Setiap wanita dalam usia subur setiap bulannya akan mendapat menstruasi (haid). Sering haid yang datang, disertai dengan rasa nyeri pada daerah perut atau pinggang. Penyebab nyeri ini kemungkinan dapat dikarenakan stres.
Rasa nyeri saat haid atau yang disebut dalam istilah medisnya dengan Dismenore, banyak dialami orang para wanita. Di Amerika Serikat sendiri, diperkirakan hampir 90% wanita mengalami Dismenore ini, dan 10-15% diantaranya mengalami Dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Dan ini akan menurunkan kualitas hidupnya.
Dari 388 wanita keturunan Cina di Amerika Serikat, yang berusia antara 20-34 tahun, dimana seluruhnya baru saja menikah dan berniat untuk hamil. Mereka semuanya diminta untuk mempunyai buku harian selama 12 bulan atau sampai mereka hamil. Buku harian ini akan mencatat tingkat stres yang dialami, baik stres di kantor maupun stres pribadi dan juga setiap rasa nyeri yang mereka alami saat haid tiba.
Hasilnya, Dismenore mempunyai insidens tertinggi pada wanita yang mempunyai tingkat stres sedang hingga tinggi dibanding dengan wanita yang mempunyai tingkat stres rendah. Dismenore terjadi pada wanita dengan tingkat stres rendah sebesar 22%, dengan tingkat stres sedang 29% dan wanita dengan tingkat stres tinggi sebesar 44%.
Tapi risiko untuk mengalami Dismenore ini meningkat hingga 10 kali lipat pada wanita yang mempunyai riwayat Dismenore dan stres tinggi sebelumnya, dibandingkan dengan wanita yang tidak mempunyai riwayat tersebut sebelumnya.
Jadi bagi wanita yang mempunyai riwayat nyeri haid, tidak ada salahnya mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menekan stres yang ada. Pencegahan yang berhasil dilakukan akan menyebabkannya dapat tetap aktif di saat haid datang.
Sumber: Jurnal Occupational and Environmental Medicine
Saturday, 29 January 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment