Jangan langsung khawatir jika si kecil memiliki badan yang kurus. Jangan langsung memvonis ia tidak sehat. Periksa seberapa banyak ia makan dan apa yang dimakannya dapat menjadi langkah awal yang dapat segera Anda lakukan.
Banyak ibu yang mempertanyakan kenapa anak tetap bertubuh kurus padahal makannya banyak. Tentu saja ada kekhawatiran, si kecil tidak sehat sehingga tumbuh dengan tidak optimal. Apakah makanan yang dikonsumsi sudah memiliki kandungan gizi yang cukup untuk tubuhnya?
Agar si kecil tumbuh optimal, maka tubuhnya harus sehat. Oleh karena itu, ia perlu makan makanan yang sehat pula. Untuk balita, makanan yang sehat berarti bahan makanan yang mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah cukup dan seimbang. Berguna untuk menjaga kesehatan serta mendukung laju pertumbuhannya. Untuk setiap porsi makannya, karbohidrat yang diperlukan sekitar 50 hingga 60%, lemak 25 hingga 35%, dan protein 15 hingga 20%. Vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah kecil, namun harus tetap ada. Secara keseluruhan, kebutuhan kalori balita yang berusia 1 sampai 3 tahun sekitar 1300 kkal / hari, sedang balita yang berusia 4 sampai 5 tahun memerlukan sekitar 1500 kkal / hari.
Jika anak sering makan jajanan atau camilan yang rendah nutrisi, maka tubuhnya akan kekurangan bahkan memiliki ketidakseimbangan zat. Dan si kecil tidak dapat dikatakan sehat. Hal ini dapat mengakibatkan badan anak menjadi kurus, laju pertumbuhan terhambat, dan menimbulkan gangguan kesehatan. Hindari pula lemak yang berlebihan pada si kecil karena akan si kecil justru akan mengalami kegemukan.
Idealnya berat badan serta tinggi si kecil harus bertambah setiap bulannya. Bila ada penyimpangan, harus dicari penyebabnya dan segera tangani. Biasanya terjadi karena :
1. Pola makan yang kurang baik, sehingga berakibat pada berat dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya.
2. Tinggi badan si kecil melebihi ukuran ideal usianya, sementara berat badannya ideal. Walaupun anak memiliki badan yang kurus, namun sesungguhnya memiliki badan yang sehat.
3. Si kecil memiliki aktivitas yang berlebihan. Perlu juga diperhatikan keseimbangan asupan gizi dengan energi yang dikeluarkan si kecil dalam kesehariannya.
4. Anak sakit. TBC, gangguan pencernaan dan penyerapan makanan, atau gangguan tiroid.
5. Faktor genetik. Jika Anda sebagai orang tuanya bertubuh kurus (yang biasanya disebabkan oelh komposisi tubuh tertentu seperti tulang, otot, dan lemak), maka si kecil juga memiliki kecenderungan kurus dibandingan anak-anak seusianya.
6. Berhubungan dengan tingkat metabolisme tubuh di kecil. Yang berarti banyaknya energi yang dibutuhkan tubuh seseorang dalam keadaan tidak berkegiatan atau istirahat. Makin tinggi metabolisme seseorang, maka makin banyak kalori yang terbakar saat orang tersebut beristirahat. Oleh karena itu, orang seperti ini tidak akan tampak gemuk, meski porsi makannya sama dengan orang lain yang memiliki metabolisme rendah.
Usahakan secara teratur memeriksakan si kecil ke dokter. Selain untuk memantau kondisi kesehatan dan memberikan imunisasi, dokter juga membuat cacatan mengenai berat dan tinggi badannya. Bahkan untuk anak di bawah 3 tahun, lingkar kepalanya juga turut diukur. Hasil pengukuran tersebut di plot pada kurva pertumbuhan anak yang dapat dilihat dari cacatan kesehatan anak Anda.
Saturday, 29 January 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment