Wednesday, 30 April 2008

Stres Saat Hamil

Situasi dan kondisi setiap ibu hamil berbeda-beda. Ada yang mudah menyesuaikan diri terhadap segala sesuatu perubahan yang menyertai kehamilan, ada juga yang sulit beradaptasi.

Stres adalah reaksi jiwa dan raga terhadap segala jenis perubahan yang mengganggu keseimbangan dalam diri manusia. Stres yang menimpa ibu hamil dapat berasal dari dalam diri sendiri (misalnya karena kurangnya informasi mengenai kehamilan dan kelahiran), dan lingkungan (sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang di sekitar). Beberapa gejala stres :

  1. Gejala fisik (jantung berdebar-debar, pusing, sulit tidur, merasa lelah, telapak tangan selalu berkeringat).
  1. Gejala psikis (mudah tersinggung, merasa khawatir, takut akan hari esok, merasa kurang dihargai, selalu merasa sedih, dan ingin menangis, daya ingat melemah, selalu merasa gagal dan bersalah, menarik diri dari pergaulan).

Segera identifikasi apa yang menjadi penyebabnya, dan segera atasi. Karena stres yang berkepanjangan hingga masa persalinan akan dapat berubah menjadi depresi. Hal ini akan membawa dampak yang buruk bagi ibu, janin, dan anggota keluarga yang lain. Pertimbangkan beberapa hal berikut untuk memperkecil resiko timbulnya stres selama hamil :

  1. Bekali diri dengan informasi seputar kehamilan dan persalinan.
  1. Dukungan dari suami anggota keluarga, dan para sahabat, dan teman-teman. Bina dan jaga komunikasi yang baik dengan mereka.
  1. Jangan segan untuk berbagi rasa, misalnya dengan sesama ibu hamil. Ikutilah kelas prenatal atau senam hamil.
  1. Sesuaikan tempo bekerja atau kegiatan Anda dengan kondisi kehamilan.
  1. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai.
  1. Konsultasi kepada para ahli untuk mengubah sikap dan perasaan negatif menjadi positif dalam menyambut kelahiran dan persalinan .

No comments: