Wednesday, 31 October 2012

Musik Pengaruhi IQ dan EQ Pada Anak


Kita mungkin sering mendengar perdebatan mengenai IQ dan EQ. Kalau dulu orang sering mengagung-agungkan IQ maka kini banyak pendapat yang mengemukakan tentang lebih pentingnya peran EQ dibanding IQ. Tapi, apa sih sebenarnya IQ dan EQ itu?

IQ adalah singkatan dari Inteligent Quotient dan EQ merupakan singkatan dari Emotional Quotient. Secara sederhana, IQ dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk memperoleh ketrampilan akademik dan pengetahuan. Bila IQ seorang anak tinggi, maka seakan-akan kebahagiaan hidup sudah di depan mata. Tapi, itu pendapat dulu. IQ yang tinggi ternyata belum tentu menjamin seorang anak menjadi bahagia, dan sebaliknya IQ yang rendah juga belum tentu menyebabkan seorang anak gagal secara emosi atau moral.

Bagaimana dengan EQ? EQ merupakan tolak ukur untuk melihat kualitas emosional seseorang misalnya empati, mengungkapkan perasaan, kemandirian, serta kesetiakawanan.

Penelitian membuktikan bahwa musik sangat mempengaruhi tingkat IQ dan EQ seorang anak. Anak yang sering mendengarkan musik ternyata memiliki nilai IQ dan EQ yang lebih tinggi dibandingkan anak yang jarang atau tidak pernah mendengarkan musik. Ini disebabkan karena musik dapat menstimulasi otak sehingga dapat membantu perkembangan komunikasi, sosial, serta emosional anak.

Umumnya anak-anak menyukai musik dengan irama yang tetap, melodi yang mudah ditangkap, serta lagu dengan kata-kata yang mudah untuk diulang. Dengan sering bernyanyi, secara otomatis anak akan mudah untuk mengembangkan ketrampilan bahasanya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan sering mendengarkan musik ketika anak masih di dalam kandungan atau di tahun awal perkembangan, dapat membantu perkembangan saraf dan transfer informasi pada anak.

Berdasarkan hal tersebut, saat ini banyak pre-school yang mulai menerapkan pelajaran musik klasik pada anak-anak. Beberapa rumah sakit juga memberikan fasilitas musik berupa paket CD kepada ibu-ibu yang akan melahirkan.

No comments: