Wednesday, 31 October 2012
Imunisasi untuk Si Kecil Usia 0 hingga 4 Bulan
Pada bayi usia 0 hingga 4 bulan, ada beberapa imunisasi yang perlu diberikan secara bertahap, yaitu BCG, Polio dan Hepatitis B.
Dapat dijelaskan satu persatu, kapan imunisasi tersebut diberikan? Dan apa manfaatnya?
Imunisasi BCG
Kapan?
Imunisasi BCG biasa diberikan beberapa hari setelah bayi lahir atau sesudahnya.
Manfaatnya?
untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit TBC
Caranya?
Diberikan lewat suntikan di bawah lengan
Reaksinya?
Pada waktu 4 hingga 8 minggu kemudia, akan timbul bisul kecil yang kemudian mengering dan meninggalkan bekas jaringan parut.
Imunisasi DPT
Kapan?
Imunisasi ini diberikan pertama kali pada bayi usia tiga bulan, untuk kemudian dilanjutkan selang satu bulan berikutnya.
Manfaatnya?
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
Caranya?
Disuntikkan pada lengan atau paha bayi.
Reaksinya?
Anak menjadi sedikit demam, gelisah dan rewel. Namun biasanya dokter membekali obat-obatan tertentu untuk mengatasi keluhan-keluhan tersebut.
Polio
Kapan?
Imunisasi polio biasa diberikan secara bertahap mulai usia bayi tiga bulan untuk kemudian dilanjutkan selang satu bulan kemudian.
Manfaatnya?
Untuk mencegah penyakit Poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada kaki.
Caranya?
Diberikan secara oral yaitu dengan menelan obat vaksin polio lewat mulut.
Hepatitis B
Kapan?
Imunisasi ini bisa diberikan saat bayi baru lahir atau sesudahnya.
Manfaatnya?
Untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang sampai sekarang belum ditemukan obat penyembuhannya. Padahal bila dibiarkan penyakit ini bisa menjadi pemicu penyakit kanker. Imunisasi ini perlu diulang secara berkala menurut keadaan atau petunjuk dokter.
Caranya?
Bisa lewat cara pasif, yaitu dengan cara memberikan bahan yang kaya akan zat kekebalan, dan bisa juga dengan cara aktif, yaitu dengan merangsang tubuh untuk menghasilkan sendiri zat kekebalan terhadap Hepatitis B.
Mengapa imunisasi perlu diulang?
Imunisasi ini perlu diulang dalam jangka waktu tertentu untuk memperkuat kekebalan yang mulai menurun di dalam tubuh. Namun bila Ibu lupa melakukan imunisasi ulang, Ibu tak perlu melakukan lagi imunisasi dasar.
Apa pengaruh ASI terhadap imunisasi, khususnya imunisasi polio?
Imunisasi polio umumnya diberikan secara oral, dan seringkali Ibu langsung memberikan ASI pada si keicl begitu ia mendapatkan imunisasi. ASI memang mempunyai zat penetral terhadap vaksin polio yang mengakibatkan hasil imunisasi berkurang, tetapi zat ini hanya ada pada ASI yang diproduksi pada minggu pertama dan kedua setelah kelahiran bayi, selebihnya ASI tidak membawa pengaruh apapun terhadap imunisasi. Apalagi imunisasi polio baru diberikan pada bayi berusia 3 bulan.
Lalu, masih adakah imunisasi yang perlu diberikan pada si kecil? Tentu saja! Misalnya, imunisasi campak, demam Tifoid dan Paratifoid, MMR (measles/campak, mumps/gondongan, rubella/campak jerman), tapi pemberiannya dilakukan setelah usia si kecil sudah agak besar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment