Friday, 31 August 2012

Obat Anti Cemas

Penyakit kecemasan dapat diobati dengan memberikan obat anti cemas yang sesuai. Obat anti cemas, disebut juga ansiolitik atau obat penenang. Obat ini diberikan kepada seseorang untuk mengatasi gejala-gejala kecemasan. 

Obat anti cemas memiliki efek mengendurkan otot-otot, mengurangi ketegangan, membantu tidur serta mengurangi kecemasan yang timbul. Obat yang paling sering digunakan adalah benzodiazepin. Obat ini mempercepat relaksasi mental dan fisik dengan cara mengurangi aktivitas saraf di dalam otak. Namun benzodiazepin dapat mengakibatkan ketergantungan fisik. Hati-hati penggunaan benzodiazepin pada alkoholik. 

Sebelum benzodiazepin ditemukan, barbiturat merupakan obat pilihan untuk mengatasi kecemasan. Namun obat ini jarang digunakan karena sangat berpotensi untuk disalahgunakan. Seseorang yang mengkonsumsi barbiturate sering mengalami gejala putus obat dan overdosis yang seringkali menyebabkan kematian.

Obat kecemasan yang lainnya adalah buspiron, yang tidak memiliki hubungan kimia maupun farmako dengan benzodiazepin ataupun obat anti cemas lainnya. Cara kerjanya tidak diketahui, namun tidak menyebabkan sedasi, dan tidak bereaksi dengan alkohol. Efeknya baru timbul setelah 2 minggu atau lebih, sehingga hanya digunakan untuk mengobati penyakit kecemasan menyeluruh.

Daftar obat-obatan yang dapat dikonsumsi untuk menanggulangi penyakit kecemasan, antara lain :
  1. Alprazolam
  2. Klordiazepoksid
  3. Diazepam
  4. Flurazepam
  5. Lorazepam
  6. Oksazepam
  7. Temazepam
  8. Triazolam

Selain itu, Obat-obatan anti depresi terkadang juga diberikan untuk mengatasi penyakit kecemasan. Obat-obatan anti depresi yang sering dikonsumsi adalah:
  1. Selective serotonin reuptake inhibitors (fluoksetin, fluvoksamin, paroksetin, sertralin)
  2. Monoamine oxidase inhibitors (fenelzin, tranilsipromin)
  3. Anti-depresi trisiklik (amitriptilin, amoksapin, klomipramin, imipramin, nortriptilin, protriptilin).

No comments: