Dengan tutup anti bocor, gelas isap atau sippy cup sudah menjadi benda
penting untuk dibawa orang tua kemana pun. Sebagai ibu dan dokter anak, kami
mengakui bahwa karpet rumah dan mobil bersih karena anak-anak menggunakan gelas
isap selama beberapa tahun. Bagaimanapun, setelah melihat efeknya, kami merasa
harus tegas mengingatkan bahwa meskipun gelas isap praktis dan murah, anak akan
mengalami ketergantugan pada gelas itu dan menjadi kebiasaan yang tidak sehat.
Jangan menggunakan klep
Menyedot gelas isap yang memiliki klep membutuhkan lebih banyak tenaga dari
pada menggunakan sedotan atau gelas isap tanpa klep, dan bayi anda mungkin
belum bisa menguasai kecakapan ini sampai ulang tahun pertamanya atau bahkan
lebih dari itu.jika anda melepaskan klepnya dan membiarkan air mengalir lebih
bebas, anda mungkin akan mengurangi rasa frustasi anak dan meningkatkan rasa
tertariknya dalam menggunakan gelas. Tapi ingat, anda harus siap menghadapi
sedikit tumpahan air.
Ciptakan asosiasi positif
Air pertama yang pertama kali dimasukkan kedalam gelas isap memberi
dampak melebihi dugaan anda. Biasanya dimulai dengan air putih. Ini masuk akal
jika dilihat dai sisi kebersihan dan juga membantu anak terbiasa minum air
putih daripada jus. Tapi, ini bisa mengakibatkan masalah jika anda menggunakan
gelas isap untuk menyapih anak. Karena dia akan berpikir gelas isap digunakan
untuk minum susu saja. Cara terbaik adalah mengenalkan gelas isap yang diisi
cairan yang dia kenal yaitu ASI atau formula.
Coba tipe yang berbeda
Apalagi anak atau balita anda tidak mau memakai gelas isap tradisional, dia
mungkin lebih suka gelas isap yang dilengkapi sedotan, meskipun jenis ini tidak
anti tumpah. Ada beberapa anak kecil yang tidak mau menggunakan gelas isap atau
sedotan. Jika anak anda adalah salah satunya, coba lagi sebulan kemudian atau
abaikan saja benda-benda ini.
Buat batasan
Gelas isap sangat praktis sehingga anak bisa minum kapan dan di mana saja. Coba
ingat ketika kita masih anak-anak, siapa yang butuh gelas isap di stroller atau
dimobil? Sering kali balita mengedot ketika sedang bosan atau hanya karena
senang minum sesuatu yang manis. Tetapi,penting bagi anda untuk tetap
mengontrolnya. Jangan biarkan anak minum ketika sedang melakukan aktifitas
lain, terutama menjelang tidur.
Hindari gelas hisap untuk botol minum
Balita bisa ketagihan gelas isap layaknya remaja ketagihan telepon genggam.
Jadi,buatlah aturan agar tidak minum selama bepergian. Anak baru boleh minum
bila sedang duduk atau idealnya sedang ngemil atau makan. Tentu saja anak boleh
minum ketika suhu panas atau dia sedang bermain di luar rumah. Kami pastikan,
balita yang diharuskan untuk duduk di kursi tiap kali akan minum cnderung
tidak akan menggunakan gelas isap secara berlebihan.
Hindari menyuguhkan minuman manis
Bayi yang tertidur sambil mengedot cenderung beresiko mengalami gigi
berlubang. Kenyataannya, para dokter dan dokter gigi menyebut ini sebagai
"baby-bottle tooth decay" ( gigi rusak karena dot ). Tetapi,ketika
masalah gigi muncul, minum dari gelas isap tidak banyak memberi perbedaan.lama
setelah fase dot berlalu, balita yang minum susu atau jus masih memiliki resiko
gigi berlubang yang disebabkan cairan. Saran kami : sajikan susu dengan makanan
dan selang dengan air putih.
Tukarlah segera
Karena kebiasaan lama susah hilang, sebaiknya gunakan gelas isap setelah
periode dot berlalu tetapi dia belum mampu memegang gelas biasa. Ketika anak
beranjak 2 tahun, inilah saatnya menukar gelas isap dengan gelas biasa. Siapkan
saja lap di dekatnya jika tumpah.