Insomnia atau kesulitan tidur tak
jarang muncul sebagai efek stres. Penyebab terumum dari insomnia adalah stres,
kecemasan dan depresi. Ada pula faktor lainnya seperti:
- Kerentangan terhadap insomnia: beberapa orang cenderung lebih rentan dari yang lain.
- Stres yang terus menerus: masalah karir atau problem rumah tangga dapat mengganggu pola tidur.
- Masalah psikiatri: orang yang mengalami depresi, kecemasan, dan kelainan psikiatri lainnya biasanya mengalami tidur yang tidak tenang dan sering terputus.
Pasien dengan kepribadian tipe A
yang mudah cemas dan depresif. Tapi insomnia mungkin saja merupakan gejala dari
masalah lain, misalnya sindroma sleep apnea obstruktif.
Penanganan Insomnia
Pertama kondisi yang mendasari
timbulnya insomnia harus diatasi dengan baik untuk itu diperlukan beberapa
macam perawatan. Kebiasaan dan lingkungan tidur juga perlu diperbaiki. Jalan
terakhir adalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter ahli.
Mencegah Insomnia
- Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
- Berolahraga rutin. Banyak bukti yang menunjukkan olahraga teratur agar dapat memperbaiki kualitas tidur.
- Paparkan diri dengan cahaya tenang/cahaya luar ruangan secara teratur, khususnya, di siang hari menjelang sore.
- Pastikan suhu, cahaya dan suasana dalam kamar menunjang untuk tidur. Gunakan cahaya remang-remang.
- Gunakan ranjang hanya untuk tidur.
- Disiplin dalam mengonsumsi obat. Jika ingin mengonsumsi obat tidur dari dokter, dapat diminum satu jam sebelum tidur atau 10 jam sebelum bangun agar efek kantuknya muncul dan hilang di saat yang tepat.
- Melakukan latihan relaksasi sebelum tidur, seperti pemijatan atau berendam air hangat.
- Menjaga agar tangan dan kaki tetap hangat.
Yang perlu dihindari
- Berolahraga tepat sebelum tidur.
- Melakukan kegiatan seru / tegang seperti memainkan video game, menonton film yang menegangkan atau berdiskusi serius dengan pasangan.
- Minum-minuman berkafein di sore hari (kopi, terlalu banyak teh, soda, dll).
- Membaca atau menonton TV di tempat tidur.
- Minum alkohol untuk membantu lekas tertidur.
- Pergi tidur dengan perut terlalu lapar atau terlalu
kenyang
Minum pil tidur orang lain. - Minum pil tidur yang dijual bebas tanpa sepengetahuan dokter. Berakibat dapat menjadi kebal terhadap efeknya.
- Tidur siang.
- Memerintahkan diri sendiri untuk pergi tidur, sebaliknya akan membuat pikiran dan tubuh tetap terjaga.
No comments:
Post a Comment