Mual dan muntah yang berlebihan di awal kehamilan atau yang dikenal dengan istilah hyperemesis gravidarum. Hyperemesis gravidarum memang belum diketahui penyebabnya hingga saat ini. Namun, kondisi tersebut diduga berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon kehamilan dan estrogen secara berlebihan.
Umumnya gangguan mual muntah tersebut bisa berlangsung hingga minggu ke-20 kehamilan, yang ditandai dengan mual yang tidak terkendali serta muntah-muntah hampir dua puluh kali setiap harinya. Akibatnya, nafsu makan si ibu akan hilang dan tubuh menjadi lemas karena kehilangan banyak cairan.
Walaupun ada dugaan bahwa mual muntah yang berlebihan dapat memperbesar risiko terjadinya keguguran, namun kondisi tersebut sebenarnya lebih membahayakan si ibu. Ibu hamil bisa mengalami dehidrasi yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Dehidrasi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan organ hati dan ginjal. Biasanya dokter akan memberikan suntikan serta obat-obatan antimual untuk mengatasinya.
Untuk meringankan gejala-gejala yang muncul, cobalah makan dalam jumlah yang sedikit saja namun usahakan sesering mungkin. Selain itu, kurangi makanan yang manis serta berlemak atau berminyak. Untuk mengurangi mual, air soda yang di campur dengan sedikit jus buah bisa juga dicoba.
Perasaan mual atau ingin mutah selama masa kehamilan ternyata tidak mempengaruhi perkembangan otak bayi yang dikandung. Mual dan muntah pada ibu hamil merupakan suatu keadaan yang wajar pada trimester pertama kehamilan, yaitu mulai sekitar enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung sekitar sepuluh minggu. Faktor lain yang juga mempengaruhi mual muntah selama kehamilan adalah kesehatan dan kesiapan si ibu selama masa kehamilan.
Monday 30 May 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment