ABG alias 'anak baru gede' memiliki gaya hidup yang rawan terhadap penyakit osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kenapa hal itu dapat terjadi? Padahal osteoporosis umumnya menyerang orang tua dengan usia di atas 50 tahun.
Osteoporosis merupakan gangguan dengan karakter kepadatan atau densitas massa tulang yang menurun karena adanya gangguan struktur pada jaringan tulang, sehingga membuat tulang menjadi rapuh dan mempermudah terjadinya fraktur terutama di daerah panggul, tulang belakang, dan lengan.
Osteoporosis biasanya jarang atau tidak menunjukkan gejala sama sekali, walaupun secara radiologis pengurangan densitas massa tulang sekitar 30% akan terlihat. Gejala awal osteoporosis umumnya ditandai dengan rasa sakit terutama di daerah punggung yang diikuti dengan fraktur tulang belakang hingga menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Gaya hidup yang diterapkan oleh para ABG saat ini sangat mengkhawatirkan sekali. Gaya hidup mereka yang ingin langsing, suka merokok, konsumsi alkohol, dan enggan terpapar oleh sinar matahari dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Banyak remaja yang ingin terlihat langsing, sehingga akhirnya mereka menolak untuk minum susu karena takut gemuk. Selain itu, remaja putri umumnya enggan untuk terpapar matahari, karena takut kulitnya hitam, yang akhirnya mengakibatkan mereka kekurangan vitamin D. Kebiasaan merokok juga sudah merupakan hal umum dalam lingkungan ABG. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyerap cadangan kalsium dalam tubuh, begitu juga halnya dengan konsumsi alkohol. Jika para ABG tidak mau menerapkan gaya hidup sehat dengan gizi yang seimbang, dikhawatirkan mereka akan menjadi generasi osteoporosis dalam dua atau tiga dekade lagi.
Proses akumulasi jaringan tulang yang tidak kuat pada masa pertumbuhan akan menyebabkan seseorang mengalami pengeroposan tulang lebih cepat dibandingkan dengan orang yang jaringan tulangnya lebih kuat. Untuk itu, para remaja sebaiknya memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D setiap hari melalui pola hidup yang sehat. Kebutuhan kalsium remaja sekitar 1.000 miligram per hari, sedangkan kebutuhan vitamin D direkomendasikan sekitar 400 hingga 800 IU per hari.
Monday, 30 May 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment