Friday, 31 August 2012

Diare Mendadak dan Penanganannya

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita. Apa itu diare? Apa saja yang sebaiknya dilakukan? Apa saja penyebab diare? Dapatkah diare ini dicegah? Dan bagaimana sebaiknya penanganan diare?

Apa itu diare?

Jika bayi atau anak Anda tiba-tiba mengalami perubahan dalam buang air besar dari biasanya, baik frekuensi atau jumlah buang air yang menjadi sering dan keluar dalam konsistensi cair, maka kondisi itu dinamakan diare.

Seorang bayi yang baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari sepuluh kali sehari, dan bayi yang lebih besar akan mempunyai waktu buang air sekitar 2 hingga 3 kali sehari atau bahkan hanya 2 kali dalam seminggu. Dengan kata lain, Anda harus mengetahui apa yang normal untuk anak Anda dari kebiasaan buang air besar mereka.

Penyebab diare:
  1. Virus (penyebab diare tersering, dan umumnya karena Rotavirus). Gejala: berak-berak air (watery), berbusa, tidak ada darah lendir, dan berbau asam.
  2. GE (flu perut) terbanyak karena virus.
    Bakteri. Gejala: berak dengan darah atau lendir dan sakit perut. Memerlukan antibiotika sebagai terapi pengobatan.
  3. Parasit (Giardiasis). Gejala: Berak darah dan lendir, sakit perut. Memerlukan antiparasit.
  4. Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotika. Bila diare terjadi saat anak sedang dalam pengobatan antibiotika, maka sebaiknya hubungi dokter Anda.
  5. Alergi susu. Diare biasanya timbul beberapa menit atau beberapa jam setelah konsumsi susu. Umumnya terjadi pada anak yang alergi terhadap susu sapi atau produk-produk yang terbuat dari susu sapi.
  6. Infeksi dari bakteri atau virus yang menyertai penyakit lainnya, seperti infeksi saluran kencing, infeksi telinga, campak, dan lain-lain.
  7. Gejala diare akut (Diare mendadak):
Penyebab diare akut (diare mendadak) yang tersering adalah karena virus. Gejalanya adalah berak-berak air (watery), berbusa, tidak ada darah atau lendir, dan berbau asam. Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti:
  1. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi dari tangan yang kotor.
  2. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi bayi seringkali memasukkan tangan atau apapun ke dalam mulutnya karena virus dapat bertahan di udara sampai beberapa hari.
  3. Pengunaan sumber air yang sudah tercemar atau tidak memasak air dengan benar.
  4. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
  5. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi alat-alat yang dipegang.
Pengobatan diare

Karena penyebab diare akut yang tersering adalah virus, maka tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan. Diare biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Pengobatan diare lebih ditujukan untuk mengobati gejala yang ada dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Diare akut dapat disembuhkan hanya dengan meneruskan pemberian makanan atau minuman serta cairan yang cukup. Yang perlu diingat, pengobatan diare bukanlah memberikan obat untuk menghentikan diare karena diare sendiri merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontaminasi makanan dari usus. 

Pencegahan diare:
  1. Teruskan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
  2. Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk  pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan.
  3. Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan atau serangga, maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota keluarga.

No comments: