Wednesday, 30 November 2011

Panduan Baru Asupan Vitamin D

American Academy of Pediatrics (AAP) telah mengeluarkan panduan baru untuk mencegah kekurangan vitamin D pada bayi dan anak-anak. Panduan ini dikeluarkan sehubungan dengan semakin banyaknya anak yang menderita penyakit Riketsia, yaitu penyakit akibat kekurangan vitamin D.

Mereka yang berisiko antara lain bayi yang minum susu kurang dari 500 ml perhari atau yang tidak memperoleh cukup vitamin D. ASI mempunyai vitamin D dalam kadar yang rendah, yaitu sekitar 25 IU perliter, sedangkan yang direkomendasikan adalah 200 IU perhari untuk bayi, anak dan remaja. Anak dan remaja memperoleh vitamin D terutama dari sinar matahari, tapi mereka yang sering menggunakan krim tabir surya dan yang berkulit gelap berisiko untuk menderita kekurangan vitamin D karena mereka mendapatkan lebih sedikit vitamin D dari sinar matahari. Demikian juga mereka yang jarang terkena sinar matahari langsung.

Karena itu, APP mengeluarkan panduan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D sebesar 200 IU sehari untuk bayi dan anak sebagai berikut:
1. Bayi yang memperoleh ASI sebaiknya diberikan suplemen dimulai pada saat usia dua bulan pertama.
2. Bayi yang mengonsumsi susu formula yang mengandung vitamin D tapi kurang dari 500 ml perhari
3. Anak-anak dan remaja yang tidak minum susu yang mengandung vitamin D sedikitnya 500 ml perhari, yang tidak cukup terkena sinar matahari langsung atau yang tidak mengonsumsi multivitamin yang mengandung vitamin D sedikitnya 200 IU.

Mengapa diambil patokan susu sebanyak 500 ml perhari? Karena pada umumnya susu formula mempunyai vitamin D sedikitnya 400 IU perliter. Dengan pemberian 500 ml, maka asupan vitamin D yang direkomendasikan (sebesar 200 IU) dapat terpenuhi.

No comments: