Usia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena stroke pun semakin tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu waspada terhadap ancaman stroke. Pada usia produktif, stroke dapat menyerang terutama pada mereka yang gemar mengonsumsi makanan berlemak dan narkoba.
Life style atau gaya hidup selalu menjadi kambing hitam berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol, tapi rendah serat.
Generasi muda yang perjalanan hidupnya masih panjang nantinya harus mampu berkiprah dan bersaing dengan sumber daya manusia lainnya dari luar negeri. Kecacatan yang mereka sandang akibat serangan stroke, bukan hanya menjadi beban keluarga, tapi juga beban masyarakat secara umum.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Selagi stroke masih bisa dicegah, kenapa tidak mencoba?
Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus dijalankan. Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan si pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke.
Untuk mencegah "the silent killer" ini, seseorang dianjurkan untuk mengurangi rokok, melakukan olah raga teratur, membatasi minuman beralkohol, dan menghindari stres berlebihan.
Wednesday, 30 November 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
I read your article....i like it
Family dentist Kailua
@Tom
thanks
Post a Comment