Sunday, 30 March 2014
Minuman Manis Untuk Anak Balita
Para ibu sebaiknya tidak memberikan minuman manis atau minuman bergula pada anak balitanya. Mengapa demikian? Berikut ada beberapa alasan untuk menjawabnya.
Pada anak balita (khususnya dibawah usia 6 bulan), minuman manis atau bergula dapat mengurangi selera makan, mengganggu jadwal pemberian ASI, dan dapat menyebabkan diare.
Gula bersifat memberikan energi. Padahal si anak sudah mendapatkan energi dan zat gizi yang cukup dari ASI maupun makanan pendamping ASI yang dikonsumsinya.
Terkadang gula ditambahkan dalam suplemen vitamin D yang harganya relatif mahal. Padahal vitamin D yang terbanyak dan dapat diperoleh dengan gratis adalah melalui sinar matahari pagi.
Makanan atau minuman manis (seperti sirup manis dan gula-gula) merupakan sumber utama penyebab kerusakan gigi pada anak-anak.
Jus buah komersial, minuman soda, dan sejenisnya sebenarnya tidak baik bagi anak-anak karena mengandung gula, pewarna, maupun pengawet makanan. Sedangkan buah yang segar dan makanan yang alami bersifat lebih murah dan relatif aman.
ASI sudah cukup mengandung vitamin C untuk bayi, sedangkan buah tidak mengandung protein atau kalsium, sehingga tidak dapat membantu pertumbuhan bayi.
Air putih sudah diperoleh dari ASI maupun makanan pendamping ASI. Bila ibu memberikan air putih atau jus buah kepada buah hatinya, sebaiknya dibatasi hingga 90-120ml per hari sesudah bayi tersebut berumur 9-12 bulan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment