Friday, 30 April 2010

Obesitas Pada Pria

Penelitian menunjukkan bahwa presentase pria yang mengalami obesitas kini semakin meningkat. Hal ini ternyata lebih banyak dialami oleh kelompok pria yang hanya duduk bekerja dibelakang meja dibandingkan kelompok pria yang bekerja aktif di lapangan.

Berat badan berlebih pada pria ternyata memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, arthritis, diabetes, kanker, stress dan depresi.

Terjadinya obesitas pada pria sama halnya seperti hukum persamaan keseimbangan. Jika kalori yang dikonsumsi lebih banyak dibandingkan yang digunakan untuk akitivitas setiap hari, maka kalori atau energi yang tersisa tersebut akan disimpan sebagai lemak dan akhirnya dapat meningkatkan berat badan pria.

Obesitas pada pria dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor gen, makanan, dan aktivitas fisik. Ada kelompok pria yang mudah sekali mengalami kegemukkan, namun ada pula kelompok pria dengan berat badan yang stabil selama bertahun-tahun. Hal ini ternyata disebabkan oleh faktor genetik. Beberapa penelitian membuktikan adanya gen-gen yang telah diidentifikasi dapat menurunkan atau meningkatkan nafsu makan. Sebagai contoh, ada kelompok pria yang mudah merasa lapar, mereka akan makan begitu banyak sebelum akhirnya mereka merasa kenyang. Hal ini tentu memberikan kesempatan pada pria tersebut untuk makan secara berlebihan, dan akhirnya berat badan akan meningkat.

Faktor makanan juga berpengaruh terhadap berat badan pria. Pria yang cenderung memilih makanan yang tinggi akan kandungan lemak dan kalori, meskipun dalam jumlah sedikit, ternyata memiliki berat badan yang lebih tinggi dibandingkan pria yang mengkonsumsi makanan rendah kalori, seperti roti, kentang, dan sayuran. Mengkonsumsi terlalu banyak lemak juga dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.

Beberapa pria menyatakan bahwa ketergantungan mereka terhadap makanan terjadi ketika mereka dalam keadaan lelah, bosan, dan sedang emosi. Konsumsi makanan yang berlebih, meskipun tidak sedang dalam kondisi lapar, ternyata dapat menyebabkan masalah pada berat badan. Oleh sebab itu, ketika kondisi kita sedang tidak baik (bad mood), cobalah untuk mencari alternatif supaya kondisi kembali seperti sediakala, bukan melampiaskannya dengan konsumsi makanan yang tidak terkontrol.

Aktivitas fisik juga mempengaruhi berat badan pria. Sebagai contoh, pria yang lebih aktif bekerja di lapangan ternyata mengalami peningkatan berat badan yang lebih sedikit dibandingkan pria yang hanya duduk atau bekerja di depan komputer, TV, atau mobil. Olahraga yang teratur juga dapat membantu pria untuk mengkontrol berat badan, serta mengurangi resiko terjadinya penyakit jantung dan diabetes.

Ada beberapa solusi bagi pria yang mengalami kelebihan berat badan, antara lain yaitu sarapan pagi yang teratur, konsumsi makanan yang banyak mengandung pati (seperti nasi, roti, dan kentang) serta mengurangi kadar gula dan lemak, kurangi minuman beralkohol, lebih banyak mengkonsumsi buah dibandingkan cemilan seperti coklat dan keripik, serta olah raga 20-30 menit setiap hari secara teratur.

No comments: