Tonsil yang populer dengan sebutan amandel adalah jaringan kelenjar getah bening yang terletak pada sisi kiri dan kanan tenggorokan di dalam rongga mulut. Selain amandel, adenoid, yang letaknya di tenggorok bagian atas, juga merupakan jaringan kelenjar getah bening. Sebetulnya tonsil dan adenoid yang berguna untuk menyaring bakteri agar tidak langsung masuk ke paru-paru ini ketika dalam keadaan normal dan tidak membesar tidak mengganggu kesehatan anak. Masalah timbul jika tonsil dan adenoid itu terlalu sering harus menangkal bakteri dan virus, sehingga keduanya malah mengalami infeksi. Infeksi itulah yang akan menyebabkan radang pada amandel, yang disebut tonsillitis.
Bakteri dan virus tersebut berasal dari orang lain atau dari lingkungan, bisa dari udara, yang kemudian masuk ke rongga mulut. Atau bisa juga berasal dari organ tubuh yang berdekatan dengan tonsil, misalnya infeksi hidung, infeksi tenggorok atau infeksi gigi-gigi berlubang merupakan sarang kuman. Risiko terjadinya radang amandel akan makin besar jika kondisi lingkungan buruk, misalnya udara yang kurang bersih, status gizi anak kurang, atau daya tahan tubuhnya kurang prima.
Tonsillectomy atau operasi amandel sangat direkomendasikan jika ukuran tonsil yang meradang sudah sangat besar sehingga mengganggu pernapasan dan menghambat proses menelan makanan.Kalau terjadi berulang kali, dikhawatirkan bisa mengganggu perkembangan anak. Operasi juga harus dilakukan bila anak didiaknosa menderita gangguan tidur akut ( obstructive sleep apnea-OSA).
Frekuensi terjadinya radang amandel juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk memutuskan perlu tidaknya operasi.
• Bila 7X pengulangan infeksi setahun.
• Bila 5X pengulangan infeksi setahun untuk 2 tahun berturut-turut.
• Bila 3X pengulangan infeksi setahun untuk 3 tahun berturut-turut.
Kriteria operasi berdasarkan pengulangan infeksi itu dipertimbangkan dengan satu atau lebih gejala:
• Infeksi amandel disebabkan kuman streptokkokus.
• Saat amandel meradang, anak demam lebih dari 39C.
• Pembesaran kelenjar getah bening leher.
• Bercak putih ( nanah) yang menyelimuti tonsil atau tenggorok.
Pertimbangan untuk operasi memang bukan semata-mata menunggu usia anak, tapi lebih melihat kondisi yang menyebabkan gangguan pada anak. Bila operasi dilakukan usia 6 tahun lebih karena pertimbangan bahwa anak usia itu sudah bisa diberi pengertian dan diajak bekerja sama pasca operasi. Tapi jika radang amandel sudah sangat mengganggu di usia anak masih di bawah 6 tahun, maka operasi bisa saja dilakukan.
Kekebalan tubuh anak pasca operasi tak perlu dikhawatirkan akan lenyap bersama amandel yang dioperasi. Masih banyak organ tubuh yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, seperti kelenjar getah bening disekitar leher, kelenjar thymus, sumsum tulang dan limpa.
Kenali Gejalanya
• Nyeri saat menelan, sehingga anak tidak mau makan.
• Kadang-kadang disertai mual dan muntah.
• Demam.
• Sulit bernapas (ngorok), karena amandel menghambat jalan pernapasan.
• Sakit kepala.
• Napas dan bau mulut
• Sakit telinga.
Kalau amandel sudah terlalu meradang, dokter biasanya akan memberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Ada beberapa jenis bakteri streptokokus yang selain menyebabkan terjadinya tonsilitus, juga menyebabkan terjadinya peradangan pada ginjal (nephritis ) atau demam rematik.Lama pemberian antibiotika untuk membunuh bakteri biasanya sampai 10 hr. Jangan buru-buru menghentikan pemberian antibiotika, walau si kecil mengatakan sudah merasa agak nyaman. Selain itu, anak-anak juga diberi obat pereda demam, serta penghilang nyeri.
Wednesday, 30 April 2008
Amandel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment