Monday, 30 May 2011

Saat Kehamilan Tak Kunjung Datang...

Kadang, karena terlalu inginnya, seorang istri sering merasa dirinya sedang mengandung. Rasa pusing, mual, dan lelah yang cepat hinggap membuatnya yakin bahwa sudah ada jabang bayi di dalam rahimnya, apalagi haidnya pun sudah tidak datang. Tapi, apa yang terjadi jika hal itu ternyata palsu?

Kehamilan palsu atau pseudocysis adalah suatu kondisi di mana seorang perempuan merasa hamil, namun sebenarnya dia tidak hamil. Dalam keadaan ini, Anda akan merasakan gejala umum sama seperti yang dialami oleh ibu hamil, seperti tidak haid, perut semakin besar, mual, pusing, dan payudara yang membesar. Tapi jika diperiksa secara medis, misalnya tes urin, akan diketahui bahwa Anda tidak hamil. Jika Anda mengalami hal itu, Anda sebaiknya tak perlu cemas!

Segera tes sensitif. Ini memang cara yang termudah untuk memastikan kondisi tubuh Anda, apakah benar-benar hamil atau hanya sekadar merasa hamil. Alat uji tes kehamilan itu akan menjawab pertanyaan Anda. Kalau ternyata Anda positif hamil, bersyukurlah. Tapi kalau hasil tes negatif, Anda tak perlu kecewa karena Anda masih punya banyak waktu untuk mencoba kembali.

Jangan segan bertanya. Kehamilan palsu sebenarnya jarang terjadi. Penyebabnya pun belum diketahui secara pasti. Walaupun ada yang mengatakan bahwa hal itu biasanya terjadi pada Anda yang baru mengalami keguguran atau Anda yang haidnya tidak teratur. Oleh karena itu, bila kebetulan Anda mengalami hal tersebut, jangan segan untuk menanyakannya kepada dokter karena informasi dokter sangat penting bagi Anda.

Jaga emosi. Kasus ini biasanya sukar didiagnosa, terutama pada awal "kehamilan", misalnya ukuran rahim yang tetap normal dan hasil tes kehamilan yang juga negatif. Sejalan dengan meningkatnya usia "kehamilan", perut si ibu akan membesar. Begitu pula dengan payudara. Namun, bila dilakukan pemeriksaan secara lebih cermat, baru dapat diketahui bahwa rahim tetap pada ukuran semula dan tidak membesar karena berisi janin, seperti yang terjadi pada kehamilan yang sesungguhnya. Saat kebimbangan seperti itu, Anda perlu menstabilkan atau menjaga emosi. Jangan terlalu berharap dan jangan terlalu cemas tentang kehamilan. Untuk mengatasi hal itu dan mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, terutama yang menyangkut emosi Anda, maka peran suami dan keluarga sangat diperlukan.

Lupakan cibiran. Kasus kehamilan palsu biasanya terjadi pada Anda yang berusia mendekati 40 tahun atau yang sejak lama mendambakan anak dan bertahun-tahun berupaya untuk hamil. Walaupun emosi masih stabil, namun Anda bisa sangat terguncang bila orang berkali-kali mendesak kapan Anda hamil atau mempunyai anak. Masalah itu juga bisa Anda alami jika Anda baru keguguran atau bayi yang lahir meninggal. Namun demikian, ada dugaan bahwa kehamilan palsu terjadi bukan karena emosi, tetapi karena ketidakseimbangan hormon yang terjadi secara tiba-tiba

No comments: