Sunday, 30 March 2014

Tidur mendengkur pengaruhi kecerdasan Anak


Banyak penyebab mendengkur, diantaranya adanya sumbatan oleh polip, atau alergi yang membuat selaput lendir membengkak sehingga penderita kesulitan bernapas dengan normal dan terpaksa harus bernapas lewat mulut sehingga menimbulkan bunyi.Tetapi mendengkur yang rata-rata dialami anak-anak biasanya terjadi  karena adanya pembengkakan tonsil atau amandel.

Biasanya mendengkur terjadi pada anak ini paling banyak terjadi pada anak berusia 3-6 tahun.Pada anak-anak, kebiasaan mendengkur akan terhenti dengan berhentinya pertumbuhan tonsil dan adenoid. Yaitu ketika anak mulai memasuki usia 7-8 tahun. Betapapun kecil suara dengkur yang timbul ketika anak tidur, mengandung sejumlah resiko. Getaran yang konstan pada organ di tenggorokan akan menurunkan produksi ludah dan akan lebih cepat mengandung masuknya kuman pencetus infeksi. Selain itu, dengkur juga memicu gangguan tidur, padahal kenyamanan dan  kecukupan waktu tidur sangat dibutuhkan anak-anak untuk pertumbuhannya.
 
Mendengkur harus dicermati, karena dapat menyebabkan suatu masalah kesehatan yang serius yang dikenal dengan istilah sleep apnea,yaitu terhentinya napas secara mendadak ketika tidur. Sleep apnea kerap dialami anak yang mempunyai kebiasaan mendengkur. Tanda-tandanya,tiba-tiba suara mendengkurnya berhenti, lalu akan  tersentak bangun dan menarik napas sangat dalam dengan cepat sehingga menimbulkan suara keras.

Apapun penyebabnya, mendengkur dapat mengurangi kualitas tidur anak.Jika terjadi gangguan tidur harus segera mendapat pertolongan medis. Apalagi anak yang menderita apnea tidak mendapat penanganan serius dari dokter, anak akan mengalami problem perkembangan dan perilaku,termasuk meningkatnya pola gerakan tidur yang tidak beraturan.

Jika penyebabnya diketahui karena kegemukan, orang tua harus dapat memodifikasi pola makan si kecil. Jika mendengkur anak berkaitan dengan penyakit tertentu atau alergi, tanyakan kepada dokter anak cara terbaik yang bisa dilakukan. Untuk flu, anda mungkin cukup dengan menyembuhkannya. Tapi jika penyebabnya alergi, gunakan pembersih udara, buat ruangan bebas hewan peliharaan, monitoring apa yang anak makan, berikan obat-obatan yang bisa membantu.

Penemuan disebuah rumah sakit London Inggris mengungkapkan bahwa Slip Apnea atau kelainan bernafas pada saat mendengkur akan dibarengi dengan hilangnya sejumlah sel yang terdapat dalam otak.Ini akan menjadi pemicu kerusakan otak dan kehilangan daya ingat.Terhalangnya jalan oksigen keparu dan jantung oleh karena pembesaran tonsil yang berulang katika mendengkur diikuti dengan menurunnya kemampuan kerja kelenjar hipotalamus.Yang terdapat dalam otak.

No comments: