Friday, 30 August 2013

Cegah Toksoplasma pada Kehamilan


Pemeriksaan TORCH ( Toxoplasma, Others ( termasuk hepatitis B, Sivilis dan HIV ), Rubella, Cytomegalo
virus,Rubella, dan Herpes virus) memang menjadi pemeriksaan yang dianjurkan saat hamil. Ternyata pemeriksaan ini direkomendasikan oleh medis untuk diperiksakan secara rutin pada sumua wanita hamil.

Diantaranya pemeriksaan Toksoplasma adalah salah satu tes yang tergolong sering dijalani para calon ibu. Toksoplasma sendiri adalah infeksi yang ditularkan melalui hewam peliharaan termasuk anjing, kucing,burung. Jika itu yang selama ini Anda ketahui mengenai infeksi toksoplasma , pernyataan tersebut adalah salah.

Toksoplasma adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasmagondii. Parasit ini hidup diusus kucing, sehingga penularannya adalah melalui kotoran kucing. Melalui kotoran kucing inilah bentuk parasit T.gondii  yang dapat hidup lama (ookista) selanjutnya mengkontaminasi tanah, buah dan sayuran, serta menginfeksi hewan lain (termasuk bab, kambing, sapi, domba dll) dan manusia. Penelitian menunjukkan , konsumsi daging mentah termasuk daging yang diasinkan atau diasapkan, merupakan sumber penularan infeksi toksoplasma utama pada wanita hamil.

Pada wanita dewasa sehat yang berarti memiliki kekebalan tubuh yang baik, infeksi toksoplasma umumnya tidak menimbulkan gejala dan sembuh dengan sendirinya. Perlu diingat bahwa sekali terkena, wanita tersebut selanjutnya sudah memiliki antibody yang dapat melindungi dirinya dari infeksi toksoplasma berikutnya. Ini dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan Imonoglobulin M dan G (IgM dan IgG) toksoplasma.

Apa arti IgM dan IgG? IgM menunjukkan infeksi akut , sementara IgG menunjukkan infeksi lama. Bila hasil IgG positif sebelum kehamilan sementara IgM negative, maka wanita tersebut sudah tidak lagi beresiko untuk menularkan infeksi toksoplasma ke janin yang kelak akan dikandungnya.

Namun, bila wanita tersebut terinfeksi untuk pertama kalinya saat mengandung, maka sang calon ibu akan menularkan infeksi kejanin yang dikandungnya, meskipun infeksi toksoplasma itu tidak menimbulkan gejala.

Kebanyakan bayi yang terkena infeksi ketika masih didalam rahim,tidak menunjukkan gejala ketika dilahirkan . Tapi saat usianya bertambah, sang bayi dapat menujukkan gejala infeksi toksoplasma yang seius seperti kebutaan atau keterbelakangan mental.Sebagian kecil bayi yang terinfeksi juga bisa mengalami gaguan serius pada mata atau kerusakan otak saat dilahirkan.

Sulitnya, sampai saat ini metode pemeriksaan IgM dan Ig G toksoplasma yang ada masih tidak dapat membedakan, apakah infeksi toksoplasma tersebut diperoleh saat hamil atau diperoleh dalam rentang waktu 12 bulan sebelum kehamilan. Selain itu, memastikan hasil tes IgM yang positif membutuhkan beberapa kali pemeriksaan, tidak cukup sekali.

Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi janin dari toksoplasma? Caranya sangat sederhana  yaitu melalui tindakan pencegahan, seperti program edukasi wanita usia produktif mengenai pencegahan toksoplasmosis. Sejauh ini telah berhasil mengubah perilaku yang meningkatkan resiko infeksi dan telah dikaitkan dengan penurunan hasil tes positif infeksi toksoplasma.

No comments: