri bagi perkembangan otak si kecil? Sebagai komponen
struktural yang penting pada otak dan retina, asam lemak tak jenuh ganda
terutama terdapat pada phospolipid membran yang berperan penting dalam
sifat-sifat fisik dan fungsi membran. Dua asam lemak utama pada otak itu adalah
DHA dan AA yang berperan dalam perkembangan saraf bayi. Berdasarkan sebuah
penelitian, bayi yang mendapat susu formula + DHA menunjukkan tampilan yang
lebih baik dibandingkan bayi dengan diet susu formula standar. Demikian pula
dengan kadar DHA dan AA dalam sirkulasi lemak dan fosfolipid eritrosit juga
lebih tinggi pada kelompok bayi dengan ASI dan kelompok bayi dengan susu formula
plus suplemen. Berdasarkan penemuan ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
formula dengan suplemen satu atau dua asam lemak tersebut memberikan keuntungan
bagi perkembangan saraf bayi. Pada penelitian lain juga ditemukan bahwa status
DHA pada bayi sehat cukup bulan berhubungan dengan fungsi saraf alur
penglihatannya. Hal ini berdasarkan pada penelitian profil asam lemak pada
eritrosit dan hubungannya dengan maturitas alur penglihatan dari VEP (Visual
Evoked Potential). VEP adalah tes ketajaman penglihatan yang digunakan untuk
mengevaluasi keutuhan saraf pada alur retina ke cortex visual primer dan
kemampuan bayi untuk melihat dan memberi respon motorik jika dirangsang secara
visual. Nah, tak heran bayi yang diberi ASI mempunyai VEP dan kadar DHA lebih tinggi
dibanding bayi yang tidak diberi ASI.
Thursday, 31 October 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment