Wednesday, 31 October 2012

Rahasia Perawatan Kulit Wajah Untuk Kulit Sensitif


Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda, ada yang kulitnya kering, normal, berminyak, kombinasi, ada juga yang memiliki kulit sensitif. Orang yang memiliki kulit sensitif biasanya lebih responsif terhadap hal-hal yang mengenai kulitnya, mulai dari produk perawatan kulit yang digunakan, cuaca, kebersihan, makanan, atau air yang mengenai kulitnya.


Jadi bagaimana seharusnya perawatan kulit wajah untuk kulit sensitif yang baik dan benar? Berikut rahasianya!

Wewangian Dalam Produk Kecantikan

Wewangian yang dicampur pada kosmetik dapat menjadi penyebab timbulnya alergi pada kulit yang sensitif. Aroma- aroma seperti jeruk, daun mint, ataupun aroma wewangian bunga merupakan pemicu alergi pada kulit. Sebaiknya saat memilih kosmetik, pilihlah yang berjenis fragrance free juga terdapat label hypoallergenic dan bebas formaldehida pada kemasannya sehingga bagi anda yang berkulit sensitif tidak akan iritasi jika menggunakan produk kosmetik tersebut.

Bahan Aktif

Salah satu hal yang perlu anda perhatikan adalah bahan aktif dalam sabun pembersih wajah, sebab ada bahan aktif yang dapat menimbulkan reaksi pada kulit sensitif. Ada satu bahan aktif yang bernama sodium lauril sulfat yang bersifat keras yang ditemukan pada beberapa produk pembersih wajah. Jadi, bila kulit anda sensitif sebaiknya anda juga mulai mengantisipasi hadirnya bahan ini pada pembersih wajah anda, karena dapat menjadi masalah bagi kulit sensitif anda.

Pada sejumlah merk sabun juga ternyata ditemui yang memiliki kandungan triclosan dan tetrasodium EDTA. Kedua bahan ini juga tidak baik bagi kulit sensitif arena bahan ini membuat kulit jadi semakin kering. Sebab selain menghisap kelembaban alami kulit, bahan aktif tersebut juga dapat menyebabkan gatal- gatal hingga terkelupasnya kulit akibat iritasi yang diderita.

Pelembab dan Sunblock

Kulit yang sensitif biasanya sering mengalami kondisi kulit yang terlalu kering atau terlalu berminyak. Oleh sebab itu, gunakan produk kecantikan yang sesuai dengan kulit anda. Gunakan pelembab yang sesuai dan dirancang khusus untuk kulit tropis. Sebab, kandungan dalam produk untuk kulit tropis sudah diperhitungkan agar tidak menimbulkan iritasi.

Selain itu,sinar matahari pun dapat menimbulkan efek rekasi pada kulit sensitif, yang biasanya disebut photosensitivity. Dalam hal ini, sinar UV memutasikan protein- protein yang terdapat pada sel kulit dan juga menyebabkan kulit yang terkena sinar UV menjadi berwarna kemerahan dan terasa menyengat. Jadi ada baiknya anda juga mempersiapkan sunblock yang sekaligus melindungi kulit anda dari sinar UV A dan UV B sekaligus.

Pengobatan kanker Serviks


  Kanker serviks adalah kanker ganas yang terjadi di bagian uterus vaginal dan serviks kanal, kanker ini merupakan salah satu kanker ganas yang paling sering dijumpai di saluran reproduksi wanita. Walaupun tingkat insiden kanker serviks tinggi, tetapi pasien kanker serviks tidak perlu merasa cemas berlebihan, asalkan dapat melakukan deteksi dini dan pengobatan dini sudah cukup.


 Pengobatan kanker serviks 

  Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan cara pengobatan kanker serviks, antara lain ukuran tumor, usia pasien kanker serviks dan keadaan kesehatan secara keseluruhan, juga tingkat stadium dan lainnya. Tingkat keganasan kanker serviks tinggi, 70% pasien kanker serviks saat didiagnosa sudah dalam stadium lanjut. Pengobatan kanker serviks diantaranya adalah operasi pengangkatan, pengobatan kolaborasi medis barat-timur, radioterapi, kemoterapi dan lainnya.

  Saat ini pada umumnya cara pengobatan kanker serviks yang paling sering dijumpai adalah dengan operasi dan radioterapi. Operasi cocok dilakukan bagi kanker serviks stadium awal, operasi yang diutamakan adalah radikal hysterectomi (operasi pengangkatan rahim keseluruhan), yaitu mengangkat rahim bagian dari vagina dan jaringan parametrium, disaat yang bersamaan juga membersihkan bilateral kelenjar getah bening di panggul, apabila ovarium tidak ada perubahan patologis dapat dipertimbangkan untuk tidak diangkat. Keunggulan dari pengobatan dengan operasi dalam kasus stadium awal adalah cukup sekali operasi sudah bisa membersihkan lesi kanker, masa pengobatan pendek. Kekurangannya adalah lingkup pengangkatan yang luas, setelah operasi mungkin terjadi gangguan fungsi buang air kecil dalam tingkatan tertentu dan komplikasi lainnya, diperlukan istirahat dan latihan beberapa waktu baru dapat pulih kembali.

  Radioterapi cocok untuk kanker serviks disegala stadium, bahkan kanker serviks stadium lanjut. Bagi orang usia lanjut, fungsi jantung kurang yang tidak dapat menjalani operasi, radioterapi adalah cara pengobatan kanker serviks yang sangat baik. Akan tetapi radioterapi memiliki komplikasi tertentu, yang paling utama adalah radioaktif rektum dan infeksi kandung kemih, membutuhkan pengobatan yang aktif dan istirahat baru dapat pulih perlahan-lahan.

  Pengobatan radiopartikel juga merupakan salah satu cara pengobatan yang efektif untuk kanker serviks. Kanker serviks peka terhadap sinar radioaktif, kanker serviks stadium dini atau stadium lanjut semuanya memiliki hasil pengobatan yang cukup bagus. Pengobatan radiopartikel dilakukan dengan menanamkan radiopartikel ke dalam tumor di bawah panduan CT atau USG , partikel-partikel ini di dalam tumor akan terus memancarkan sinar radioaktif, mengobati tumor dan memotong jalur penyebaran tumor.

  Dari sini bisa terlihat ada banyak macam cara pengobatan kanker serviks, pasien kanker serviks diharapkan tidak menyerah terlebih dahulu, asalkan bisa bekerja sama dengan dokter, memilih cara pengobatan kanker serviks yang cocok untuk diri sendiri, dengan demikian bisa dengan efektif mengontrol kanker serviks.

Diagnosis Kanker Serviks


Kanker serviks adalah penyakit yang membuat banyak wanita khawatir dan takut, kanker serviks membahayakan kesehatan dan nyawa wanita. Tapi dengan menskrining kanker serviks dan diagnosis kanker serviks yang tepat dapat mencegah kanker serviks dan mendorong hasil pengobatan kanker serviks. Berikut ini adalah ahli kanker Rumah Sakit Modern Cancer Guangzhou memperkenalkan metode diagnosis kanker serviks untuk anda..

Metode umum diagnosis kanker serviks 

  1.Blade cervix cytologic examination (Serviks Pap)
  Adalah metode utama untuk mendeteksi lesi prekursor kanker serviks dan kanker serviks stadium awal. Tapi harus hati-hati dengan posisi bagian materi yang diambil dan pemeriksaan mikroskopis yang teliti, tingkat negatif palsu bisa sebesar 5% ~ l0%, karena itu, harus dikombinasikan dengan kondisi klinis dan melakukan pemeriksaan berkala, sebagai metode untuk screening.

  2.Yodium
  tesServiks atau vagina epitel skuamosa normalnya kaya akan glikogen, yang dapat menjadi warna cokelat setelah diberi cairan yodium, sedangkan serviks epitel kolumnar, erosi serviks, dan epitel skuamosa abnormal (termasuk metaplasia skuamosa, displasia, karsinoma in situ dan area karsinoma invasif) tidak ada glikogen, maka tidak berwarna. Dalam klinis serviks yang terpapar oleh spekulum vagina, setelah menyeka lendir permukaan, memoleskan larutan yodium, ke serviks dan forniks, bila ditemukan adanya daerah yodium-negatif abnormal, bisa melakukan biopsi dan pemeriksaan patologis untuk daerah ini.

  3.Biopsi serviks dan kanalis servikalis
  Pap smear di serviks yang lebih dari Kelas ~ , tetapi bila biopsi serviks negatif, di persimpangan kolom skuamosa, serviks pada titik 6, 9, 12 dan 3: mengambil empat poin biopsi atau pada daerah yodium tes tidak berwarna dan situs kanker yang dicurigai, mengambil beberapa jaringan dan excisional biopsi atau penerapan kuret kecil mengorek endoserviks dikirim untuk pemeriksaan patologis.

  4.Kolposkopi
  Kolposkopi tidak dapat langsung mendiagnosis tumor karsinoid, tetapi dapat membantu memilih lokasi biopsi untuk melakukan serviks biopsi. Menurut statistik, biopsi dengan bantuan dari kolposkopi, akurasi diagnostik untuk kanker serviks dini dapat dicapai sekitar 98%. Namun, kolposkopi bukan merupakan pengganti untuk Pap smear dan biopsi, juga tidak dapat menemukan lesi dalam kanal serviks.

Gejala Kanker Serviks


Kanker serviks adalah salah satu tumor ganas yang paling sering dijumpai pada wanita, juga satu-satunya penyakit kanker yang dapat ditemukan penyebabnya. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), virus ini dapat menyebar secara langsung dari kontak kulit, masa inkubasinya bisa lebih dari sepuluh tahun, oleh karena itu distadium awal tidak ada gejala apapun, kanker serviks dapat dicegah juga dapat dideteksi, dengan melakukan skrining kanker serviks secara rutin dapat dengan efektif menghindari menderita kanker serviks.

Gejala kanker serviks

  1. Terkait dengan erosi serviks : Pada umumnya pasien kanker serviks banyak yang berkaitan dengan erosi serviks, erosi serviks parah adalah penyebab utama terjadinya canceration.

  2. Pendarahan kontak : pendarahan kontak adalah gejala kanker serviks yang paling menonjol, sekitar 70%-80% pasien kanker serviks ada timbul gejala pendarahan vagina. Kebanyakan terjadi setelah hubungan badan atau pada saat melakukan pemeriksaan ginekologi atau terlalu memaksa pada waktu buang air besar, ada darah segar bercampur dengan sekresi vagina (keputihan).

  3. Pendarahan tidak teratur pada vagina : Wanita usia lanjut yang telah menopause bertahun-tahun, tiba-tiba “menstruasi” lagi tanpa sebab. Jumlah pendarahan tidak banyak, juga tidak disertai dengan gejala sakit pada perut dan pinggang, sangat mudah diabaikan. Sering adanya pendarahan tidak teratur pada vagina ini adalah gejala dini kanker serviks, banyak pasien usia lanjut datang berobat karena gejala ini, harus segera mendapatkan diagnosa dini kanker serviks, melakukan pengobatan secara tepat waktu.

  4. Rasa sakit : Perut bagian bawah atau daerah lumbosakral sering terasa sakit, terkadang sakit timbul di perut bagian atas, paha atas dan persendian panggul, setiap saat masa menstruasi, waktu buang air besar atau hubungan badan, rasa sakit akan meningkat, terlebih pada saat infeksi meluas mengarah ke belakang sepanjang ligamen uterosakral atau menyebar sepanjang ligamen luas di bagian bawah, membentuk peradangan kronis jaringan ikat parametrium, pada saat ligamen utama serviks menebal, rasa sakit akan lebih berat. Setiap menyentuh serviks, secara langsung menimbulkan rasa sakit di iliaka fosa, lumbosakral, bahkan ada pasien kanker serviks yang timbul gejala mual.

  5. Peningkatan sekresi vagina (keputihan) : Dalam klinis sekitar 75%-85% pasien kanker serviks mengalami peningkatan sekresi vagina dengan berbagai tingkatan. Kebanyakan muncul peningkatan keputihan, belakangan kebanyakan terkait dengan perubahan bau dan warna. Kanker serviks dikarenakan rangsangan dari lesi kanker, fungsi sekretori dari kelenjar serviks meningkat, menimbulkan keputihan seperti lendir. Keputihan abnormal semacam ini, termasuk jumlah yang meningkat dan perubahan karakteristik, adalah gejala dini kanker serviks.

Pengobatan Batu Ginjal Tingkatkan Risiko Diabetes


Sebuah penelitian yang telah dilakukan dalam jangka panjang menyatakan bahwa Shock-Wave Lithotripsy (SWL), yaitu teknik dengan menggunakan gelombang suara untuk memecahkan batu-batu dalam saluran kemih, dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes dan hipertensi. Hal tersebut merupakan penemuan baru dan didukung 100% oleh para peneliti dari Mayo Clinic in Rochester, Minnesota.

Penelitian itu didasarkan pada studi terhadap 578 pasien dengan batu ginjal yang diobati dengan teknik SWL pada tahun 1985 dan pada tahun 2004 dilanjutkan dengan pemberian kuisioner. Sedangkan kelompok kontrol terdiri dari 288 pasien batu ginjal yang diobati tanpa pembedahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47% pasien yang ditangani dengan teknik SWL mengalami hipertensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Risiko hipertensi akan menjadi lebih tinggi dengan teknik SWL bilateral.

Teknik SWL juga berkaitan dengan diabetes. Sekitar 17% pasien yang ditangani dengan SWL mengalami gangguan diabetes. Risiko diabetes secara langsung berkaitan dengan banyaknya penimbunan batu ginjal dan intensitas pengobatan.

Teknik SWL dapat menyebabkan hipertensi yaitu dengan menyebabkan luka pada ginjal dan perubahan sekresi tekanan darah yang dipengaruhi oleh hormon. Sedangkan kaitannya dengan diabetes diduga berhubungan dengan adanya kerusakan pada pankreas.

Namun, hasil penelitian tersebut tidak berarti bahwa teknik SWL bersifat tidak baik. Meskipun memiliki risiko, teknik SWL masih bersifat aman bagi pasien. Selain itu, semua terapi untuk pengobatan batu ginjal sebenarnya pasti memiliki risiko masing-masing.

Sumber: Journal of Urology