Hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Perancis menjelaskan bahwa antioksidan dengan dosis rendah ('cocktail antioxidant') ternyata sudah dapat mengurangi terjadinya kanker pada kaum pria, namun tidak pada kaum wanita. Mengapa demikian??
Antioksidan adalah suatu komponen pelindung sel-sel tubuh terhadap radikal bebas yang merupakan hasil dari metabolisme tubuh atau polusi lingkungan. Rendahnya asupan makanan yang mengandung antioksidan diketahui akan memicu terjadinya risiko kanker dan penyakit jantung.
Penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Health and Medical Research, Paris melibatkan 7.876 wanita usia 35-60 tahun dan 4.141 pria usia 45-60 tahun. Kemudian secara acak dinilai asupan makanan mereka yang mengandung antioksidan ataupun kapsul antioksidan harian yang mengandung 120 miligram vitamin C, 30 mg vitamin E, 100 mikrogram selenium, 6 mg beta karoten, dan 20 mg seng serta plasebo.
Selama 7.5 tahun dilakukan pemantauan dan hasil dari penelitian tersebut secara keseluruhan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang cukup bermakna antara kedua kelompok. Pernyataan itu telah dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine. Kejadian kanker pada kelompok antioksidan sebanyak 4.1% dan pada kelompok plasebo sebanyak 4.5%, sedangkan kejadian penyakit kardiovaskular pada kedua kelompok tersebut sebesar 2.1%. Rata-rata kematian terjadi 1.2% untuk kelompok antioksidan, dan pada kelompok plasebo sebesar 1.5%.
Namun, untuk kaitannya dengan risiko terjadinya kanker ganas (malignancy) sangat terlihat pada kelompok pria dengan antioksidan, yaitu 31% lebih rendah dibandingkan pada kelompok wanita. Jumlah pria yang mengalami kematian pada kelompok antioksidan juga lebih rendah yaitu sebanyak 0.63% untuk pria dan 1.03% untuk wanita.
Para peneliti menduga bahwa penggunaan suplemen antioksidan ternyata lebih bermanfaat untuk kaum pria karena status 'baseline' antioksidannya lebih rendah, khususnya untuk beta karoten. Selain itu, lebih banyak pria yang merokok dibandingkan wanita sehingga mereka lebih sering memanfaatkan penggunaan antioksidan dibandingkan wanita. Namun, pernyataan lainnya menyebutkan bahwa antioksidan lebih baik bila didapatkan dari bahan makanan atau diet yang dikonsumsi setiap hari. Jika kita memiliki kebiasaan diet yang buruk, maka kita bisa mengonsumsi suplemen antioksidan. Namun hal tersebut diduga tetap tidak dapat menjadi pengganti zat-zat gizi akibat kebiasaan diet yang buruk.
Sumber: Jurnal Annals of Internal Medicine
Monday, 31 January 2011
Kekebalan Atlet Pulih Berkat Probiotik
Interferon, yaitu pelawan virus di dalam tubuh yang bersifat alami, produksinya menjadi menurun ketika kondisi si atlet sudah sangat lelah (fatigue). Namun, kondisi itu dapat pulih atau normal kembali setelah mengonsumsi tablet probiotik yang mengandung mikroba menguntungkan, yaitu Lactobacillus acidophilus.
Menurunnya tingkat interferon dalam tubuh berperan terhadap lemahnya respon kekebalan tubuh terhadap Epstein Barr virus (EBV), yang sebelumnya diketahui dapat menyerang atlet yang sedang kelelahan. Infeksi oleh EBV dapat menyebabkan terjadinya beberapa penyakit, termasuk mononucleosis dan chronic fatigue syndrome.
Seperti dilaporkan dalam British Journal of Sports Medicine, para peneliti dari University of Newcastle, Australia menguji adanya EBV dalam 24 sampel saliva atau air ludah yang diperoleh dari delapan orang atlet yang mengalami kelelahan. Pengujian EBV dilakukan sebelum dan sesudah menerima perlakuan dengan tablet atau kapsul probiotik selama satu bulan. Kadar interferon diukur dengan melakukan pengujian pada sampel darah.
Penelitian tersebut merupakan penelitian pertama yang dapat menunjukkan terjadinya penurunan sekresi interferon pada atlet yang sedang mengalami kelelahan, tapi kondisi itu akan kembali normal setelah pengobatan atau perlakuan dengan L. acidophilus. Namun, kaitannya dengan gangguan chronic fatigue atau kelelahan tubuh yang lebih parah masih membutuhkan studi lebih lanjut untuk menjelaskan mekanisme serta pengobatan yang tepat.
Sumber: British Journal of Sports Medicine
Menurunnya tingkat interferon dalam tubuh berperan terhadap lemahnya respon kekebalan tubuh terhadap Epstein Barr virus (EBV), yang sebelumnya diketahui dapat menyerang atlet yang sedang kelelahan. Infeksi oleh EBV dapat menyebabkan terjadinya beberapa penyakit, termasuk mononucleosis dan chronic fatigue syndrome.
Seperti dilaporkan dalam British Journal of Sports Medicine, para peneliti dari University of Newcastle, Australia menguji adanya EBV dalam 24 sampel saliva atau air ludah yang diperoleh dari delapan orang atlet yang mengalami kelelahan. Pengujian EBV dilakukan sebelum dan sesudah menerima perlakuan dengan tablet atau kapsul probiotik selama satu bulan. Kadar interferon diukur dengan melakukan pengujian pada sampel darah.
Penelitian tersebut merupakan penelitian pertama yang dapat menunjukkan terjadinya penurunan sekresi interferon pada atlet yang sedang mengalami kelelahan, tapi kondisi itu akan kembali normal setelah pengobatan atau perlakuan dengan L. acidophilus. Namun, kaitannya dengan gangguan chronic fatigue atau kelelahan tubuh yang lebih parah masih membutuhkan studi lebih lanjut untuk menjelaskan mekanisme serta pengobatan yang tepat.
Sumber: British Journal of Sports Medicine
Agar Makanan Aman
Sebenarnya, kenapa keamanan makanan penting? Disebabkan bakteri E. Coli, Salmonella dan Listeria (bakteri yang dapat menyebabkan gejala seperti diare, demam, sakti perut, mual, muntah dan dehidrasi), yang dapat mencemari makanan jika kurang dipersiaokan secara benar. Untuk itu, berikut tips agar makanan selalu aman untuk dikonsumsi.
1. Sesekali cek temperatur kulkas. Pastikan suhunya di bawah 5 ºC dan freezer harus bersuhu paling tidak 0 ºC, agar bakteri tidak dapat berkembang baik.
2. Simpan daging, ayam dan ikan dalam kantong plastik terpisah, agar cairannya tidak bercampur dengan makanan lain.
3. Segera makan atau bekukan daging, ayam dan ikan dalam waktu dua hari.
4. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun sebelum mempersiapkan makanan dan segera setelah mengolah daging, ayam dan ikan mentah atau produk telur.
5. Gunakan peralatan yang terpisah untuk memasak dan menghidangkan daging, ayam, ikan atau telur (atau cuci dulu peralatan dengan air panas dan sabun sebelum digunakan.
6. Cairkan es pada daging dengan memindahkan dari freezer ke kulkas bagian bawah atau dengan microwave. Jangan menggeletakkannya begitu saja pada suhu ruang.
7. Segera masak daging, ayam dan ikan setelah tidak beku.
1. Sesekali cek temperatur kulkas. Pastikan suhunya di bawah 5 ºC dan freezer harus bersuhu paling tidak 0 ºC, agar bakteri tidak dapat berkembang baik.
2. Simpan daging, ayam dan ikan dalam kantong plastik terpisah, agar cairannya tidak bercampur dengan makanan lain.
3. Segera makan atau bekukan daging, ayam dan ikan dalam waktu dua hari.
4. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun sebelum mempersiapkan makanan dan segera setelah mengolah daging, ayam dan ikan mentah atau produk telur.
5. Gunakan peralatan yang terpisah untuk memasak dan menghidangkan daging, ayam, ikan atau telur (atau cuci dulu peralatan dengan air panas dan sabun sebelum digunakan.
6. Cairkan es pada daging dengan memindahkan dari freezer ke kulkas bagian bawah atau dengan microwave. Jangan menggeletakkannya begitu saja pada suhu ruang.
7. Segera masak daging, ayam dan ikan setelah tidak beku.
Sunday, 30 January 2011
Minuman Dalam Kemasan Botol, Sehatkah?
Berbagai makanan maupun minuman yang siap saji kini semakin banyak diburu oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang ingin segalanya serba praktis. Untuk produk minuman, kebanyakan orang lebih suka mengonsumsi jus buah dalam kemasan botol maupun kaleng dibandingkan dalam bentuk jus asli karena ternyata memiliki rasa yang sama serta harga yang terjangkau. Namun, apakah minuman dalam kemasan botol bersifat baik untuk kesehatan?
Berbagai jenis buah (seperti mangga, apel, strawberi, alpukat, nanas, jambu, dan lain-lain) dapat dibuat menjadi jus buah. Kita dapat memperoleh berbagai vitamin, mineral, dan serat dengan mengonsumsi?jus buah tersebut. Kini jus buah asli yang biasanya diperas atau diblender dari buah segar mulai tergantikan dengan minuman jus kemasan.?
Agar dapat disimpan lama, jus buah dalam kemasan biasanya disterilkan?dengan teknik pasteurisasi. Tujuan sterilisasi adalah untuk membunuh mikroba penyebab penyakit dan mikroba pembusuk yang ada pada buah serta menon-aktifkan enzim-enzim?yang terdapat secara alami dalam buah sebagai pemicu reaksi pencoklatan.
Kemasan jus buah juga berperan untuk mencegah terjadinya kerusakan vitamin atau kandungan gizi jus tersebut. Sebagai contoh,?kerusakan vitamin C dalam kemasan botol adalah sekitar 70% dalam sepuluh minggu, sedangkan dalam karton tetrapak adalah lebih sedikit.
Jus buah dalam bentuk kemasan dapat dijual dalam bentuk 100%, 70%, atau bahkan 50% jus. Selebihnya ditambahkan air agar tidak terlalu pekat. Untuk mempertinggi nilai gizinya, jus kemasan biasanya ditambahkan dengan vitamin dan mineral. Mungkin kita juga sering mendengar istilah fruit drink di pasaran. Minuman tersebut hanya mengandung sedikit jus, yaitu dengan konsentrasi 5-50%.
Konsumsi minuman dalam bentuk kemasan memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Praktis dikonsumsi bagi mereka yang ingin segalanya serba cepat.
2. Lebih higienis karena diproduksi dengan konsep GMP (good manufacturing practices) dan dikemas secara aseptik sehingga bebas dari kontaminasi.
3. Lebih awet jika dibandingkan dengan jus buah segar karena telah terbebas dari mikroba pembusuk.
4. Lebih aman karena pengolahannya dengan suhu tinggi telah membunuh semua mikroba patogen.
Berikut ini ada beberapa saran dalam membeli jus buah dalam kemasan:
5. Bacalah label pada kemasan. Telitilah komposisi bahan (ingredient) dan informasi gizi (nutrition fact) yang tertera pada label.
6. Pilihlah jus buah tanpa bahan pengawet. Pembuatan jus buah dengan teknik sterilisasi UHT dan pengemasan secara aseptik akan membuat jus buah dapat bertahan lama (sekitar setahun pada suhu kamar).
7. Pilih kemasan yang masih bagus, tidak bergelembung.
8. Pilihlah produk yang tidak kadaluarsa.
Berbagai jenis buah (seperti mangga, apel, strawberi, alpukat, nanas, jambu, dan lain-lain) dapat dibuat menjadi jus buah. Kita dapat memperoleh berbagai vitamin, mineral, dan serat dengan mengonsumsi?jus buah tersebut. Kini jus buah asli yang biasanya diperas atau diblender dari buah segar mulai tergantikan dengan minuman jus kemasan.?
Agar dapat disimpan lama, jus buah dalam kemasan biasanya disterilkan?dengan teknik pasteurisasi. Tujuan sterilisasi adalah untuk membunuh mikroba penyebab penyakit dan mikroba pembusuk yang ada pada buah serta menon-aktifkan enzim-enzim?yang terdapat secara alami dalam buah sebagai pemicu reaksi pencoklatan.
Kemasan jus buah juga berperan untuk mencegah terjadinya kerusakan vitamin atau kandungan gizi jus tersebut. Sebagai contoh,?kerusakan vitamin C dalam kemasan botol adalah sekitar 70% dalam sepuluh minggu, sedangkan dalam karton tetrapak adalah lebih sedikit.
Jus buah dalam bentuk kemasan dapat dijual dalam bentuk 100%, 70%, atau bahkan 50% jus. Selebihnya ditambahkan air agar tidak terlalu pekat. Untuk mempertinggi nilai gizinya, jus kemasan biasanya ditambahkan dengan vitamin dan mineral. Mungkin kita juga sering mendengar istilah fruit drink di pasaran. Minuman tersebut hanya mengandung sedikit jus, yaitu dengan konsentrasi 5-50%.
Konsumsi minuman dalam bentuk kemasan memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Praktis dikonsumsi bagi mereka yang ingin segalanya serba cepat.
2. Lebih higienis karena diproduksi dengan konsep GMP (good manufacturing practices) dan dikemas secara aseptik sehingga bebas dari kontaminasi.
3. Lebih awet jika dibandingkan dengan jus buah segar karena telah terbebas dari mikroba pembusuk.
4. Lebih aman karena pengolahannya dengan suhu tinggi telah membunuh semua mikroba patogen.
Berikut ini ada beberapa saran dalam membeli jus buah dalam kemasan:
5. Bacalah label pada kemasan. Telitilah komposisi bahan (ingredient) dan informasi gizi (nutrition fact) yang tertera pada label.
6. Pilihlah jus buah tanpa bahan pengawet. Pembuatan jus buah dengan teknik sterilisasi UHT dan pengemasan secara aseptik akan membuat jus buah dapat bertahan lama (sekitar setahun pada suhu kamar).
7. Pilih kemasan yang masih bagus, tidak bergelembung.
8. Pilihlah produk yang tidak kadaluarsa.
Serba-Serbi Vitamin E
Vitamin yang satu ini cukup populer, terutama di kalangan wanita. Manfaatnya bagi kulit memang tak bisa dianggap remeh. Tapi ternyata keampuhan vitamin E lebih dari itu.
Manfaat
Vitamin E ternyata dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner, dengan cara membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, demikian menurut sebuah studi skala besar di Harvard University. Vitamin E juga berperan penting dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh, perbaikan DNA dan proses metabolisme tubuh.
Selain itu, vitamin E dapat mengurangi risiko kanker kandung kemih. Beberapa tahun lalu, The American Cancer Society mengumumkan bahwa dari satu orang yang diteliti selama 5 tahun, mereka yang rutin mengonsumsi suplemen vitamin E selama lebih dari 10 tahun terbukti mengalami penurunan risiko kanker kandung kemih.
Antioksidan dalam vitamin E juga melindungi sel-sel tubuh dari efek radikal bebas yang merusak serta memicu kanker dan penyakit kardiovaskular.
Kebutuhan Harian
Kebutuhan vitamin E yang dianjurkan untuk tipe kelompok orang berbeda. Anak-anak balita misalnya, membutuhkan asupan 6 mg vitamin E per hari. Kebutuhan pun meningkat seiring usia. Menginjak usia 9-13 tahun, kebutuhan anak hampir mencapai 2 kali lipatnya, yaitu 11 mg. Sementara usia 14 tahun ke atas, jumlah yang dibutuhkan menjadi 15 mg.
Bagaimana dengan wanita hamil? Kebutuhannya tetap sama, namun justru meningkat tajam saat menyusui. Ibu menyusui membutuhkan asupan vitamin E 19 mg per hari.
Sumbernya
Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak sayur dan sereal yang diperkaya adalah sumber vitamin E yang baik. Variasikan menu agar dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh.
Meskipun manfaatnya cukup banyak, sayang sekali sekitar 97% wanita dan 89% pria ternyata masih kekurangan asupan vitamin E. Berikut beberapa sumber vitamin E yang mudah ditemukan dan bisa dimasukkan ke dalam menu:
1. Minyak jagung (salad atau vegetable oil) ,1 sendok teh (Vitamin E 10%AKG)
2. Kacang, 1ons, dipanggang (Vitamin E 10% AKG)
3. Minyak kedelai, 1 sendok teh, (Vitamin E 6% AKG)
4. Brokoli,dicincang dan dipanggang ,1/2 cangkir (Vitamin E 6% AKG)
5. Mangga, diiris,1/2cangkir, (Vitamin E 6% AKG)
6. Bayam, dicincang/ direbus ,1/2cangkir, (Vitamin E 6% AKG)
Manfaat
Vitamin E ternyata dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner, dengan cara membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, demikian menurut sebuah studi skala besar di Harvard University. Vitamin E juga berperan penting dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh, perbaikan DNA dan proses metabolisme tubuh.
Selain itu, vitamin E dapat mengurangi risiko kanker kandung kemih. Beberapa tahun lalu, The American Cancer Society mengumumkan bahwa dari satu orang yang diteliti selama 5 tahun, mereka yang rutin mengonsumsi suplemen vitamin E selama lebih dari 10 tahun terbukti mengalami penurunan risiko kanker kandung kemih.
Antioksidan dalam vitamin E juga melindungi sel-sel tubuh dari efek radikal bebas yang merusak serta memicu kanker dan penyakit kardiovaskular.
Kebutuhan Harian
Kebutuhan vitamin E yang dianjurkan untuk tipe kelompok orang berbeda. Anak-anak balita misalnya, membutuhkan asupan 6 mg vitamin E per hari. Kebutuhan pun meningkat seiring usia. Menginjak usia 9-13 tahun, kebutuhan anak hampir mencapai 2 kali lipatnya, yaitu 11 mg. Sementara usia 14 tahun ke atas, jumlah yang dibutuhkan menjadi 15 mg.
Bagaimana dengan wanita hamil? Kebutuhannya tetap sama, namun justru meningkat tajam saat menyusui. Ibu menyusui membutuhkan asupan vitamin E 19 mg per hari.
Sumbernya
Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak sayur dan sereal yang diperkaya adalah sumber vitamin E yang baik. Variasikan menu agar dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh.
Meskipun manfaatnya cukup banyak, sayang sekali sekitar 97% wanita dan 89% pria ternyata masih kekurangan asupan vitamin E. Berikut beberapa sumber vitamin E yang mudah ditemukan dan bisa dimasukkan ke dalam menu:
1. Minyak jagung (salad atau vegetable oil) ,1 sendok teh (Vitamin E 10%AKG)
2. Kacang, 1ons, dipanggang (Vitamin E 10% AKG)
3. Minyak kedelai, 1 sendok teh, (Vitamin E 6% AKG)
4. Brokoli,dicincang dan dipanggang ,1/2 cangkir (Vitamin E 6% AKG)
5. Mangga, diiris,1/2cangkir, (Vitamin E 6% AKG)
6. Bayam, dicincang/ direbus ,1/2cangkir, (Vitamin E 6% AKG)
Beri Anak Makan Hati Ayam ...
Hati ayam mengandung berbagai zat gizi yang dapat membantu pertumbuhan anak, mencegah infeksi, dan anemia. Oleh karena itu, hati ayam dianjurkan untuk dikonsumsi bayi, balita, orang yang baru sembuh dari sakit, bahkan ibu hamil.
Hati ayam dapat dijadikan sebagai campuran dalam mengkonsumsi bubur atau nasi tim. Hati ayam mengandung :
1. Protein
2. Vitamin A. Vitamin A dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan dapat mencegah mata dari kebutaan. Oleh karena itu vitamin A berperan penting bagi anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang. Kekurangan vitamin A, dapat membuat anak mudah terserang infeksi, seperti campak, diare, dan tubercolosis paru. Kekurangan vitamin A juga dapat menghambat pemanjangan tulang dan terbentuknya gigi yang sehat.
3. Vitamin D, E, dan K (dapat larut dalam lemak)
4. Vitamin B1, B2, B3, B6 (dapat larut dalam air)
5. Vitamin B12. Vitamin B12 bermanfaat untuk pembentukkan sel darah merah, mencegah timbulnya anemia, mencegah jumlah sel darah merah yang rendah yang memiliki gejala akan lesu dan mudah lelah.
6. Vitamin C
7. Asam pantotenat. Asam pantotenat bermanfaat untuk mencegah anemia, mencegah infeksi, dan radang sendi.
8. Zat besi. Zat besi merupakan zat mineral yang dapat mencegah anemia. Zat besi yang terdapat di dalam makanan hewani lebih baik dibandingkan dengan zat besi yang terkandung di dalam makanan nabati. Hal itu terjadi karena zat besi yang terdapat dalam makanan hewani lebih mudah terserap oleh tubuh.
9. Kalsium
10. Magnesium
11. Fosfor
12. Kalium
13. Natrium
14. Selenium
15. Zinc
Hati ayam dapat dijadikan sebagai campuran dalam mengkonsumsi bubur atau nasi tim. Hati ayam mengandung :
1. Protein
2. Vitamin A. Vitamin A dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan dapat mencegah mata dari kebutaan. Oleh karena itu vitamin A berperan penting bagi anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang. Kekurangan vitamin A, dapat membuat anak mudah terserang infeksi, seperti campak, diare, dan tubercolosis paru. Kekurangan vitamin A juga dapat menghambat pemanjangan tulang dan terbentuknya gigi yang sehat.
3. Vitamin D, E, dan K (dapat larut dalam lemak)
4. Vitamin B1, B2, B3, B6 (dapat larut dalam air)
5. Vitamin B12. Vitamin B12 bermanfaat untuk pembentukkan sel darah merah, mencegah timbulnya anemia, mencegah jumlah sel darah merah yang rendah yang memiliki gejala akan lesu dan mudah lelah.
6. Vitamin C
7. Asam pantotenat. Asam pantotenat bermanfaat untuk mencegah anemia, mencegah infeksi, dan radang sendi.
8. Zat besi. Zat besi merupakan zat mineral yang dapat mencegah anemia. Zat besi yang terdapat di dalam makanan hewani lebih baik dibandingkan dengan zat besi yang terkandung di dalam makanan nabati. Hal itu terjadi karena zat besi yang terdapat dalam makanan hewani lebih mudah terserap oleh tubuh.
9. Kalsium
10. Magnesium
11. Fosfor
12. Kalium
13. Natrium
14. Selenium
15. Zinc
Kalsium dan Susu Tidak Turunkan Berat Badan?
Penelitian terbaru menunjukkan sebuah pernyataan yang tidak mendukung teori sebelumnya bahwa konsumsi susu dan juga kalsium berguna untuk menurunkan berat badan.
Kalsium dan produk susu (yang kaya akan sumber kalsium) memang sebelumnya diduga berkaitan dengan penurunan berat badan. Itu didasarkan pada sejumlah data yang menyatakan bahwa kalsium berperan dalam sintesis lemak. Namun, penelitian terbaru tentang konsumsi kalsium dan susu yang berkaitan dengan berat badan ternyata memberikan hasil yang sebaliknya.
Para peneliti dari Albert Einstein College of Medicine of Yeshiva University, New York telah menguji hubungan antara konsumsi kalsium dan perubahan berat badan pada 43.000 sukarelawan pria. Ternyata konsumsi kalsium secara total tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan berat badan. Laporan tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Diketahui bahwa pria yang mengonsumsi kalsium atau susu ternyata tidak mengalami penurunan berat badan, mereka justru cenderung menjadi gemuk setelah periode 12 tahun. Itu disebabkan karena konsumsi produk susu yang bersifat high fat. Namun, konsumsi susu low fat juga diketahui tidak memiliki hubungan yang terlalu signifikan terhadap perubahan berat badan.
Kalsium memang berperan penting untuk kesehatan tubuh yang optimal, namun bukan untuk menurunkan berat badan. Oleh sebab itu, kita sebaiknya mengonsumsi kalsium yang cukup dari makanan sehari-hari, termasuk dari susu dan akan lebih baik jika kita mengonsumsi susu dalam bentuk low fat.
Sumber: American Journal of Clinical Nutrition
Kalsium dan produk susu (yang kaya akan sumber kalsium) memang sebelumnya diduga berkaitan dengan penurunan berat badan. Itu didasarkan pada sejumlah data yang menyatakan bahwa kalsium berperan dalam sintesis lemak. Namun, penelitian terbaru tentang konsumsi kalsium dan susu yang berkaitan dengan berat badan ternyata memberikan hasil yang sebaliknya.
Para peneliti dari Albert Einstein College of Medicine of Yeshiva University, New York telah menguji hubungan antara konsumsi kalsium dan perubahan berat badan pada 43.000 sukarelawan pria. Ternyata konsumsi kalsium secara total tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan berat badan. Laporan tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Diketahui bahwa pria yang mengonsumsi kalsium atau susu ternyata tidak mengalami penurunan berat badan, mereka justru cenderung menjadi gemuk setelah periode 12 tahun. Itu disebabkan karena konsumsi produk susu yang bersifat high fat. Namun, konsumsi susu low fat juga diketahui tidak memiliki hubungan yang terlalu signifikan terhadap perubahan berat badan.
Kalsium memang berperan penting untuk kesehatan tubuh yang optimal, namun bukan untuk menurunkan berat badan. Oleh sebab itu, kita sebaiknya mengonsumsi kalsium yang cukup dari makanan sehari-hari, termasuk dari susu dan akan lebih baik jika kita mengonsumsi susu dalam bentuk low fat.
Sumber: American Journal of Clinical Nutrition
Echinacea
Echinacea begitu sohor di beberapa negara Eropa, seperti Swiss, Inggris, Skotlandia, Jerman, Finlandia, dan Perancis. Keampuhannya meningkatkan daya tahan tubuh membuat tanaman obat ini kerap dijual di toko-toko obat sebagai obat flu. Karena di negara subtropis, flu ibarat wabah yang kerap menyambangi bila musim dingin.
Produsen herbal terbesar di Swiss A. Vogel yang memproduksi tingtur Echinacea. Echinacea diolah dalam bentuk segar, lalu dilarutkan dalam alkhohol hingga berkadar 64%, ekstrak kemudian dikemas dalam bentuk cair yaitu tingtur dan tablet. Echinacea mengandung senyawa alkilamid. Senyawa itu menetap dalam reseptor CB2 dari sel imun. Alkilamid membantu mengendalikan Tumour Necrosis Factor Alpha (TNF-α), pengaktif sistem kekebalan tubuh. Senyawa lainnya adalah asam sikorat, polisakarida, glikoprotein, flavonoid, dan minyak esensial. Senyawa-senyawa itu berperan menghambat peradangan, pertumbuhan bakteri, virus, dan cendawan. Keampuhan Echinacea sebetulnya tak hanya mengatasi flu. Khasiat Echinacea juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Echinacea juga sangat baik untuk mengatasi virus yang menyerang saluran pernafasan, seperti asma, bronchitis, tuberculosis, bronkiektasis.
Di tanah air, tanaman asal Amerika Utara itu ternyata adaptif dikembangkan di Indonesia di ketinggian 450-1.100 m dpl. Meski ditanam di Indonesia, kandungan purple coneflower itu sama dengan “kerabatnya†yang dikembangkan di mancanegara.
Echinacea memang istimewa, betapa tidak selain sebagai imunomodulator juga berperan sebagai antioksidan. Itulah sebabnya PT Kalbe Farma menggunakan Echinacea sebagai salah satu bahan baku obat hepatitis. Tanaman berbunga cantik itu dikombinasikan dengan tanaman obat lain seperti sylimarin sylibum marianum dan temulawak curcuma xanthorrhiza. Komposisi ekstrak Echinacea dalam ramuan paling tinggi yakni mencapai 150 mg, sylibum marianum (35 mg), curcuma xanthorrhiza (20 mg).
Obat hasil ramuan Kalbe Farma itu juga teruji klinis. Penelitian dilakukan terhadap 30 pasien hepatitis C kronis. Masing-masing pasien diberi ramuan berupa kapsul 4 kali sehari masing-masing 3 kapsul. Setelah 12 minggu. Kadar rata-rata serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) pasien yang semula 91,2 U/I, turun menjadi 33,6 nilai normalnya 0-50. begitu juga dengan kadar serum glutamate pyruvate transaminase (SGPT). Kadar pada akhir terapi mencapai 35,9 U/I sebelumnya 92,4.
Produsen herbal terbesar di Swiss A. Vogel yang memproduksi tingtur Echinacea. Echinacea diolah dalam bentuk segar, lalu dilarutkan dalam alkhohol hingga berkadar 64%, ekstrak kemudian dikemas dalam bentuk cair yaitu tingtur dan tablet. Echinacea mengandung senyawa alkilamid. Senyawa itu menetap dalam reseptor CB2 dari sel imun. Alkilamid membantu mengendalikan Tumour Necrosis Factor Alpha (TNF-α), pengaktif sistem kekebalan tubuh. Senyawa lainnya adalah asam sikorat, polisakarida, glikoprotein, flavonoid, dan minyak esensial. Senyawa-senyawa itu berperan menghambat peradangan, pertumbuhan bakteri, virus, dan cendawan. Keampuhan Echinacea sebetulnya tak hanya mengatasi flu. Khasiat Echinacea juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Echinacea juga sangat baik untuk mengatasi virus yang menyerang saluran pernafasan, seperti asma, bronchitis, tuberculosis, bronkiektasis.
Di tanah air, tanaman asal Amerika Utara itu ternyata adaptif dikembangkan di Indonesia di ketinggian 450-1.100 m dpl. Meski ditanam di Indonesia, kandungan purple coneflower itu sama dengan “kerabatnya†yang dikembangkan di mancanegara.
Echinacea memang istimewa, betapa tidak selain sebagai imunomodulator juga berperan sebagai antioksidan. Itulah sebabnya PT Kalbe Farma menggunakan Echinacea sebagai salah satu bahan baku obat hepatitis. Tanaman berbunga cantik itu dikombinasikan dengan tanaman obat lain seperti sylimarin sylibum marianum dan temulawak curcuma xanthorrhiza. Komposisi ekstrak Echinacea dalam ramuan paling tinggi yakni mencapai 150 mg, sylibum marianum (35 mg), curcuma xanthorrhiza (20 mg).
Obat hasil ramuan Kalbe Farma itu juga teruji klinis. Penelitian dilakukan terhadap 30 pasien hepatitis C kronis. Masing-masing pasien diberi ramuan berupa kapsul 4 kali sehari masing-masing 3 kapsul. Setelah 12 minggu. Kadar rata-rata serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) pasien yang semula 91,2 U/I, turun menjadi 33,6 nilai normalnya 0-50. begitu juga dengan kadar serum glutamate pyruvate transaminase (SGPT). Kadar pada akhir terapi mencapai 35,9 U/I sebelumnya 92,4.
Jeruk... Perlu Saat Datang Bulan
Boleh dibilang jeruk adalah buah yang kaya akan kandungan vitamin C. Sebuah jeruk manis mengandung 70 mg vitamin C, hampir 117 % dari jumlah asupan yang disarankan.
Vitamin C bertugas mengontrol sekaligus menekan terbentuknya radikal bebas dan ampuh melawan gejala flu. Juga membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan, terutama saat datang bulan. Oleh karenanya, bagi wanita yang sedang mengalami haid disarankan banyak-banyak menyantap jeruk, sebab saat haid sejumlah zat besi dalam darah berkurang.
Vitamin ini juga merangsang pembentukan kolagen jaringan merangsang pertumbuhan jaringan baru. Sangat mempercepat proses penyembuhan luka karena teriris.
Selain vitamin C, jeruk pada umumnya juga mengandung senyawa tambahan yang tak kalah menarik yaitu limonin, limonin glukosit, limonen, dan hesperidin. Senyawa ini berfungsi mencegah perubahan sel menjadi kanker. Limonen juga ikut meningkatkan aktifitas protein yang membantu menghambat pembentukan estradiol, hormon yang berkaitan dengan terjadinya kanker payudara. Limonen juga berjasa dalam memperbanyak enzim dalam hati ( liver ) yang bertugas membersihkan bahan kimia penyebab kanker. Jadi, dengan menyantap 1-2 buah jeruk sehari Anda akan jauh dari resiko kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Vitamin C bertugas mengontrol sekaligus menekan terbentuknya radikal bebas dan ampuh melawan gejala flu. Juga membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan, terutama saat datang bulan. Oleh karenanya, bagi wanita yang sedang mengalami haid disarankan banyak-banyak menyantap jeruk, sebab saat haid sejumlah zat besi dalam darah berkurang.
Vitamin ini juga merangsang pembentukan kolagen jaringan merangsang pertumbuhan jaringan baru. Sangat mempercepat proses penyembuhan luka karena teriris.
Selain vitamin C, jeruk pada umumnya juga mengandung senyawa tambahan yang tak kalah menarik yaitu limonin, limonin glukosit, limonen, dan hesperidin. Senyawa ini berfungsi mencegah perubahan sel menjadi kanker. Limonen juga ikut meningkatkan aktifitas protein yang membantu menghambat pembentukan estradiol, hormon yang berkaitan dengan terjadinya kanker payudara. Limonen juga berjasa dalam memperbanyak enzim dalam hati ( liver ) yang bertugas membersihkan bahan kimia penyebab kanker. Jadi, dengan menyantap 1-2 buah jeruk sehari Anda akan jauh dari resiko kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Menangkal Biang Keringat
Biang keringat alias keringat buntet memang sering menyerang bayi. Biasanya hal ini terjadi akibat tersumbatnya kelenjar keringat. Keringat yang keluar berkumpul di bawah kulit sehingga timbul bintil-bintil merah. Masalahnya, biang keringat bisa kambuh secara berulang, terutama bila udara sangat panas.
Sebenarnya biang keringat bisa dicegah dengan cara menghindari penghalang penguapan keringat. Caranya mudah kok! Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
1. Mandikan si kecil secara teratur, pagi dan sore hari.
2. Jaga kulit bayi tetap kering dan "dingin". Sehabis mandi, bagian tubuh yang berlipat, seperti lipatan paha, ketiak, dan leher dikeringkan dengan handuk sampai benar-benar kering.
3. Ketika berkeringat, si kecil jangan langsung diberi bedak. Basuh dulu si kecil dengan lap basah, kemudian dikeringkan. Setelah kering, oleskan bedak tipis-tipis saja. Kalau Anda terlalu "bersemangat" membedakinya hingga terlalu tebal, dikhawatirkan bedak tersebut justru menyumbat pori-pori si kecil.
4. Jaga ventilasi dalam kamar. Usahakan ada udara yang mengalir, sehingga kamar terasa sejuk. Ini terutama bila Anda hidup di kota yang bersuhu panas. Bila perlu, pasang jendela yang lebar. Dengan begitu, pertukaran udara dari luar ke dalam kamar berjalan lancar. Tahukah Anda, sekitar 70% dari kasus biang keringat ternyata bisa diatasi bila sirkulasi udara di dalam kamar sudah baik?
5. Pilih baju yang tepat. Jangan sampai pakaian si kecil terlalu ketat atau terbuat dari bahan yang tebal. Kenakan saja pakaian yang terbuat dari katun tipis yang dapat menyerap keringat.
Kapan si kecil harus dibawa ke dokter?
Bila biang keringat sudah menjadi infeksi. Ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih. Dokter akan memberi salep untuk mengurangi peradangan lebih lanjut.
Kalau infeksi biang keringat sampai mengeluarkan nanah, dokter akan memberi salep yang mengandung antibiotika.
Sebenarnya biang keringat bisa dicegah dengan cara menghindari penghalang penguapan keringat. Caranya mudah kok! Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
1. Mandikan si kecil secara teratur, pagi dan sore hari.
2. Jaga kulit bayi tetap kering dan "dingin". Sehabis mandi, bagian tubuh yang berlipat, seperti lipatan paha, ketiak, dan leher dikeringkan dengan handuk sampai benar-benar kering.
3. Ketika berkeringat, si kecil jangan langsung diberi bedak. Basuh dulu si kecil dengan lap basah, kemudian dikeringkan. Setelah kering, oleskan bedak tipis-tipis saja. Kalau Anda terlalu "bersemangat" membedakinya hingga terlalu tebal, dikhawatirkan bedak tersebut justru menyumbat pori-pori si kecil.
4. Jaga ventilasi dalam kamar. Usahakan ada udara yang mengalir, sehingga kamar terasa sejuk. Ini terutama bila Anda hidup di kota yang bersuhu panas. Bila perlu, pasang jendela yang lebar. Dengan begitu, pertukaran udara dari luar ke dalam kamar berjalan lancar. Tahukah Anda, sekitar 70% dari kasus biang keringat ternyata bisa diatasi bila sirkulasi udara di dalam kamar sudah baik?
5. Pilih baju yang tepat. Jangan sampai pakaian si kecil terlalu ketat atau terbuat dari bahan yang tebal. Kenakan saja pakaian yang terbuat dari katun tipis yang dapat menyerap keringat.
Kapan si kecil harus dibawa ke dokter?
Bila biang keringat sudah menjadi infeksi. Ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih. Dokter akan memberi salep untuk mengurangi peradangan lebih lanjut.
Kalau infeksi biang keringat sampai mengeluarkan nanah, dokter akan memberi salep yang mengandung antibiotika.
Anak Anda Cacingan?
Tahukah Anda bahwa pemeriksaan laboratorium terhadap murid-murid di 10 sekolah dasar di Jakarta, sekitar 35% anak-anaknya mengalami anemia. Salah satu penyebabnya ternyata adalah infeksi cacing.
Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi manusia, khususnya anak-anak, yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), dan Necator americanus (cacing tambang). Cacing gelang berukuran paling besar yaitu dengan panjang 30 hingga 40 cm, cacing cambuk 3 hingga 4 cm, dan cacing tambang 1hingga 2 cm.
Infeksi cacing di dalam tubuh memang sangat berkaitan dengan masalah sanitasi dan higienis. Infeksi cacing tersebut dapat berasal dari:
1. Makanan (seperti sayuran mentah) yang terkontaminasi tinja dan dicuci secara tidak bersih sehingga meninggalkan telur cacing. Misalnya yaitu lalapan mentah.
2. Minuman yang terkontaminasi tinja dan tidak sempurna dalam proses pemanasannya (tidak sampai 100o C).
3. Kebiasaan buruk anak-anak sering mengemut jempolnya (yang mungkin saja kotor dan terkontaminasi oleh telur cacing).
4. Secara fisik, kondisi anak yang menderita cacingan tidak berbeda dengan anak yang sehat. Apalagi di perkotaan, umumnya infeksi cacing hanya ringan sehingga tidak memperlihatkan kondisi fisik yang menyedihkan seperti di pedesaan. Pada kasus yang berat, si anak akan kelihatan sangat kurus tetapi perutnya membuncit (karena berisi cacing), selain itu nafsu makan juga sangat turun dan selalu tampak lesu.
5. Kemampuan cacing di dalam usus yang mengeluarkan toksin tertentu diduga menyebabkan nafsu makan anak menjadi merosot. Hal itu dapat mempengaruhi konsentrasi anak untuk belajar atau berpikir.
Berikut ada beberapa tips untuk menjaga anak dari infeksi cacing:
1. Tanamkan pola hidup sehat pada anak.
2. Kebersihan adalah senjata ampuh untuk melawan cacing. Semua bahan makanan, khususnya sayur, sebaiknya dicuci dengan air bersih (air mengalir) dan diolah dengan baik.
3. Lakukan pemeriksaan feses secara berkala di laboratorium, apalagi jika si kecil dicurigai menderita cacingan.
4. Disarankan untuk minum obat cacing secara berkala dengan dosis yang tepat.
Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi manusia, khususnya anak-anak, yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), dan Necator americanus (cacing tambang). Cacing gelang berukuran paling besar yaitu dengan panjang 30 hingga 40 cm, cacing cambuk 3 hingga 4 cm, dan cacing tambang 1hingga 2 cm.
Infeksi cacing di dalam tubuh memang sangat berkaitan dengan masalah sanitasi dan higienis. Infeksi cacing tersebut dapat berasal dari:
1. Makanan (seperti sayuran mentah) yang terkontaminasi tinja dan dicuci secara tidak bersih sehingga meninggalkan telur cacing. Misalnya yaitu lalapan mentah.
2. Minuman yang terkontaminasi tinja dan tidak sempurna dalam proses pemanasannya (tidak sampai 100o C).
3. Kebiasaan buruk anak-anak sering mengemut jempolnya (yang mungkin saja kotor dan terkontaminasi oleh telur cacing).
4. Secara fisik, kondisi anak yang menderita cacingan tidak berbeda dengan anak yang sehat. Apalagi di perkotaan, umumnya infeksi cacing hanya ringan sehingga tidak memperlihatkan kondisi fisik yang menyedihkan seperti di pedesaan. Pada kasus yang berat, si anak akan kelihatan sangat kurus tetapi perutnya membuncit (karena berisi cacing), selain itu nafsu makan juga sangat turun dan selalu tampak lesu.
5. Kemampuan cacing di dalam usus yang mengeluarkan toksin tertentu diduga menyebabkan nafsu makan anak menjadi merosot. Hal itu dapat mempengaruhi konsentrasi anak untuk belajar atau berpikir.
Berikut ada beberapa tips untuk menjaga anak dari infeksi cacing:
1. Tanamkan pola hidup sehat pada anak.
2. Kebersihan adalah senjata ampuh untuk melawan cacing. Semua bahan makanan, khususnya sayur, sebaiknya dicuci dengan air bersih (air mengalir) dan diolah dengan baik.
3. Lakukan pemeriksaan feses secara berkala di laboratorium, apalagi jika si kecil dicurigai menderita cacingan.
4. Disarankan untuk minum obat cacing secara berkala dengan dosis yang tepat.
Awas, Jamur di Kulit Bayi!
Sebenarnya, infeksi jamur pada kulit bisa dialami oleh siapa saja, tanpa mengenal usia. Namun, bayi biasanya relatif lebih rentan terinfeksi jamur dibandingkan orang dewasa. Ini antara lain disebabkan karena kulit bayi, terutama yang lahir prematur, lebih tipis. Meski tidak berakibat fatal, infeksi jamur sebaiknya segera diatasi, sebab kesehatan dan kebersihan tubuh bayi Anda menjadi taruhannya.
Biasanya gejala timbulnya infeksi jamur berbeda-beda, tergantung pada lokasi terjadinya infeksi dan jamur penyebabnya. Bahkan, karena jamur yang menjadi biang keladi infeksi itu berbeda-beda, maka gejala infeksi yang menyerang si kecil bisa saja beberapa macam.
Yang menarik adalah, faktor kerentanan bawaan atau bakat perlu pula menjadi perhatian. Ada bayi atau anak yang lebih mudah terinfeksi jamur ketimbang teman sebayanya. Hal ini diduga ada hubungannya dengan jenis keringat si kecil. Mungkin keringatnya lebih berlemak sehingga mudah terkena infeksi kulit.
Yang pasti, infeksi jamur yang terjadi pada bayi dan anak tidaklah sama. Jamur jenis apa yang lebih sering menyerang bayi? Umumnya infeksi jamur jenis candida. Hanya saja, ini merupakan infeksi sekunder. Jadi, infeksi pada lipatan paha dan bokong si kecil timbul karena sebelumnya sudah ada eksim popok yang berlangsung agak lama, sampai lebih dari tiga hari!
Eksim popok adalah radang kulit pada daerah yang tertutup popok serta ditandai dengan ruam, gelembung atau lecet dan biasanya sangat gatal. Kulit yang lembap dan adanya peradangan akan mempermudah terjadinya infeksi jamur.
Pada anak yang usianya lebih besar, infeksi jamur jenis ini banyak terjadi pada anak yang bertubuh gemuk. Selain banyak lipatan di ketiak atau paha, si kecil sering berkeringat sehingga kulitnya sering lembap. Apalagi bila anak tinggal di negara yang beriklim tropis (panas dan lembap), seperti Indonesia, penyakit kulit akan tumbuh dengan subur.
Penanganan infeksi jamur kulit memang tergantung pada penyebabnya. Hanya saja, jika ada ruam (bintil-bintil merah) pada kulit bayi, sebaiknya Anda segera membawanya ke dokter. Yang penting, Anda harus tahu dulu penyebab gangguan kulit si kecil apakah gara-gara jamur atau bukan?
Bila si kecil hanya terkena eksim popok, biasanya dokter tidak perlu memberi obat antijamur. Kalau penyebab gangguannya benar-benar jamur, harus dicari tahu dulu jenisnya. Penampakan infeksi suatu jamur kadang-kadang mirip dengan infeksi jamur lainnya. Jadi, penanganannya harus ekstra hati-hati. Jika sampai obatnya salah, penyakit si kecil tidak akan sembuh.
Memang infeksi jamur yang dibiarkan berlarut-larut tidak akan berakibat fatal pada si kecil, tapi infeksinya bisa meluas. Kalau sudah begini, proses penanganan bayi membutuhkan biaya lebih banyak dan waktu yang lebih lama. Padahal normalnya, infeksi jamur candida sembuh dalam waktu seminggu. Sedangkan infeksi jamur lainnya membutuhkan waktu penanganan yang lebih lama lagi, minimal dua minggu.
Biasanya gejala timbulnya infeksi jamur berbeda-beda, tergantung pada lokasi terjadinya infeksi dan jamur penyebabnya. Bahkan, karena jamur yang menjadi biang keladi infeksi itu berbeda-beda, maka gejala infeksi yang menyerang si kecil bisa saja beberapa macam.
Yang menarik adalah, faktor kerentanan bawaan atau bakat perlu pula menjadi perhatian. Ada bayi atau anak yang lebih mudah terinfeksi jamur ketimbang teman sebayanya. Hal ini diduga ada hubungannya dengan jenis keringat si kecil. Mungkin keringatnya lebih berlemak sehingga mudah terkena infeksi kulit.
Yang pasti, infeksi jamur yang terjadi pada bayi dan anak tidaklah sama. Jamur jenis apa yang lebih sering menyerang bayi? Umumnya infeksi jamur jenis candida. Hanya saja, ini merupakan infeksi sekunder. Jadi, infeksi pada lipatan paha dan bokong si kecil timbul karena sebelumnya sudah ada eksim popok yang berlangsung agak lama, sampai lebih dari tiga hari!
Eksim popok adalah radang kulit pada daerah yang tertutup popok serta ditandai dengan ruam, gelembung atau lecet dan biasanya sangat gatal. Kulit yang lembap dan adanya peradangan akan mempermudah terjadinya infeksi jamur.
Pada anak yang usianya lebih besar, infeksi jamur jenis ini banyak terjadi pada anak yang bertubuh gemuk. Selain banyak lipatan di ketiak atau paha, si kecil sering berkeringat sehingga kulitnya sering lembap. Apalagi bila anak tinggal di negara yang beriklim tropis (panas dan lembap), seperti Indonesia, penyakit kulit akan tumbuh dengan subur.
Penanganan infeksi jamur kulit memang tergantung pada penyebabnya. Hanya saja, jika ada ruam (bintil-bintil merah) pada kulit bayi, sebaiknya Anda segera membawanya ke dokter. Yang penting, Anda harus tahu dulu penyebab gangguan kulit si kecil apakah gara-gara jamur atau bukan?
Bila si kecil hanya terkena eksim popok, biasanya dokter tidak perlu memberi obat antijamur. Kalau penyebab gangguannya benar-benar jamur, harus dicari tahu dulu jenisnya. Penampakan infeksi suatu jamur kadang-kadang mirip dengan infeksi jamur lainnya. Jadi, penanganannya harus ekstra hati-hati. Jika sampai obatnya salah, penyakit si kecil tidak akan sembuh.
Memang infeksi jamur yang dibiarkan berlarut-larut tidak akan berakibat fatal pada si kecil, tapi infeksinya bisa meluas. Kalau sudah begini, proses penanganan bayi membutuhkan biaya lebih banyak dan waktu yang lebih lama. Padahal normalnya, infeksi jamur candida sembuh dalam waktu seminggu. Sedangkan infeksi jamur lainnya membutuhkan waktu penanganan yang lebih lama lagi, minimal dua minggu.
Lebih Dari Sekedar Pilek
Banyak gejala batuk dan pilek yang mirip dengan gejala penyakit lain. Periksa dulu dengan gejala lain yang menyerupai berikut ini .
Croup
Gejala: Batuk menggonggong di malam hari, dan dengik berdana tinggi ketika anak menarik napas, hidung meler, demam penanganan: Duduk di kamar mandi dan berikan air hangat melalui shower selama 15 hingga 20 menit akan membantunya bernapas. Kapan harus menghubungi dokter: Bila anak benar-benar sulit bernapas atau dengik berlanjut lebih dari 5 menit atau malah lebih buruk.
Bronchiolitis (RSV)
Gejalanya: hidung meler, lekas marah, hilang selera makan, demam, batuk, suara dengik ketika anak bernapas. Penanganan: Banyak cairan dan istirahat. Pada kasus yang serius, anak-anak (khususnya bayi) mungkin dirawat di rumah sakit untuk menerima oksigen, cairan, atau obat. Kapan harus menghubungi dokter: Bila bayi anda sulit bernapas, lendir yang kental, ada tanda-tanda dehidrasi, tidak aktif seperti biasanya atau menolak menyusu.
Pnaeumonia
Gejala: Demam, gejala pilek yang bertahan lebih dari seminggu dan terus memburuk, batuk basah dan berlendir, sakit di dada atau perut, menggigil, napas tersengal-sengal, kelelahan. Penanganan: Antibiotika (jika disebabkan bakteri), sementara pneumonia yang disebabkan virus dibiarkan saja. Asetaminofen atau ibu protein bisa membantu meredakan rasa nyeri dan demam. Kapan harus menghubungi dokter: Segera setelah anda mencurigai anak menderita pneumonia. Anak anda mungkin butuh Xray untuk diagnosa.
Batuk rejan (pertusis)
Gejala: Batuk yang bertahan lebih dari satu menit dalam pernapasan di antara batuk, dan ada suara dengik saat dia mengambil napas. Penanganan: Antibiotika, istirahat, serta pelembab udara untuk mengencerkan lendir serta melegakan jalur pernapasan. Kapan harus menghubungi dokter: Sesegera mungkin. Anak dibawah 6 bulan mungkin perlu dirawat dirumah sakit. Bila dia berusia lebih tua, dia butuh antibiotika sesegera mungkin.
Croup
Gejala: Batuk menggonggong di malam hari, dan dengik berdana tinggi ketika anak menarik napas, hidung meler, demam penanganan: Duduk di kamar mandi dan berikan air hangat melalui shower selama 15 hingga 20 menit akan membantunya bernapas. Kapan harus menghubungi dokter: Bila anak benar-benar sulit bernapas atau dengik berlanjut lebih dari 5 menit atau malah lebih buruk.
Bronchiolitis (RSV)
Gejalanya: hidung meler, lekas marah, hilang selera makan, demam, batuk, suara dengik ketika anak bernapas. Penanganan: Banyak cairan dan istirahat. Pada kasus yang serius, anak-anak (khususnya bayi) mungkin dirawat di rumah sakit untuk menerima oksigen, cairan, atau obat. Kapan harus menghubungi dokter: Bila bayi anda sulit bernapas, lendir yang kental, ada tanda-tanda dehidrasi, tidak aktif seperti biasanya atau menolak menyusu.
Pnaeumonia
Gejala: Demam, gejala pilek yang bertahan lebih dari seminggu dan terus memburuk, batuk basah dan berlendir, sakit di dada atau perut, menggigil, napas tersengal-sengal, kelelahan. Penanganan: Antibiotika (jika disebabkan bakteri), sementara pneumonia yang disebabkan virus dibiarkan saja. Asetaminofen atau ibu protein bisa membantu meredakan rasa nyeri dan demam. Kapan harus menghubungi dokter: Segera setelah anda mencurigai anak menderita pneumonia. Anak anda mungkin butuh Xray untuk diagnosa.
Batuk rejan (pertusis)
Gejala: Batuk yang bertahan lebih dari satu menit dalam pernapasan di antara batuk, dan ada suara dengik saat dia mengambil napas. Penanganan: Antibiotika, istirahat, serta pelembab udara untuk mengencerkan lendir serta melegakan jalur pernapasan. Kapan harus menghubungi dokter: Sesegera mungkin. Anak dibawah 6 bulan mungkin perlu dirawat dirumah sakit. Bila dia berusia lebih tua, dia butuh antibiotika sesegera mungkin.
Saturday, 29 January 2011
Lebih Mengenal Autisme...
Definisi
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks hingga 3 tahun. Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia 3 tahun. Autisme 2 hingga 4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Penyebab
Penyebab yang pasti dari autisme belum diketahui, yang pasti hal tersebut bukan disebabkan oleh pola asuh yang salah. Penelitian terbaru menunjukkan adanya kelainan biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan.
Beberapa kasus autisme mungkin berhubungan dengan:
1. Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
2. Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
3. Sindroma-X yang rapuh (kelainan kromosom)
Gejala
Penderita autisme klasik memiliki tiga gejala, yaitu:
1. Gangguan interaksi sosial
2. Hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
3. Kegiatan dan minat yang sangat terbatas
4. Gejala-gejala tersebut bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Selain itu, perilaku anak autisme biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.
Diagnosa
Autisme tidak dapat langsung diketahui pada saat anak lahir atau pada screening prenatal (yaitu tes yang dilakukan ketika anak masih berada dalam kandungan). Belum ada tes medis untuk mendiagnosis autisme. Suatu diagnosis yang akurat harus berdasarkan kepada hasil pengamatan terhadap kemampuan berkomunikasi, perilaku dan tingkat perkembangan anak.
Pengobatan
Orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan anak. Seperti anak-anak lainnya, anak autis mampu belajar melalui permainan. Bergabunglah dengan anak ketika dia sedang bermain, tariklah anak dari perilaku dan ritualnya yang sering diulang-ulang, dan tuntunlah mereka menuju kegiatan yang lebih beragam. Misalnya, orang tua mengajak anak mengitari kamarnya, kemudian tuntun mereka ke ruang yang lain. Orang tua perlu memasuki dunia mereka untuk membantu mereka masuk ke dunia luar.
Tujuan dari pengobatan tersebut adalah untuk membuat anak autis berbicara. Tetapi sebagian anak autis tidak dapat bermain dengan baik, padahal anak umumnya mempelajari kata-kata baru melalui permainan. Sebaiknya orang tua tetap berbicara kepada anak yang autis, sambil menggunakan semua alat komunikasi dengan mereka, baik berupa isyarat tangan, gambar, foto, lambang, bahasa tubuh maupun teknologi. Selain itu, jadwal kegiatan sehari-hari, makanan dan aktivitas favorit, serta teman dan anggota keluarga lainnya bisa menjadi bagian dari sistem gambar dan membantu anak untuk berkomunikasi dengan dunia sekitarnya.
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks hingga 3 tahun. Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia 3 tahun. Autisme 2 hingga 4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Penyebab
Penyebab yang pasti dari autisme belum diketahui, yang pasti hal tersebut bukan disebabkan oleh pola asuh yang salah. Penelitian terbaru menunjukkan adanya kelainan biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan.
Beberapa kasus autisme mungkin berhubungan dengan:
1. Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
2. Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
3. Sindroma-X yang rapuh (kelainan kromosom)
Gejala
Penderita autisme klasik memiliki tiga gejala, yaitu:
1. Gangguan interaksi sosial
2. Hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
3. Kegiatan dan minat yang sangat terbatas
4. Gejala-gejala tersebut bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Selain itu, perilaku anak autisme biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.
Diagnosa
Autisme tidak dapat langsung diketahui pada saat anak lahir atau pada screening prenatal (yaitu tes yang dilakukan ketika anak masih berada dalam kandungan). Belum ada tes medis untuk mendiagnosis autisme. Suatu diagnosis yang akurat harus berdasarkan kepada hasil pengamatan terhadap kemampuan berkomunikasi, perilaku dan tingkat perkembangan anak.
Pengobatan
Orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan anak. Seperti anak-anak lainnya, anak autis mampu belajar melalui permainan. Bergabunglah dengan anak ketika dia sedang bermain, tariklah anak dari perilaku dan ritualnya yang sering diulang-ulang, dan tuntunlah mereka menuju kegiatan yang lebih beragam. Misalnya, orang tua mengajak anak mengitari kamarnya, kemudian tuntun mereka ke ruang yang lain. Orang tua perlu memasuki dunia mereka untuk membantu mereka masuk ke dunia luar.
Tujuan dari pengobatan tersebut adalah untuk membuat anak autis berbicara. Tetapi sebagian anak autis tidak dapat bermain dengan baik, padahal anak umumnya mempelajari kata-kata baru melalui permainan. Sebaiknya orang tua tetap berbicara kepada anak yang autis, sambil menggunakan semua alat komunikasi dengan mereka, baik berupa isyarat tangan, gambar, foto, lambang, bahasa tubuh maupun teknologi. Selain itu, jadwal kegiatan sehari-hari, makanan dan aktivitas favorit, serta teman dan anggota keluarga lainnya bisa menjadi bagian dari sistem gambar dan membantu anak untuk berkomunikasi dengan dunia sekitarnya.
Ketika Menstruasi Pertama Tiba
Menstruasi pertama atau menarche adalah hal yang wajar dan pasti dialami oleh setiap wanita normal dan sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Menstruasi merupakan tanda bahwa siklus masa subur telah dimulai yang terjadi saat lapisan di dalam dinding rahim meluruh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi.
Dalam keadaan normal, wanita yang telah memasuki usia subur akan melepaskan satu sel telur (ovum) setiap bulannya. Ovum akan dihasilkan dan dilepaskan oleh indung telur (ovarium). Ovum yang dilepaskan tersebut akan berjalan masuk ke dalam rahim melalui saluran telur.
Bila saat itu ada sel sperma yang masuk dan bertemu dengan sel telur, maka akan terjadi pembuahan yang kemudian berlanjut menjadi kehamilan. Dinding rahim akan mengalami penebalan yang disebabkan oleh faktor hormonal dan akhirnya rahim siap menerima janin yang akan tertanam. Bila kehamilan tidak terjadi, maka kadar hormon yang membuat rahim menebal akan mengalami penurunan. Akibatnya dinding rahim bagian dalam akan meluruh dan terjadilah menstruasi.
Umumnya usia 12 tahun adalah saat dimana seseorang mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya, tapi ada juga yang berusia lebih muda maupun lebih tua dalam memulai siklus tersebut. Menstruasi yang terjadi di saat-saat awal memang cenderung tidak teratur. Hal itu adalah normal. Seiring dengan bertambahnya usia, menstruasi akan datang secara teratur setiap bulannya.
Saat seseorang telah mengalami siklus menstruasi, itu artinya tubuh sudah memiliki hormon yang diperlukan untuk proses reproduksi. Hormon itu pula yang akan mempengaruhi berbagai perubahan bentuk tubuh, termasuk perkembangan payudara.
Dalam keadaan normal, wanita yang telah memasuki usia subur akan melepaskan satu sel telur (ovum) setiap bulannya. Ovum akan dihasilkan dan dilepaskan oleh indung telur (ovarium). Ovum yang dilepaskan tersebut akan berjalan masuk ke dalam rahim melalui saluran telur.
Bila saat itu ada sel sperma yang masuk dan bertemu dengan sel telur, maka akan terjadi pembuahan yang kemudian berlanjut menjadi kehamilan. Dinding rahim akan mengalami penebalan yang disebabkan oleh faktor hormonal dan akhirnya rahim siap menerima janin yang akan tertanam. Bila kehamilan tidak terjadi, maka kadar hormon yang membuat rahim menebal akan mengalami penurunan. Akibatnya dinding rahim bagian dalam akan meluruh dan terjadilah menstruasi.
Umumnya usia 12 tahun adalah saat dimana seseorang mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya, tapi ada juga yang berusia lebih muda maupun lebih tua dalam memulai siklus tersebut. Menstruasi yang terjadi di saat-saat awal memang cenderung tidak teratur. Hal itu adalah normal. Seiring dengan bertambahnya usia, menstruasi akan datang secara teratur setiap bulannya.
Saat seseorang telah mengalami siklus menstruasi, itu artinya tubuh sudah memiliki hormon yang diperlukan untuk proses reproduksi. Hormon itu pula yang akan mempengaruhi berbagai perubahan bentuk tubuh, termasuk perkembangan payudara.
Masih Muda Kok Ubanan?
Ada pepatah mengatakan bahwa rambut merupakan mahkota wanita. Namun, terkadang kita menjadi terusik ketika mulai muncul uban di kepala. Apa yang perlu kita ketahui tentang uban? Kenapa uban dapat muncul di usia muda? Munculnya uban dapat disebabkan oleh banyak hal. Yang paling utama adalah karena faktor genetik atau keturunan. Uban dapat terjadi akibat pigmen di rambut sudah tidak ada lagi, karena pigmen inilah yang menentukan warna rambut.
Ada dua macam pigmen rambut, yaitu eomelanin dan feomelanin. Pigmen eomelanin biasanya terdapat pada orang-orang berkulit berwarna, seperti orang Asia, Arab, dan India. Pigmen tersebut berwarna gelap dan hitam, sehingga rambut dan kulitnya pun akan berwarna gelap. Sedangkan pigmen feomelanin terdapat pada orang-orang kulit putih. Pigmen tersebut berwarna kuning. Tapi, itu bukan berarti mereka tidak punya pigmen eomelanin. Orang kulit putih tetap mempunyai pigmen eomelanin, namun persentasenya lebih sedikit. Orang Asia juga mempunyai pigmen feomelanin, meskipun tidak terlalu banyak.
Di kepala kita, banyak sekali akar rambut, dan ada sebagian yang memang tidak bisa memproduksi pigmen. Misalnya pada kasus albino dan vitiligo. Albino adalah orang yang tidak mempunyai pigmen sehingga seluruh kulit dan rambutnya berwarna putih, sedangkan vitiligo hanya sebagian saja yang berwarna putih. In juga disebabkan oleh faktor genetik dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Jika kadar pigmennya berkurang, rambutpun akan semakin pirang dan kemudian menjadi putih atau beruban. Biasanya uban akan muncul pada orang tua karena produksi melaninnya memang sudah mulai berkurang. Metabolisme untuk memproduksi pigmen sudah mulai lambat atau bahkan tidak ada lagi. Namun ada orang yang sudah tua tapi belum beruban atau hanya muncul uban sedikit saja, tapi ada pula yang masih muda tapi rambutnya sudah ubanan semua. Hal ini disebabkan karena faktor genetik. Jika belum banyak uban meski sudah tua, berarti metabolisme pembentukan pigmennya memang dapat bertahan lama.
Selain faktor genetik, uban juga dapat muncul karena penyakit anemia pernisiosa, yakni penyakit kekurangan darah yang sering menyebabkan rambut menjadi beruban. Uban dapat juga muncul karena adanya kelainan metabolisme, misalnya gangguan tiroid atau kurang gizi. Kurang gizi dapat membuat jumlah enzim pembentuk pigmen menjadi berkurang, sehingga penderita akan cepat beruban. Oleh karena itu, makanan cukup gizi dengan protein yang baik sangat perlu untuk pembentukan enzim pembentuk pigmen, sehingga rambut akan menjadi sehat dan tidak cepat beruban.
Uban juga dapat muncul karena pemakaian zat kimia tertentu, misalnya cat rambut. Pemakaian jenis sampo yang banyak mengandung sulfur juga dapat memunculkan uban. Pada umumnya, uban memang tidak bisa dikembalikan menjadi hitam, kecuali pada mereka yang menderita gangguan metabolisme, khususnya orangtua. Secara medis, uban juga tidak bisa diobati. Jika penyebabnya adalah faktor genetik, yang bisa dilakukan mungkin hanyalah dengan mengecat rambut untuk menutupinya.
Ada dua macam pigmen rambut, yaitu eomelanin dan feomelanin. Pigmen eomelanin biasanya terdapat pada orang-orang berkulit berwarna, seperti orang Asia, Arab, dan India. Pigmen tersebut berwarna gelap dan hitam, sehingga rambut dan kulitnya pun akan berwarna gelap. Sedangkan pigmen feomelanin terdapat pada orang-orang kulit putih. Pigmen tersebut berwarna kuning. Tapi, itu bukan berarti mereka tidak punya pigmen eomelanin. Orang kulit putih tetap mempunyai pigmen eomelanin, namun persentasenya lebih sedikit. Orang Asia juga mempunyai pigmen feomelanin, meskipun tidak terlalu banyak.
Di kepala kita, banyak sekali akar rambut, dan ada sebagian yang memang tidak bisa memproduksi pigmen. Misalnya pada kasus albino dan vitiligo. Albino adalah orang yang tidak mempunyai pigmen sehingga seluruh kulit dan rambutnya berwarna putih, sedangkan vitiligo hanya sebagian saja yang berwarna putih. In juga disebabkan oleh faktor genetik dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Jika kadar pigmennya berkurang, rambutpun akan semakin pirang dan kemudian menjadi putih atau beruban. Biasanya uban akan muncul pada orang tua karena produksi melaninnya memang sudah mulai berkurang. Metabolisme untuk memproduksi pigmen sudah mulai lambat atau bahkan tidak ada lagi. Namun ada orang yang sudah tua tapi belum beruban atau hanya muncul uban sedikit saja, tapi ada pula yang masih muda tapi rambutnya sudah ubanan semua. Hal ini disebabkan karena faktor genetik. Jika belum banyak uban meski sudah tua, berarti metabolisme pembentukan pigmennya memang dapat bertahan lama.
Selain faktor genetik, uban juga dapat muncul karena penyakit anemia pernisiosa, yakni penyakit kekurangan darah yang sering menyebabkan rambut menjadi beruban. Uban dapat juga muncul karena adanya kelainan metabolisme, misalnya gangguan tiroid atau kurang gizi. Kurang gizi dapat membuat jumlah enzim pembentuk pigmen menjadi berkurang, sehingga penderita akan cepat beruban. Oleh karena itu, makanan cukup gizi dengan protein yang baik sangat perlu untuk pembentukan enzim pembentuk pigmen, sehingga rambut akan menjadi sehat dan tidak cepat beruban.
Uban juga dapat muncul karena pemakaian zat kimia tertentu, misalnya cat rambut. Pemakaian jenis sampo yang banyak mengandung sulfur juga dapat memunculkan uban. Pada umumnya, uban memang tidak bisa dikembalikan menjadi hitam, kecuali pada mereka yang menderita gangguan metabolisme, khususnya orangtua. Secara medis, uban juga tidak bisa diobati. Jika penyebabnya adalah faktor genetik, yang bisa dilakukan mungkin hanyalah dengan mengecat rambut untuk menutupinya.
Pacaran Sehat Itu Seperti Apa Ya?
Yang namanya pacaran pasti ada efeknya dengan kehidupan kita. Bisa berefek positif, bisa juga berefek negatif. Namun, semua tergantung bagaimana kita menjalaninya.
Pacaran sih boleh saja, tapi harus mengerti batasannya. Pacaran "sehat" harus diterapkan oleh para remaja agar tidak terkena akibatnya. Nah, bagaimana sih gaya pacaran yang bisa kita sebut dengan pacaran sehat?
1. Sehat fisik
Sehat secara fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik memang lebih kuat, bukan berarti cowok dapat seenaknya menindas kaum cewek.
2. Sehat emosional
Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian, dan juga keterbukaan. Kita tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
3. Sehat sosial
Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga dan kita tidak selalu fokus hanya pada pacar saja.
4. Sehat seksual
Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.
Nah.. bagaimana agar pacaran kita sehat dan tetap awet? Di sini kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Dalam berpacaran, mungkin saja kita menemukan perbedaan prinsip, khususnya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal itu adalah wajar, asalkan tetap saling menghargai. Setiap orang, khususnya remaja, mempunyai hak untuk bicara secara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsipnya masing-masing.
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tidak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita juga harus mengerti atau memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
Pacaran sih boleh saja, tapi harus mengerti batasannya. Pacaran "sehat" harus diterapkan oleh para remaja agar tidak terkena akibatnya. Nah, bagaimana sih gaya pacaran yang bisa kita sebut dengan pacaran sehat?
1. Sehat fisik
Sehat secara fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik memang lebih kuat, bukan berarti cowok dapat seenaknya menindas kaum cewek.
2. Sehat emosional
Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian, dan juga keterbukaan. Kita tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
3. Sehat sosial
Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga dan kita tidak selalu fokus hanya pada pacar saja.
4. Sehat seksual
Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.
Nah.. bagaimana agar pacaran kita sehat dan tetap awet? Di sini kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Dalam berpacaran, mungkin saja kita menemukan perbedaan prinsip, khususnya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal itu adalah wajar, asalkan tetap saling menghargai. Setiap orang, khususnya remaja, mempunyai hak untuk bicara secara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsipnya masing-masing.
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tidak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita juga harus mengerti atau memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
Nyeri Haid Bisa Karena Stres
Setiap wanita dalam usia subur setiap bulannya akan mendapat menstruasi (haid). Sering haid yang datang, disertai dengan rasa nyeri pada daerah perut atau pinggang. Penyebab nyeri ini kemungkinan dapat dikarenakan stres.
Rasa nyeri saat haid atau yang disebut dalam istilah medisnya dengan Dismenore, banyak dialami orang para wanita. Di Amerika Serikat sendiri, diperkirakan hampir 90% wanita mengalami Dismenore ini, dan 10-15% diantaranya mengalami Dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Dan ini akan menurunkan kualitas hidupnya.
Dari 388 wanita keturunan Cina di Amerika Serikat, yang berusia antara 20-34 tahun, dimana seluruhnya baru saja menikah dan berniat untuk hamil. Mereka semuanya diminta untuk mempunyai buku harian selama 12 bulan atau sampai mereka hamil. Buku harian ini akan mencatat tingkat stres yang dialami, baik stres di kantor maupun stres pribadi dan juga setiap rasa nyeri yang mereka alami saat haid tiba.
Hasilnya, Dismenore mempunyai insidens tertinggi pada wanita yang mempunyai tingkat stres sedang hingga tinggi dibanding dengan wanita yang mempunyai tingkat stres rendah. Dismenore terjadi pada wanita dengan tingkat stres rendah sebesar 22%, dengan tingkat stres sedang 29% dan wanita dengan tingkat stres tinggi sebesar 44%.
Tapi risiko untuk mengalami Dismenore ini meningkat hingga 10 kali lipat pada wanita yang mempunyai riwayat Dismenore dan stres tinggi sebelumnya, dibandingkan dengan wanita yang tidak mempunyai riwayat tersebut sebelumnya.
Jadi bagi wanita yang mempunyai riwayat nyeri haid, tidak ada salahnya mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menekan stres yang ada. Pencegahan yang berhasil dilakukan akan menyebabkannya dapat tetap aktif di saat haid datang.
Sumber: Jurnal Occupational and Environmental Medicine
Rasa nyeri saat haid atau yang disebut dalam istilah medisnya dengan Dismenore, banyak dialami orang para wanita. Di Amerika Serikat sendiri, diperkirakan hampir 90% wanita mengalami Dismenore ini, dan 10-15% diantaranya mengalami Dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Dan ini akan menurunkan kualitas hidupnya.
Dari 388 wanita keturunan Cina di Amerika Serikat, yang berusia antara 20-34 tahun, dimana seluruhnya baru saja menikah dan berniat untuk hamil. Mereka semuanya diminta untuk mempunyai buku harian selama 12 bulan atau sampai mereka hamil. Buku harian ini akan mencatat tingkat stres yang dialami, baik stres di kantor maupun stres pribadi dan juga setiap rasa nyeri yang mereka alami saat haid tiba.
Hasilnya, Dismenore mempunyai insidens tertinggi pada wanita yang mempunyai tingkat stres sedang hingga tinggi dibanding dengan wanita yang mempunyai tingkat stres rendah. Dismenore terjadi pada wanita dengan tingkat stres rendah sebesar 22%, dengan tingkat stres sedang 29% dan wanita dengan tingkat stres tinggi sebesar 44%.
Tapi risiko untuk mengalami Dismenore ini meningkat hingga 10 kali lipat pada wanita yang mempunyai riwayat Dismenore dan stres tinggi sebelumnya, dibandingkan dengan wanita yang tidak mempunyai riwayat tersebut sebelumnya.
Jadi bagi wanita yang mempunyai riwayat nyeri haid, tidak ada salahnya mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menekan stres yang ada. Pencegahan yang berhasil dilakukan akan menyebabkannya dapat tetap aktif di saat haid datang.
Sumber: Jurnal Occupational and Environmental Medicine
Diabetes Pada Anak-Anak
Selama ini, diabetes mellitus (DM) identik dengan penyakit keturunan dan hanya menyerang mereka yang telah berusia lanjut. Namun kenyataannya, DM dapat menyerang siapa saja, tak kenal usia maupun status ekonomi. Perubahan gaya hidup adalah salah satu faktor yang menyebabkan tingginya risiko DM saat ini.
Diabetes terdiri dari dua jenis, yaitu
1. Diabetes mellitus tipe 1 (DM tipe 1)
2. Diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2).
Seseorang dikatakan menderita DM 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), jika tubuhnya memerlukan pasokan insulin dari luar sepenuhnya karena sel-sel pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin. DM tipe 1 disebabkan oleh faktor genetis dan juga faktor pencetus lainnya. DM tipe 1 muncul tiba-tiba pada masa anak-anak (di bawah usia 20 tahun), dengan gejala berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, mudah lelah, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar atau haus.
Sedangkan DM tipe 2, disebut juga Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus, terjadi jika pasokan insulin di pankreas tidak mencukupi sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pengiriman glukosa ke seluruh sel tubuh, namun penderitanya tidak tergantung speenuhnya pada pasokan insulin dari luar. Sekitar 90% kasus diabetes adalah DM tipe 2. Umumnya DM tipe 2 tidak disertai dengan gejala yang spesifik, sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa DM tipe 2 hanya diderita oleh mereka yang berusia lanjut, padahal kini terbukti DM tipe 2 dapat menyerang kalangan remaja, bahkan anak-anak.
Berat badan berlebih dan perubahan gaya hidup memang menjadi faktor penyebab terjadinya DM. Penelitian menunjukkan bahwa empat dari lima penderita DM tipe 2 ternyata mengalami obesitas. Perlu diketahui, sekitar 80% remaja yang obesitas cenderung akan menjadi dewasa yang obesitas pula. Sedangkan pada anak-anak yang menderita obesitas, sekitar 30-40% nya akan menjadi orang dewasa yang juga obesitas, akibatnya diabetes pun akan semakin mudah menyerang.
Berikut ini beberapa saran agar anak-anak terhindar dari obesitas yang bisa menyebabkan diabetes:
1. Menetapkan menu 4 sehat 5 sempurna dengan pilihan menu bervariasi agar si anak tidak bosan
2. Memberikan bekal sekolah yang sehat pada anak
3. Memberi pengetahun nutrisi pada anak (seperti fast food) sehingga mereka mau menghindari makanan tersebut
4. Mengajarkan olahraga secara rutin
5. Menyediakan camilan yang bergizi
6. Membiasakan pola makan yang teratur, yaitu tiga kali makan besar (pagi, siang, dan malam) serta makan kecil atau camilan di antara waktu tersebut
Diabetes terdiri dari dua jenis, yaitu
1. Diabetes mellitus tipe 1 (DM tipe 1)
2. Diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2).
Seseorang dikatakan menderita DM 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), jika tubuhnya memerlukan pasokan insulin dari luar sepenuhnya karena sel-sel pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin. DM tipe 1 disebabkan oleh faktor genetis dan juga faktor pencetus lainnya. DM tipe 1 muncul tiba-tiba pada masa anak-anak (di bawah usia 20 tahun), dengan gejala berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, mudah lelah, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar atau haus.
Sedangkan DM tipe 2, disebut juga Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus, terjadi jika pasokan insulin di pankreas tidak mencukupi sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pengiriman glukosa ke seluruh sel tubuh, namun penderitanya tidak tergantung speenuhnya pada pasokan insulin dari luar. Sekitar 90% kasus diabetes adalah DM tipe 2. Umumnya DM tipe 2 tidak disertai dengan gejala yang spesifik, sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa DM tipe 2 hanya diderita oleh mereka yang berusia lanjut, padahal kini terbukti DM tipe 2 dapat menyerang kalangan remaja, bahkan anak-anak.
Berat badan berlebih dan perubahan gaya hidup memang menjadi faktor penyebab terjadinya DM. Penelitian menunjukkan bahwa empat dari lima penderita DM tipe 2 ternyata mengalami obesitas. Perlu diketahui, sekitar 80% remaja yang obesitas cenderung akan menjadi dewasa yang obesitas pula. Sedangkan pada anak-anak yang menderita obesitas, sekitar 30-40% nya akan menjadi orang dewasa yang juga obesitas, akibatnya diabetes pun akan semakin mudah menyerang.
Berikut ini beberapa saran agar anak-anak terhindar dari obesitas yang bisa menyebabkan diabetes:
1. Menetapkan menu 4 sehat 5 sempurna dengan pilihan menu bervariasi agar si anak tidak bosan
2. Memberikan bekal sekolah yang sehat pada anak
3. Memberi pengetahun nutrisi pada anak (seperti fast food) sehingga mereka mau menghindari makanan tersebut
4. Mengajarkan olahraga secara rutin
5. Menyediakan camilan yang bergizi
6. Membiasakan pola makan yang teratur, yaitu tiga kali makan besar (pagi, siang, dan malam) serta makan kecil atau camilan di antara waktu tersebut
Asi Sehatkan Jantung
Satu lagi alasan pemicu para ibu supaya memberikan ASI pada bayi ketika mau lahir.Akhirnya tahun 2007 lalu American Heart Association mengumumkan keuntungan didapatkan para bayi yang minum ASI salama minimal sebulan penuh ,dibandingkan bayi-bayi yang minum susu formula.
Bayi yang minum ASI cenderung memiliki kadar lipoprotein atau kolesterol baik lebih banyak,serta angka index massa tubuh lebih rendah saat kelak mereka mencapai usia produktif.
Kadar HDL (kolesterol baik) yang tinggi mampu melindungi tubuh dari ancaman penyakit-penyakit cardiovaskuler semacam stroke dan serangan jantung. Sedangkan pada orang-orang dengan indeks masa tubuh yang rendah berarti telah melakukan tindakan preventive dari resiko terjadinya obesitas,salah satu faktor pemicu penyakit jantung.
Mereka yang memiliki angka indeks masa tubuh di atas 25 dipastikan obesitas,serta beresiko tinggi terhadap serangan jantung.
Bayi yang minum ASI cenderung memiliki kadar lipoprotein atau kolesterol baik lebih banyak,serta angka index massa tubuh lebih rendah saat kelak mereka mencapai usia produktif.
Kadar HDL (kolesterol baik) yang tinggi mampu melindungi tubuh dari ancaman penyakit-penyakit cardiovaskuler semacam stroke dan serangan jantung. Sedangkan pada orang-orang dengan indeks masa tubuh yang rendah berarti telah melakukan tindakan preventive dari resiko terjadinya obesitas,salah satu faktor pemicu penyakit jantung.
Mereka yang memiliki angka indeks masa tubuh di atas 25 dipastikan obesitas,serta beresiko tinggi terhadap serangan jantung.
Membentuk Pola Makan Anak Anda
Pembentukan pola makan yang benar, merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan, sebab balita Anda membutuhkan nutrisi yang tepat bagi pertumbuhannya. Bila hal ini tidak terpenuhi, maka balita bisa menderita kekurangan gizi.
Untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan membentuk pola makan yang sehat pada anak balita, sebaiknya ikuti saran-saran di bawah ini.
1. Jangan membiasakan anak mengkonsumsi makanan pembuka atau selingan yang tinggi kandungan kalorinya menjelang waktu makan utama. Akibatnya, anak akan merasa kenyang sebelum waktu makan tiba.
2. Kendati sedang terjadi krisis ekonomi, usahakan anak Anda mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Atau bisa juga dengan segelas susu, yoghurt, atau seiris keju sebagai pengganti, minimal dua kali sehari untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi pertumbuhan tulang dan gigi.
3. Biasakan anak selalu makan pagi, hal ini dapat menghindarkan kebiasaan jajan.
4. Biasakan memberikan bekal makanan anak ke sekolah. Berikan pengertian makanan yang dibawa lebih sehat dan bergizi dari-pada yang mereka beli di sembarang tempat.
5. Jangan membiasakan menuruti semua permintaan anak semacam coklat, permen, makanan ringan, jelly dsb.
6. Kembangkan sikap tegas, terbuka, dan logis ketika menolak permintaan anak. Lalu cobalah memberikan alternatif pengganti. Katakan bahwa permen dan coklat tidak baik karena dapat merusak gigi dan menawarkan puding buah susu sebagai gantinya.
7. Beri contoh positif pada anak. Anak-anak cenderung meniru kebiasaan dan tingkah laku orang-orang terdekatnya. Jangan pernah berharap anak mau menghentikan kebiasaan jajan jika setiap sore hari Anda sendiri tak pernah absen mencegat tukang mi pangsit yang lewat di depan rumah.
8. Kalau tidak terpaksa, jangan biasakan anak Anda memakan makanan siap saji. Makanan ini kurang seimbang komposisi kandungan gizinya lantaran terlalu banyak lemak dan kalorinya.
Untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan membentuk pola makan yang sehat pada anak balita, sebaiknya ikuti saran-saran di bawah ini.
1. Jangan membiasakan anak mengkonsumsi makanan pembuka atau selingan yang tinggi kandungan kalorinya menjelang waktu makan utama. Akibatnya, anak akan merasa kenyang sebelum waktu makan tiba.
2. Kendati sedang terjadi krisis ekonomi, usahakan anak Anda mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Atau bisa juga dengan segelas susu, yoghurt, atau seiris keju sebagai pengganti, minimal dua kali sehari untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi pertumbuhan tulang dan gigi.
3. Biasakan anak selalu makan pagi, hal ini dapat menghindarkan kebiasaan jajan.
4. Biasakan memberikan bekal makanan anak ke sekolah. Berikan pengertian makanan yang dibawa lebih sehat dan bergizi dari-pada yang mereka beli di sembarang tempat.
5. Jangan membiasakan menuruti semua permintaan anak semacam coklat, permen, makanan ringan, jelly dsb.
6. Kembangkan sikap tegas, terbuka, dan logis ketika menolak permintaan anak. Lalu cobalah memberikan alternatif pengganti. Katakan bahwa permen dan coklat tidak baik karena dapat merusak gigi dan menawarkan puding buah susu sebagai gantinya.
7. Beri contoh positif pada anak. Anak-anak cenderung meniru kebiasaan dan tingkah laku orang-orang terdekatnya. Jangan pernah berharap anak mau menghentikan kebiasaan jajan jika setiap sore hari Anda sendiri tak pernah absen mencegat tukang mi pangsit yang lewat di depan rumah.
8. Kalau tidak terpaksa, jangan biasakan anak Anda memakan makanan siap saji. Makanan ini kurang seimbang komposisi kandungan gizinya lantaran terlalu banyak lemak dan kalorinya.
Jika Si Kecil Kurus ...
Jangan langsung khawatir jika si kecil memiliki badan yang kurus. Jangan langsung memvonis ia tidak sehat. Periksa seberapa banyak ia makan dan apa yang dimakannya dapat menjadi langkah awal yang dapat segera Anda lakukan.
Banyak ibu yang mempertanyakan kenapa anak tetap bertubuh kurus padahal makannya banyak. Tentu saja ada kekhawatiran, si kecil tidak sehat sehingga tumbuh dengan tidak optimal. Apakah makanan yang dikonsumsi sudah memiliki kandungan gizi yang cukup untuk tubuhnya?
Agar si kecil tumbuh optimal, maka tubuhnya harus sehat. Oleh karena itu, ia perlu makan makanan yang sehat pula. Untuk balita, makanan yang sehat berarti bahan makanan yang mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah cukup dan seimbang. Berguna untuk menjaga kesehatan serta mendukung laju pertumbuhannya. Untuk setiap porsi makannya, karbohidrat yang diperlukan sekitar 50 hingga 60%, lemak 25 hingga 35%, dan protein 15 hingga 20%. Vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah kecil, namun harus tetap ada. Secara keseluruhan, kebutuhan kalori balita yang berusia 1 sampai 3 tahun sekitar 1300 kkal / hari, sedang balita yang berusia 4 sampai 5 tahun memerlukan sekitar 1500 kkal / hari.
Jika anak sering makan jajanan atau camilan yang rendah nutrisi, maka tubuhnya akan kekurangan bahkan memiliki ketidakseimbangan zat. Dan si kecil tidak dapat dikatakan sehat. Hal ini dapat mengakibatkan badan anak menjadi kurus, laju pertumbuhan terhambat, dan menimbulkan gangguan kesehatan. Hindari pula lemak yang berlebihan pada si kecil karena akan si kecil justru akan mengalami kegemukan.
Idealnya berat badan serta tinggi si kecil harus bertambah setiap bulannya. Bila ada penyimpangan, harus dicari penyebabnya dan segera tangani. Biasanya terjadi karena :
1. Pola makan yang kurang baik, sehingga berakibat pada berat dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya.
2. Tinggi badan si kecil melebihi ukuran ideal usianya, sementara berat badannya ideal. Walaupun anak memiliki badan yang kurus, namun sesungguhnya memiliki badan yang sehat.
3. Si kecil memiliki aktivitas yang berlebihan. Perlu juga diperhatikan keseimbangan asupan gizi dengan energi yang dikeluarkan si kecil dalam kesehariannya.
4. Anak sakit. TBC, gangguan pencernaan dan penyerapan makanan, atau gangguan tiroid.
5. Faktor genetik. Jika Anda sebagai orang tuanya bertubuh kurus (yang biasanya disebabkan oelh komposisi tubuh tertentu seperti tulang, otot, dan lemak), maka si kecil juga memiliki kecenderungan kurus dibandingan anak-anak seusianya.
6. Berhubungan dengan tingkat metabolisme tubuh di kecil. Yang berarti banyaknya energi yang dibutuhkan tubuh seseorang dalam keadaan tidak berkegiatan atau istirahat. Makin tinggi metabolisme seseorang, maka makin banyak kalori yang terbakar saat orang tersebut beristirahat. Oleh karena itu, orang seperti ini tidak akan tampak gemuk, meski porsi makannya sama dengan orang lain yang memiliki metabolisme rendah.
Usahakan secara teratur memeriksakan si kecil ke dokter. Selain untuk memantau kondisi kesehatan dan memberikan imunisasi, dokter juga membuat cacatan mengenai berat dan tinggi badannya. Bahkan untuk anak di bawah 3 tahun, lingkar kepalanya juga turut diukur. Hasil pengukuran tersebut di plot pada kurva pertumbuhan anak yang dapat dilihat dari cacatan kesehatan anak Anda.
Banyak ibu yang mempertanyakan kenapa anak tetap bertubuh kurus padahal makannya banyak. Tentu saja ada kekhawatiran, si kecil tidak sehat sehingga tumbuh dengan tidak optimal. Apakah makanan yang dikonsumsi sudah memiliki kandungan gizi yang cukup untuk tubuhnya?
Agar si kecil tumbuh optimal, maka tubuhnya harus sehat. Oleh karena itu, ia perlu makan makanan yang sehat pula. Untuk balita, makanan yang sehat berarti bahan makanan yang mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah cukup dan seimbang. Berguna untuk menjaga kesehatan serta mendukung laju pertumbuhannya. Untuk setiap porsi makannya, karbohidrat yang diperlukan sekitar 50 hingga 60%, lemak 25 hingga 35%, dan protein 15 hingga 20%. Vitamin dan mineral dibutuhkan dalam jumlah kecil, namun harus tetap ada. Secara keseluruhan, kebutuhan kalori balita yang berusia 1 sampai 3 tahun sekitar 1300 kkal / hari, sedang balita yang berusia 4 sampai 5 tahun memerlukan sekitar 1500 kkal / hari.
Jika anak sering makan jajanan atau camilan yang rendah nutrisi, maka tubuhnya akan kekurangan bahkan memiliki ketidakseimbangan zat. Dan si kecil tidak dapat dikatakan sehat. Hal ini dapat mengakibatkan badan anak menjadi kurus, laju pertumbuhan terhambat, dan menimbulkan gangguan kesehatan. Hindari pula lemak yang berlebihan pada si kecil karena akan si kecil justru akan mengalami kegemukan.
Idealnya berat badan serta tinggi si kecil harus bertambah setiap bulannya. Bila ada penyimpangan, harus dicari penyebabnya dan segera tangani. Biasanya terjadi karena :
1. Pola makan yang kurang baik, sehingga berakibat pada berat dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya.
2. Tinggi badan si kecil melebihi ukuran ideal usianya, sementara berat badannya ideal. Walaupun anak memiliki badan yang kurus, namun sesungguhnya memiliki badan yang sehat.
3. Si kecil memiliki aktivitas yang berlebihan. Perlu juga diperhatikan keseimbangan asupan gizi dengan energi yang dikeluarkan si kecil dalam kesehariannya.
4. Anak sakit. TBC, gangguan pencernaan dan penyerapan makanan, atau gangguan tiroid.
5. Faktor genetik. Jika Anda sebagai orang tuanya bertubuh kurus (yang biasanya disebabkan oelh komposisi tubuh tertentu seperti tulang, otot, dan lemak), maka si kecil juga memiliki kecenderungan kurus dibandingan anak-anak seusianya.
6. Berhubungan dengan tingkat metabolisme tubuh di kecil. Yang berarti banyaknya energi yang dibutuhkan tubuh seseorang dalam keadaan tidak berkegiatan atau istirahat. Makin tinggi metabolisme seseorang, maka makin banyak kalori yang terbakar saat orang tersebut beristirahat. Oleh karena itu, orang seperti ini tidak akan tampak gemuk, meski porsi makannya sama dengan orang lain yang memiliki metabolisme rendah.
Usahakan secara teratur memeriksakan si kecil ke dokter. Selain untuk memantau kondisi kesehatan dan memberikan imunisasi, dokter juga membuat cacatan mengenai berat dan tinggi badannya. Bahkan untuk anak di bawah 3 tahun, lingkar kepalanya juga turut diukur. Hasil pengukuran tersebut di plot pada kurva pertumbuhan anak yang dapat dilihat dari cacatan kesehatan anak Anda.
Bagaimana Mengatasi Sembelit pada Bayi?
Berbeda dengan diare, sembelit hanya mengacu pada kepadatan feses dan kesulitan mengeluarkannya, bukan pada frekuensi buang air besar. Umumnya bayi yang baru lahir mengeluarkan feses yang lembut beberapa kali sehari, terutama bila ia minum ASI. Bayi yang minum susu formula biasanya lebih sedikit dan lebih padat fesesnya. Bahkan, ada juga yang hanya BAB beberapa hari sekali. Sepanjang kotoran lewat secara wajar dengan mudah, maka hal itu tidak dianggap sebagai konstipasi atau sembelit.
Tanda-tanda sembelit pada bayi :
1. Pada bayi yang baru lahir, fesesnya keras dan dikeluarkan kurang dari sekali sehari dengan tegang dan sulit
2. Feses besar, kering, keras, dan sakit saat mengeluarkannya
3. Feses keras yang menyerupai batu kali kecil dikeluarkan oleh bayi yang tegang, yang menekuk kakinya ke atas perutnya, mengejan dengan keras, dan wajahnya memerah selama BAB
4. Kadang ada percikan darah di sepanjang bagian feses
5. Perut terasa tidak nyaman karena feses jarang dikeluarkan dengan keras
Penyebab sembelit
Makanan atau susu yang baru
Pengubahan dari ASI ke susu formula, atau dari susu formula yang satu ke lainnya, atau ke susu sapi.
Gangguan emosional
Sebagian dokter anak berpendapat bahwa salah satu penyebab anak sembelit adalah adanya reaksi alergi.
Bagaimana mengatasinya?
1. Berikan bayi atau batita makanan yang dapat mengurangi sembelit. Hindari dulu beras, roti putih, sereal beras, pisang, buah apel, wortel yang dimasak, susu, dan keju yang berpotensi memicu sembelit. Bila bayi mulai menunjukkan tanda-tanda sembelit, berikan tumbukan buah peach atau prune untuk mengurangi sembelitnya.
2. Tambahkan makanan berserat ke dalam menu bayi dan balita. Serat melembutkan feses dengan menyerap air ke feses dan membuatnya berbentuk dan mudah untuk lewat. Makanan berserat untuk bayi yang lebih tua adalah sereal, biskuit terigu, roti dan biskuit dari gandum, sayuran kaya serat seperti kacang polong, brokoli, serta buncis. Buah-buahan sebagai pencuci perut adalah buah aprikot, pir, prem, dan peach.
3. Berikan air lebih banyak. Kadang bayi kurang minum air putih tanpa Anda sadari. Padahal memberikan air adalah cara paling gampang dan murah untuk melunakkan kotoran anak. Air esktra harus disertai dengan serat yang ekstra.
4. Bila anak sakit saat sembelit, dapat juga Anda gunakan supositoria gliserin, yaitu obat yang disisipkan ke dalam dubur yang berfungsi untuk melumasi dubur bila anak mengalami luka di rektum. Walaupun obat ini dijual bebas di apotek, sebaiknya penggunaannya dikonsultasikan ke dokter karena banyak juga ahli medis berpendapat bahwa penggunaan obat ini tidak bisa dilakukan terus-menerus.
5. Pada anak yang berumur lebih besar dari bayi (batita maupun balita), sembelit mungkin sudah masuk dalam tahap sembelit kronis. Sebaiknya perawatan diberikan pada usus besar yang mungkin normal atau mungkin juga sudah mengalami sembelit, dan hal ini dapat memakan waktu perawatan sampai dua bulan. Yang jelas, bila anak Anda selalu kesakitan dan tegang saat BAB, segera konsultasikan ke dokter yang tepat.
Tanda-tanda sembelit pada bayi :
1. Pada bayi yang baru lahir, fesesnya keras dan dikeluarkan kurang dari sekali sehari dengan tegang dan sulit
2. Feses besar, kering, keras, dan sakit saat mengeluarkannya
3. Feses keras yang menyerupai batu kali kecil dikeluarkan oleh bayi yang tegang, yang menekuk kakinya ke atas perutnya, mengejan dengan keras, dan wajahnya memerah selama BAB
4. Kadang ada percikan darah di sepanjang bagian feses
5. Perut terasa tidak nyaman karena feses jarang dikeluarkan dengan keras
Penyebab sembelit
Makanan atau susu yang baru
Pengubahan dari ASI ke susu formula, atau dari susu formula yang satu ke lainnya, atau ke susu sapi.
Gangguan emosional
Sebagian dokter anak berpendapat bahwa salah satu penyebab anak sembelit adalah adanya reaksi alergi.
Bagaimana mengatasinya?
1. Berikan bayi atau batita makanan yang dapat mengurangi sembelit. Hindari dulu beras, roti putih, sereal beras, pisang, buah apel, wortel yang dimasak, susu, dan keju yang berpotensi memicu sembelit. Bila bayi mulai menunjukkan tanda-tanda sembelit, berikan tumbukan buah peach atau prune untuk mengurangi sembelitnya.
2. Tambahkan makanan berserat ke dalam menu bayi dan balita. Serat melembutkan feses dengan menyerap air ke feses dan membuatnya berbentuk dan mudah untuk lewat. Makanan berserat untuk bayi yang lebih tua adalah sereal, biskuit terigu, roti dan biskuit dari gandum, sayuran kaya serat seperti kacang polong, brokoli, serta buncis. Buah-buahan sebagai pencuci perut adalah buah aprikot, pir, prem, dan peach.
3. Berikan air lebih banyak. Kadang bayi kurang minum air putih tanpa Anda sadari. Padahal memberikan air adalah cara paling gampang dan murah untuk melunakkan kotoran anak. Air esktra harus disertai dengan serat yang ekstra.
4. Bila anak sakit saat sembelit, dapat juga Anda gunakan supositoria gliserin, yaitu obat yang disisipkan ke dalam dubur yang berfungsi untuk melumasi dubur bila anak mengalami luka di rektum. Walaupun obat ini dijual bebas di apotek, sebaiknya penggunaannya dikonsultasikan ke dokter karena banyak juga ahli medis berpendapat bahwa penggunaan obat ini tidak bisa dilakukan terus-menerus.
5. Pada anak yang berumur lebih besar dari bayi (batita maupun balita), sembelit mungkin sudah masuk dalam tahap sembelit kronis. Sebaiknya perawatan diberikan pada usus besar yang mungkin normal atau mungkin juga sudah mengalami sembelit, dan hal ini dapat memakan waktu perawatan sampai dua bulan. Yang jelas, bila anak Anda selalu kesakitan dan tegang saat BAB, segera konsultasikan ke dokter yang tepat.
Risiko Bunuh Diri Ada Sejak Dalam Kandungan
Kecenderungan seseorang untuk melakukan bunuh diri, ditentukan juga sejak seseorang masih dalam kandungan. Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah, akan dua kali lipat lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri. Risiko juga meningkat pada bayi yang pendek dan bayi yang dilahirkan dari ibu yang masih berusia muda. Hal ini menunjukkan adanya faktor genetika yang ikut berperan.
Penelitian dilakukan terhadap 700.000 orang dewasa di Swedia, yang lahir antara tahun 1973-1980. Mereka diteliti dan dilihat berapa kemungkinan mereka melakukan bunuh diri atau percobaan bunuh diri pada saat mereka berusia 10-26 tahun.
Bayi yang lahir dengan berat badan 2 kg atau kurang berisiko dua kali lipat untuk melakukan bunuh diri dibanding dengan bayi yang lahir dengan berat 3,25-3,75 kg. Bayi yang lahir dengan panjang badan 47 cm atau kurang, berisiko bunuh diri secara bermakna dibanding dengan bayi dengan panjang badan 50-51 cm. Risiko bunuh diri juga meningkat pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang tidak lulus sekolah menengah umum atau sekurangnya telah mempunyai 3 orang anak lainnya.
Salah satu faktor yang menyebabkan panjang badan dan berat badan lahir yang rendah yaitu karena sang ibu yang menggunakan alkohol dan obat-obatan terlarang. Keadaan sang anak juga akan memiliki mental dan emosional yang rapuh.
Ibu yang masih remaja, juga mempunyai keadaan emosional yang kurang baik, dan sering diikuti dengan gizi yang buruk, pelecehan, dan gangguan kejiwaan. Ini yang dapat mempengaruhi keadaan genetika sang anak yang membuatnya menjadi seorang individu lebih agresif, impulsif dan lebih rentan.
Jadi faktor-faktor yang membuat seseorang mempunyai kecenderungan untuk melakukan bunuh diri, antara lain faktor genetika, keadaan sebelum dia dilahirkan dan juga dari faktor lingkungannya. Semuanya ikut berperan.
Sumber: Jurnal The Lancet
Penelitian dilakukan terhadap 700.000 orang dewasa di Swedia, yang lahir antara tahun 1973-1980. Mereka diteliti dan dilihat berapa kemungkinan mereka melakukan bunuh diri atau percobaan bunuh diri pada saat mereka berusia 10-26 tahun.
Bayi yang lahir dengan berat badan 2 kg atau kurang berisiko dua kali lipat untuk melakukan bunuh diri dibanding dengan bayi yang lahir dengan berat 3,25-3,75 kg. Bayi yang lahir dengan panjang badan 47 cm atau kurang, berisiko bunuh diri secara bermakna dibanding dengan bayi dengan panjang badan 50-51 cm. Risiko bunuh diri juga meningkat pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang tidak lulus sekolah menengah umum atau sekurangnya telah mempunyai 3 orang anak lainnya.
Salah satu faktor yang menyebabkan panjang badan dan berat badan lahir yang rendah yaitu karena sang ibu yang menggunakan alkohol dan obat-obatan terlarang. Keadaan sang anak juga akan memiliki mental dan emosional yang rapuh.
Ibu yang masih remaja, juga mempunyai keadaan emosional yang kurang baik, dan sering diikuti dengan gizi yang buruk, pelecehan, dan gangguan kejiwaan. Ini yang dapat mempengaruhi keadaan genetika sang anak yang membuatnya menjadi seorang individu lebih agresif, impulsif dan lebih rentan.
Jadi faktor-faktor yang membuat seseorang mempunyai kecenderungan untuk melakukan bunuh diri, antara lain faktor genetika, keadaan sebelum dia dilahirkan dan juga dari faktor lingkungannya. Semuanya ikut berperan.
Sumber: Jurnal The Lancet
Biskuit Bebas Gluten
Autis terjadi akibat adanya kelainan pada struktur dan jaringan otak. Pola makan atau diet makanan untuk anak autis dan hiperaktif dikenal dengan Gluten Free Casein Free (GFCF). Namun, mungkinkah biskuit GFCF dibuat secara industri?
Konsumsi makanan sangat berperan penting dalam menjaga kondisi fisik maupun psikis para penderita autis. Anak autis harus terhindar dari bahan makanan yang mengandung gluten, kasein, dan bahan tambahan makanan (food additives) seperti penguat rasa, pewarna buatan, dan pemanis buatan.
Pasta bebas gluten dapat dibuat dari tepung jagung, tepung beras, tepung singkong, maupun tepung ubi jalar. Sedangkan untuk es krim dapat diganti dengan aneka sorbet (es buah tanpa krim). Susu yang kaya kasein juga dapat diganti dengan susu kedelai.
Jenis makanan cemilan yang digemari oleh anak-anak zaman sekarang yaitu dalam bentuk biskuit. Bahan untuk pembuatan biskuit adalah tepung, gula, telur, susu, dan minyak.
Sebagai makanan alternatif bagi para penderita autis, maka bahan yang dapat digunakan untuk mengganti bahan tepung terigu? yaitu gluten free flour mix (GF flour mix). GF flour mix merupakan produk campuran tepung yang telah dimodifikasi sehingga dapat menghasilkan biskuit yang enak dengan rasa yang tidak kalah dengan tepung bergluten. Campuran tersebut dapat berupa tepung beras, tepung sagu aren, dan tepung singkong.
Sedangkan untuk bahan pengganti gula, dapat digunakan fruktosa (gula buah alami). Selain itu, ada kalanya penderita autis juga harus menghindari telur. Penggunaan telur dapat disiasati dengan memberikan telur organik atau menggunakan bahan pengganti telur. Lemak yang terbaik untuk anak autis adalah lemak tak jenuh, seperti yang terdapat pada ikan dan tumbuhan. Anak autis membutuhkan lemak untuk pertumbuhan otaknya. Jenis lemak yang dianjurkan adalah lemak tak jenuh tunggal (seperti minyak zaitun dan minyak canola) serta lemak tak jenuh ganda (minyak jagung, minyak kedelai, dan minyak biji matahari).
Sumber : Food Review Indonesia
Konsumsi makanan sangat berperan penting dalam menjaga kondisi fisik maupun psikis para penderita autis. Anak autis harus terhindar dari bahan makanan yang mengandung gluten, kasein, dan bahan tambahan makanan (food additives) seperti penguat rasa, pewarna buatan, dan pemanis buatan.
Pasta bebas gluten dapat dibuat dari tepung jagung, tepung beras, tepung singkong, maupun tepung ubi jalar. Sedangkan untuk es krim dapat diganti dengan aneka sorbet (es buah tanpa krim). Susu yang kaya kasein juga dapat diganti dengan susu kedelai.
Jenis makanan cemilan yang digemari oleh anak-anak zaman sekarang yaitu dalam bentuk biskuit. Bahan untuk pembuatan biskuit adalah tepung, gula, telur, susu, dan minyak.
Sebagai makanan alternatif bagi para penderita autis, maka bahan yang dapat digunakan untuk mengganti bahan tepung terigu? yaitu gluten free flour mix (GF flour mix). GF flour mix merupakan produk campuran tepung yang telah dimodifikasi sehingga dapat menghasilkan biskuit yang enak dengan rasa yang tidak kalah dengan tepung bergluten. Campuran tersebut dapat berupa tepung beras, tepung sagu aren, dan tepung singkong.
Sedangkan untuk bahan pengganti gula, dapat digunakan fruktosa (gula buah alami). Selain itu, ada kalanya penderita autis juga harus menghindari telur. Penggunaan telur dapat disiasati dengan memberikan telur organik atau menggunakan bahan pengganti telur. Lemak yang terbaik untuk anak autis adalah lemak tak jenuh, seperti yang terdapat pada ikan dan tumbuhan. Anak autis membutuhkan lemak untuk pertumbuhan otaknya. Jenis lemak yang dianjurkan adalah lemak tak jenuh tunggal (seperti minyak zaitun dan minyak canola) serta lemak tak jenuh ganda (minyak jagung, minyak kedelai, dan minyak biji matahari).
Sumber : Food Review Indonesia
Jumlah Bayi ASI Eksklusif Semakin Menurun
Gencarnya promosi susu formula diduga menjadi penyebab menurunnya jumlah bayi yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 1997 dan 2003, angka pemberian ASI eksklusif turun dari 49% menjadi 39%, sedangkan penggunaan susu botol naik menjadi tiga kali lipat. Selain melalui iklan di media dan promosi di pertokoan, para produsen susu formula kini juga aktif berpromosi di rumah sakit serta melalui dokter.
Diketahui pula cukup banyak rumah sakit bersalin yang tidak mendukung pemberian ASI. Padahal bayi yang baru dilahirkan sebaiknya ditaruh di dada ibunya agar refleksnya berkembang dan produksi susu ibu pun meningkat. Berdasarkan rekomendasi internasional, bayi yang baru lahir harus langsung diberikan ASI maksimal satu jam setelah lahir. Namun kenyataannya, banyak bayi yang justru diberikan susu formula dengan alasan susu ibu tidak keluar.
Selain itu, kini semakin banyak ibu-ibu yang tidak percaya diri dengan manfaat dari kandungan ASI akibat pengaruh iklan yang mengidealkan kandungan zat gizi dalam susu formula. Sebenarnya tidak ada ASI yang tidak bagus, bahkan ASI mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh oleh Hellen Keller International tahun 2002 di Indonesia, kini rata-rata bayi Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif selama 1.7 bulan, padahal WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan. Turunnya angka tersebut juga berkaitan dengan pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang menganjurkan agar bayi diberikan makanan tambahan sebelum usianya 6 bulan. Setiap bayi seharusnya memang mendapatkan ASI, termasuk juga bayi yang lahir prematur serta bayi yang lahir dengan kondisi lemah.
Diketahui pula cukup banyak rumah sakit bersalin yang tidak mendukung pemberian ASI. Padahal bayi yang baru dilahirkan sebaiknya ditaruh di dada ibunya agar refleksnya berkembang dan produksi susu ibu pun meningkat. Berdasarkan rekomendasi internasional, bayi yang baru lahir harus langsung diberikan ASI maksimal satu jam setelah lahir. Namun kenyataannya, banyak bayi yang justru diberikan susu formula dengan alasan susu ibu tidak keluar.
Selain itu, kini semakin banyak ibu-ibu yang tidak percaya diri dengan manfaat dari kandungan ASI akibat pengaruh iklan yang mengidealkan kandungan zat gizi dalam susu formula. Sebenarnya tidak ada ASI yang tidak bagus, bahkan ASI mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh oleh Hellen Keller International tahun 2002 di Indonesia, kini rata-rata bayi Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif selama 1.7 bulan, padahal WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan. Turunnya angka tersebut juga berkaitan dengan pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang menganjurkan agar bayi diberikan makanan tambahan sebelum usianya 6 bulan. Setiap bayi seharusnya memang mendapatkan ASI, termasuk juga bayi yang lahir prematur serta bayi yang lahir dengan kondisi lemah.
Friday, 28 January 2011
Kolam Renang Penyebab Diare
Kolam renang umum yang banyak diminati mereka yang gemar berenang ternyata dapat menyebabkan penyakit. Badan pengawasan dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat (CDC) telah menutup lebih dari 1.800 kolam renang umum karena ditemukannya bahaya yang dapat ditimbulkannya pada perenang seperti masalah tidak cukupnya desinfektan yang dapat membunuh kuman yang ada di air kolam renang.
Dari dua kasus diare yang ditemukan pada tahun 1986, terjadi peningkatan besar menjadi wabah di tahun 1990-an dengan kasus sebanyak 16.800 yang berhubungan dengan kolam renang dan spa. Dan dipercaya, sebenarnya masih banyak kasus lagi yang tidak dilaporkan.
Dari inspeksi yang dilakukan CDC terhadap 22.131 kolam renang, ditemukan 54% kolam renang yang bermasalah, dari masalah penyaringan (filtrasi) hingga ke masalah Klorin, sebagai desinfektan yang dipakai untuk air kolam renang. Kolam renang yang tidak dibersihkan dengan baik, dapat menjadi sumber penularan penyakit, yang menyerang saluran pencernaan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kolam renang, yang dilakukan para penjaga kolam, juga diperlukan bantuan dari para pengguna kolam renang untuk tidak berenang pada saat menderita diare. Seperti wabah yang terjadi di negara bagian Georgia, AS, dimana 26 anak menderita sakit akibat kuman E. Coli yang berasal dari kotoran penderita.
Berenang yang bertujuan untuk menjaga kesehatan, sebaliknya dapat menjadi penyebab penyakit, bila kebersihan kolam renang tidak dijaga. Dan bagaimana dengan kolam renang di Indonesia? Sampai saat ini belum ada pemeriksaan terhadap kolam renang umum yang ada.
Dari dua kasus diare yang ditemukan pada tahun 1986, terjadi peningkatan besar menjadi wabah di tahun 1990-an dengan kasus sebanyak 16.800 yang berhubungan dengan kolam renang dan spa. Dan dipercaya, sebenarnya masih banyak kasus lagi yang tidak dilaporkan.
Dari inspeksi yang dilakukan CDC terhadap 22.131 kolam renang, ditemukan 54% kolam renang yang bermasalah, dari masalah penyaringan (filtrasi) hingga ke masalah Klorin, sebagai desinfektan yang dipakai untuk air kolam renang. Kolam renang yang tidak dibersihkan dengan baik, dapat menjadi sumber penularan penyakit, yang menyerang saluran pencernaan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kolam renang, yang dilakukan para penjaga kolam, juga diperlukan bantuan dari para pengguna kolam renang untuk tidak berenang pada saat menderita diare. Seperti wabah yang terjadi di negara bagian Georgia, AS, dimana 26 anak menderita sakit akibat kuman E. Coli yang berasal dari kotoran penderita.
Berenang yang bertujuan untuk menjaga kesehatan, sebaliknya dapat menjadi penyebab penyakit, bila kebersihan kolam renang tidak dijaga. Dan bagaimana dengan kolam renang di Indonesia? Sampai saat ini belum ada pemeriksaan terhadap kolam renang umum yang ada.
Peran Suami Saat Menantikan Si Buah Hati
Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu hamil di Indonesia adalah kurangnya peran keluarga, khususnya suami, dalam proses selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Padahal, keberadaan suami sangat berperan untuk membantu menenangkan kondisi fisik maupun psikis sang istri.
Peran suami sangat diperlukan selama proses kehamilan. Seorang suami sebaiknya mendampingi sang istri untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga suami juga dapat mengetahui dan mengikuti tahap demi tahap perkembangan si bayi. Selain itu, suami pun bisa lebih memahami keadaan emosi sang istri.
Kondisi menjelang persalinan merupakan saat - saat yang paling menegangkan dan melelahkan bagi seorang ibu hamil. Dalam situasi demikian, keberadaan suami di sisi sang istri sangat membantu perasaan sang istri menjadi lebih terkontrol.
Jika Anda sebagai suami tidak tahu apa yang harus dilakukan pada kondisi demikian, sebaiknya jangan lekas bingung atau panik. Anda cukup berada di sisinya agar setiap saat sang istri membutuhkan, Anda juga senantiasa siap untuk membantunya. Suami sebaiknya mendampingi sang istri dengan kesabaran yang total. Namun, tidak semua suami memiliki keberanian untuk menyaksikan proses kelahiran buah hatinya. Bila Anda sebagai para calon ayah mampu melakukannya, nikmatilah momen tersebut karena akan menjadi kenangan yang mungkin tidak terlupakan.
Peran suami sangat diperlukan selama proses kehamilan. Seorang suami sebaiknya mendampingi sang istri untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga suami juga dapat mengetahui dan mengikuti tahap demi tahap perkembangan si bayi. Selain itu, suami pun bisa lebih memahami keadaan emosi sang istri.
Kondisi menjelang persalinan merupakan saat - saat yang paling menegangkan dan melelahkan bagi seorang ibu hamil. Dalam situasi demikian, keberadaan suami di sisi sang istri sangat membantu perasaan sang istri menjadi lebih terkontrol.
Jika Anda sebagai suami tidak tahu apa yang harus dilakukan pada kondisi demikian, sebaiknya jangan lekas bingung atau panik. Anda cukup berada di sisinya agar setiap saat sang istri membutuhkan, Anda juga senantiasa siap untuk membantunya. Suami sebaiknya mendampingi sang istri dengan kesabaran yang total. Namun, tidak semua suami memiliki keberanian untuk menyaksikan proses kelahiran buah hatinya. Bila Anda sebagai para calon ayah mampu melakukannya, nikmatilah momen tersebut karena akan menjadi kenangan yang mungkin tidak terlupakan.
Tips Atasi Nyeri Saat Persalinan
Untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan ini, coba terapkan tips berikut:
1. Selama kontraksi, coba ambil posisi seperti merangkak di atas matras.
Posisi ini mengurangi tekanan kepala bayi terhadap tulang punggung Anda. Dalam posisi merangkak ini, lurukan tangan dan punggung. Saat kontraksi selesai, taruhlah banyak bantal-bantal untuk menyangga kepala Anda.
2. Saat kontraksi mulai lagi, singkirkan bantal-bantal tersebut agar Anda dapat kembali dalam posisi merangkak lagi.
3. Mintalah pasangan Anda memijat punggung bawah, atau mengompres punggung Anda dengan air hangat di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk atau vaselin sebagai pelicin saat memijat.
4. Bergeraklah terus di antara tiap kontraksi. Ini akan membantu Anda untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat kontraksi, pilihlah posisi yang paling nyaman.
5. Pertahankan posisi punggung yang tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun posisi lainnya. Gunanya agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan baik, sehingga kontraksi yang terjadi semakin kuat dan efektif.
6. Berkonsentrasilah pada pernafasan Anda, untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
7. Bernyanyilah atau bersuaralah saat nyeri timbul untuk melepaskan rasa nyeri Anda. Namun, tidak perlu terlalu keras agar tidak membuang energi yang sangat Anda perlukan saat pengeluaran bayi nantinya.
8. Berkonsentrasilah pada tiap kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau ketakutan untuk kontraksi yang berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi sebagai gelombang yang harus diikuti untuk mencapai saat pengeluaran sang bayi.
9. Buang air kecil sesering mungkin agar kandung kencing tidak menghalangi saat kontraksi.
10. Jika perlu, Anda bisa minta dibius secara epidural untuk mengurangi nyeri.
Epidural adalah pembiusan untuk mengurangi rasa sakit dengan membuat kebal sementara saraf-saraf di tubuh bagian bawah. Epidural harus diberikan secukupnya saja, sehingga pada tahap 2 persalinan (yaitu tahap pengeluaran bayi), pembiusan ini sudah menghilang. Apabila pembiusan ini tidak menghilang pada tahap 2 tersebut, maka proses pengeluaran bayi dapat menjadi lebih lama dan mungkin harus dilakukan episiotomi (pengguntingan vagina agar jalan lahir keluar bayi lebih luas) atau harus dipergunakan alat bantu forseps untuk melahirkan bayi.
1. Selama kontraksi, coba ambil posisi seperti merangkak di atas matras.
Posisi ini mengurangi tekanan kepala bayi terhadap tulang punggung Anda. Dalam posisi merangkak ini, lurukan tangan dan punggung. Saat kontraksi selesai, taruhlah banyak bantal-bantal untuk menyangga kepala Anda.
2. Saat kontraksi mulai lagi, singkirkan bantal-bantal tersebut agar Anda dapat kembali dalam posisi merangkak lagi.
3. Mintalah pasangan Anda memijat punggung bawah, atau mengompres punggung Anda dengan air hangat di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk atau vaselin sebagai pelicin saat memijat.
4. Bergeraklah terus di antara tiap kontraksi. Ini akan membantu Anda untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat kontraksi, pilihlah posisi yang paling nyaman.
5. Pertahankan posisi punggung yang tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun posisi lainnya. Gunanya agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan baik, sehingga kontraksi yang terjadi semakin kuat dan efektif.
6. Berkonsentrasilah pada pernafasan Anda, untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
7. Bernyanyilah atau bersuaralah saat nyeri timbul untuk melepaskan rasa nyeri Anda. Namun, tidak perlu terlalu keras agar tidak membuang energi yang sangat Anda perlukan saat pengeluaran bayi nantinya.
8. Berkonsentrasilah pada tiap kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau ketakutan untuk kontraksi yang berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi sebagai gelombang yang harus diikuti untuk mencapai saat pengeluaran sang bayi.
9. Buang air kecil sesering mungkin agar kandung kencing tidak menghalangi saat kontraksi.
10. Jika perlu, Anda bisa minta dibius secara epidural untuk mengurangi nyeri.
Epidural adalah pembiusan untuk mengurangi rasa sakit dengan membuat kebal sementara saraf-saraf di tubuh bagian bawah. Epidural harus diberikan secukupnya saja, sehingga pada tahap 2 persalinan (yaitu tahap pengeluaran bayi), pembiusan ini sudah menghilang. Apabila pembiusan ini tidak menghilang pada tahap 2 tersebut, maka proses pengeluaran bayi dapat menjadi lebih lama dan mungkin harus dilakukan episiotomi (pengguntingan vagina agar jalan lahir keluar bayi lebih luas) atau harus dipergunakan alat bantu forseps untuk melahirkan bayi.
ASI, Lindungi Ibu Dari Diabetes
Tak perlu diragukan lagi pemberian ASI memang banyak memberikan manfaat, tidak hanya bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi, namun juga bagi ibu yang menyusui. Salah satu manfaat pemberian ASI adalah melindungi bayi dari gangguan diabetes. Bahkan sebuah penelitian terbaru menunjukkan efek yang sama tersebut juga berlaku bagi ibunya.
Dalam penelitian tersebut terlihat bahwa ibu yang lebih lama memberikan ASI pada bayinya akan memiliki risiko lebih rendah untuk mengidap diabetes. Meskipun penelitian itu masih jauh dari hasil kesimpulan, namun para peneliti meyakini bahwa pemberian ASI dapat mengubah metabolisme pada ibu menyusui. Perubahan metabolisme tersebut diketahui dapat membantu menjaga tingkat gula darah tetap stabil dan menjadikan tubuh lebih sensitif terhadap hormon yang mengatur gula darah (yaitu hormon insulin).
Teori itu sebenarnya didasari melalui percobaan pada tikus dan manusia yang menunjukkan bahwa ibu menyusui memiliki tingkat gula darah yang lebih rendah dibandingkan ibu yang tidak memberikan ASI. Penelitian tersebut juga pernah diterbitkan dalam Journal of the American Medical, yang melibatkan sekitar 157.000 ibu menyusui. Para ibu kemudian diberikan kuisioner secara periodik dan dilanjutkan selama sekitar 12 tahun. Selama penelitian tersebut, diketahui sebanyak 6.277 peserta mengidap diabetes tipe 2.
Wanita yang memberikan ASI sedikitnya selama satu tahun ternyata 15% lebih kecil kemungkinannya untuk mengidap diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak memberikan ASI. Perlu diketahui, untuk setiap penambahan satu tahun pemberian ASI ternyata terjadi penambahan penurunan risiko diabetes sekitar 15%.
Dalam penelitian tersebut terlihat bahwa ibu yang lebih lama memberikan ASI pada bayinya akan memiliki risiko lebih rendah untuk mengidap diabetes. Meskipun penelitian itu masih jauh dari hasil kesimpulan, namun para peneliti meyakini bahwa pemberian ASI dapat mengubah metabolisme pada ibu menyusui. Perubahan metabolisme tersebut diketahui dapat membantu menjaga tingkat gula darah tetap stabil dan menjadikan tubuh lebih sensitif terhadap hormon yang mengatur gula darah (yaitu hormon insulin).
Teori itu sebenarnya didasari melalui percobaan pada tikus dan manusia yang menunjukkan bahwa ibu menyusui memiliki tingkat gula darah yang lebih rendah dibandingkan ibu yang tidak memberikan ASI. Penelitian tersebut juga pernah diterbitkan dalam Journal of the American Medical, yang melibatkan sekitar 157.000 ibu menyusui. Para ibu kemudian diberikan kuisioner secara periodik dan dilanjutkan selama sekitar 12 tahun. Selama penelitian tersebut, diketahui sebanyak 6.277 peserta mengidap diabetes tipe 2.
Wanita yang memberikan ASI sedikitnya selama satu tahun ternyata 15% lebih kecil kemungkinannya untuk mengidap diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak memberikan ASI. Perlu diketahui, untuk setiap penambahan satu tahun pemberian ASI ternyata terjadi penambahan penurunan risiko diabetes sekitar 15%.
Baby Blues Syndrome
Menurut data, sekitar 80% dari semua ibu hamil dan baru melahirkan mengalami baby blues syndrome. Umumnya baby blues syndrome muncul di minggu pertama pasca melahirkan dan gejalanya dapat menetap sampai 3 minggu lamanya.
Baby blues syndrome bukan merupakan penyakit atau kelainan. Banyak orang berfikir bahwa kehamilan selalu merupakan pengalaman menyenangkan sepanjang waktu. Padahal ibu hamil dapat mengalami stres dan depresi dalam berbagai tingkat, dengan gejala kelelahan, perubahan nafsu makan, susah tidur, dan lain sebagainya. Masalahnya, depresi sering dianggap bagian normal dari kehamilan, sehingga baik ibu hamil dan keluarganya tidak merasa untuk mencari bantuan atau penanganan yang tepat agar calon ibu dapat melalui kehamilannya dengan lebih baik.
Demikian pula dengan gangguan mood dan depresi pasca melahirkan. Kondisi tersebut terutama disebabkan karena perubahan hormonal yang berlangsung cepat yang mempengaruhi kimia otak, stres fisik dan emosional menghadapi dan selama proses persalinan, kelelahan dan ketidaknyamanan fisik selama hamil dan melahirkan, ketidakstabilan emosi setelah masa kehamilan dan melahirkan, munculnya kesadaran dan kecemasan tentang bertambahnya tanggung jawab, kurang tidur, kurangnya dukungan pasangan dan rasa kecewa terhadap bayi yang dilahirkan. Faktor-faktor stres yang lainnya dapat terjadi karena pindah rumah, terkena penyakit, kesulitan keuangan, dan isolasi sosial.
Kondisi hormonal yang naik turun seringkali menjadikan wanita yang mengalaminya menjadi tidak berdaya, karena tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi. Karena setiap saat banyak yang terjadi.Sebentar ia akan merasa cemas, dan di lain waktu ia merasa depresi dan lumpuh. Selain ketidakstabilan mood, gejala-gejala lain yang sering kali terjadi adalah mudah merasa sedih, cemas, sulit berkonsentrasi, merasa tidak berdaya, dan membutuhkan lebih banyak perhatian dari orang-orang yang ada di sekitarnya.
Pada dasarnya, semua gejala yang Anda hadapi merupakan proses penyesuaian normal terhadap kondisi pasca melahirkan. Jadi sebenarnya Anda tidak membutuhkan perawatan apa pun. Hormon akan seimbang dengan sendirinya. Yang Anda butuhkan untuk menjalani kehidupan adalah bersosialisasi dengan keluarga, teman-teman, saudara, sesame ibu-ibu lainnya, meluangkan waktu untuk diri sendiri dan merencanakan pembagian tanggung jawab dalam mengurus anak dan tugas rumah tangga bersama suami. Lain halnya jika Anda sudah masuk ke dalam kategori depresi berat. Sering kali ditandai dengan khawatir, cemas, dan sensitive yang berlebihan (mudah sedih, tersinggung, atau marah), selalu merasa ketakutan, tidak berdaya, mengalami gangguan tidur, sering lelah dan keluhan fisik karena akibat yang tidak jelas, tidak nyaman bersama bayi, kehilangan fokus dan konsentrasi, kehilangan minat untuk bersenang-senang, perubahan nafsu makan, serta perubahan berat badan yang signifikan. Jika sudah dirasa sangat nmengganggu, Anda dapat meminta pertolongan medis, atau psikolog, dengan mengikuti terapi, konseling, latihan yoga, atau mengkombinasikan cara-cara tersebut. Jika perlu, Anda dapat dibantu dengan obat anti depresandari psikolog.
Terapi dan obat-obatan yang tepat dapat membantu Anda untuk lebih tenang dan lebih mudah tidur atau beristirahat, agar kondisi fisik lebih cepat pulih. Sebab jika tidak ditangani dengan tepat, akan menghambat kemampuan ibu untuk berfungsi secara normal dalam kesehariannya. Di samping itu kesejahteraan bayi juga turut terpengaruh.
Baby blues syndrome bukan merupakan penyakit atau kelainan. Banyak orang berfikir bahwa kehamilan selalu merupakan pengalaman menyenangkan sepanjang waktu. Padahal ibu hamil dapat mengalami stres dan depresi dalam berbagai tingkat, dengan gejala kelelahan, perubahan nafsu makan, susah tidur, dan lain sebagainya. Masalahnya, depresi sering dianggap bagian normal dari kehamilan, sehingga baik ibu hamil dan keluarganya tidak merasa untuk mencari bantuan atau penanganan yang tepat agar calon ibu dapat melalui kehamilannya dengan lebih baik.
Demikian pula dengan gangguan mood dan depresi pasca melahirkan. Kondisi tersebut terutama disebabkan karena perubahan hormonal yang berlangsung cepat yang mempengaruhi kimia otak, stres fisik dan emosional menghadapi dan selama proses persalinan, kelelahan dan ketidaknyamanan fisik selama hamil dan melahirkan, ketidakstabilan emosi setelah masa kehamilan dan melahirkan, munculnya kesadaran dan kecemasan tentang bertambahnya tanggung jawab, kurang tidur, kurangnya dukungan pasangan dan rasa kecewa terhadap bayi yang dilahirkan. Faktor-faktor stres yang lainnya dapat terjadi karena pindah rumah, terkena penyakit, kesulitan keuangan, dan isolasi sosial.
Kondisi hormonal yang naik turun seringkali menjadikan wanita yang mengalaminya menjadi tidak berdaya, karena tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi. Karena setiap saat banyak yang terjadi.Sebentar ia akan merasa cemas, dan di lain waktu ia merasa depresi dan lumpuh. Selain ketidakstabilan mood, gejala-gejala lain yang sering kali terjadi adalah mudah merasa sedih, cemas, sulit berkonsentrasi, merasa tidak berdaya, dan membutuhkan lebih banyak perhatian dari orang-orang yang ada di sekitarnya.
Pada dasarnya, semua gejala yang Anda hadapi merupakan proses penyesuaian normal terhadap kondisi pasca melahirkan. Jadi sebenarnya Anda tidak membutuhkan perawatan apa pun. Hormon akan seimbang dengan sendirinya. Yang Anda butuhkan untuk menjalani kehidupan adalah bersosialisasi dengan keluarga, teman-teman, saudara, sesame ibu-ibu lainnya, meluangkan waktu untuk diri sendiri dan merencanakan pembagian tanggung jawab dalam mengurus anak dan tugas rumah tangga bersama suami. Lain halnya jika Anda sudah masuk ke dalam kategori depresi berat. Sering kali ditandai dengan khawatir, cemas, dan sensitive yang berlebihan (mudah sedih, tersinggung, atau marah), selalu merasa ketakutan, tidak berdaya, mengalami gangguan tidur, sering lelah dan keluhan fisik karena akibat yang tidak jelas, tidak nyaman bersama bayi, kehilangan fokus dan konsentrasi, kehilangan minat untuk bersenang-senang, perubahan nafsu makan, serta perubahan berat badan yang signifikan. Jika sudah dirasa sangat nmengganggu, Anda dapat meminta pertolongan medis, atau psikolog, dengan mengikuti terapi, konseling, latihan yoga, atau mengkombinasikan cara-cara tersebut. Jika perlu, Anda dapat dibantu dengan obat anti depresandari psikolog.
Terapi dan obat-obatan yang tepat dapat membantu Anda untuk lebih tenang dan lebih mudah tidur atau beristirahat, agar kondisi fisik lebih cepat pulih. Sebab jika tidak ditangani dengan tepat, akan menghambat kemampuan ibu untuk berfungsi secara normal dalam kesehariannya. Di samping itu kesejahteraan bayi juga turut terpengaruh.
Manfaat ASI pada Ibu
Manfaat ASI pada anak sudah tidak perlu ditanyakan lagi, karena telah diyakini akan segudang manfaatnya pada si kecil. Ternyata bukan hanya si kecil saja yang mendapat keuntungan dari ASI, ibu yang memberikan ASI juga mendapat keuntungannya.
Sebelumnya telah diketahui akan manfaatnya dalam menurunkan risiko kanker indung telur dan payudara, kini bertambah satu lagi yaitu menurunkan risiko terjadi Rematoid Arthritis, yaitu penyakit yang menyerang sendi-sendi dimana sendi menjadi meradang, bengkak dan nyeri, dengan penyebab pasti yang belum jelas hingga kini.
Ibu-ibu yang menyusui anaknya secara penuh selama 12 hingga 23 bulan akan mengalami penurunan risiko untuk mengalami Rematoid Arthritis sebesar 30 persen. Sedang bila menyusuinya lebih lama lagi, hingga lebih dari 24 bulan, maka risiko Rematoid Arthritis akan semakin berkurang, hingga 50 persen.
Sedang pada wanita yang mempunyai siklus haid yang sangat tidak teratur atau dengan menarche (haid pertama) di usia yang muda, sekitar 10 tahun, maka risiko Rematoid Arthritis akan semakin meningkat. Penggunaan pil KB, jumlah anak dan usia ibu saat melahirkan anak pertama, tampaknya tidak berhubungan dengan risiko Rematoid Arthritis ini.
Sumber: Jurnal Arthritis & Rheumatism
Sebelumnya telah diketahui akan manfaatnya dalam menurunkan risiko kanker indung telur dan payudara, kini bertambah satu lagi yaitu menurunkan risiko terjadi Rematoid Arthritis, yaitu penyakit yang menyerang sendi-sendi dimana sendi menjadi meradang, bengkak dan nyeri, dengan penyebab pasti yang belum jelas hingga kini.
Ibu-ibu yang menyusui anaknya secara penuh selama 12 hingga 23 bulan akan mengalami penurunan risiko untuk mengalami Rematoid Arthritis sebesar 30 persen. Sedang bila menyusuinya lebih lama lagi, hingga lebih dari 24 bulan, maka risiko Rematoid Arthritis akan semakin berkurang, hingga 50 persen.
Sedang pada wanita yang mempunyai siklus haid yang sangat tidak teratur atau dengan menarche (haid pertama) di usia yang muda, sekitar 10 tahun, maka risiko Rematoid Arthritis akan semakin meningkat. Penggunaan pil KB, jumlah anak dan usia ibu saat melahirkan anak pertama, tampaknya tidak berhubungan dengan risiko Rematoid Arthritis ini.
Sumber: Jurnal Arthritis & Rheumatism
Subscribe to:
Posts (Atom)