Anti pospholipid Syndrome (APS) atau
yang dikenal dengan sebutan penyakit ACA merupakan penyebab terus-menerus
mengalami keguguran.
Sindrom Darah Kental
Anti pospholipid Syndrome atau APS
kerap juga dirujuk sebagai sindrom darah kental. Dalam tubuh manusia,
diproduksi antibodi yang fungsinya meningkatkan daya tahan tubuh. Namun pada
kasus APS, terdapat antibodi yang justru memengaruhi kerja trombosit sehingga
pembekuan darah mudah terjadi. Zat ini disebut Anti Cardiolipid Antibody (ACA).
APS merupakan penyakit autoimun atau
kelainan sistem kekebalan, yang menyebabkan darah cenderung mudah membeku.
Karena menyangkut pembuluh darah yang berada di seluruh bagian tubuh manusia,
maka kelainan ini memengaruhi begitu banyak organ sehingga disebut juga multi
organ disease. Mulai dari kepala, penglihatan, pendengaran, syaraf, ginjal,
kandungan hingga kulit, semua dapat terpengaruh.
Tak hanya menyerang wanita hamil,
sebenarnya sindrom darah kental ini bisa menyerang siapapun, mulai dari usia
15-50 tahun. Namun kasusnya memang lebih banyak ditemukan pada wanita.
Mengenali Gejalanya
Gejala yang timbul pada penderita
APS bervariasi, kebanyakan diakibatkan adanya pembekuan darah pada pembuluh
darah. Pembakuan pada arteri di otak dapat menyebabkan stroke, sakit kepala dan
penurunan daya ingat. Sementara dalam kasus yang dialami Karina, pembekuan
darah menyebabkan mengalami keguguran berulang.
Pada wanita hamil, sindrom APS dapat
menimbulkan gejala berikut:
- Riwayat kehamilan dengan keguguran berulang.
- Kelahiran prematur di bawah usia 34 minggu
- Terjadinya pre-eklampsia
- Pertumbuhan janin terhambat
- Air tuban kehijauan (gawat janin)
- Air ketuban sedikit
- Pendarahan dalam kehamilan dengan pelepasan plasenta dini.
- Perburukan fungsi organ tubuh pasca persalinan.
Perhatikan pula hasil tes darah.
Pada penderita APS, akan tampak hasil tes ACA IgG/IgM>80 GPL/ML.
Pada kondisi ringan, dokter akan
memberi asam salisilat yang diminum. Gunanya adalah untuk mencegah pembekuan
darah. Sebagai gambaran, pemberian asam salisilat yang tepat akan meningkatkan
peluang bayi lahir hidup sebanyak 72% pada ibu dengan sindrom APS yang memiliki
riwayat keguguran berulang > 3kali.
Sementara pada kondisi berat, dokter
akan memberikan Anda heparin maupun anti pembekuan darah dalam bentuk suntikan.
Terapi ini bahkan akan memberi janin harapan lahir hidup sebanyak 95-07%.
Jika sindrom APS ditangani dengan
terapi yang tepat, proses kelahiran bayi tetap dapat berjalan normal melalui
vagina, kecuali jika ada kondisi tertentu yang tak mungkinkan.
Yang lebih menggembirakan, bayi-bayi
yang dilahirkan dari ibu penderita APS tetap bisa lahir normal dan sehat,
asalkan pengobatan dilaksanakan dengan disiplin sesuai petunjuk dokter. Baik
asam salisilat maupun heparin juga tidak memengaruhi air susu ibu, sehingga
proses menyusui tetap bisa berjalan lancar. Yang penting tentu deteksi dini.
Cermati gejalanya dan jangan segan berkonsultasi dengan dokter, agar buah hati
lahir sehat.
No comments:
Post a Comment