Wednesday, 30 November 2011

Keyboard Komputer Menyebarkan Kuman

Keyboard komputer bukan saja dapat menyebarkan kata melalui email, tapi dapat juga menyebarkan kuman. Bakteri yang berbahaya dapat tetap hidup di keyboard komputer rumahsakit, sehingga kuman dapat menyebar dengan mudah pada pasien-pasien yang ada.
Bahaya terjadinya penyebaran kuman di rumahsakit terutama terjadi pada komputer yang banyak digunakan orang, demikian juga dengan peralatan lainnya yang ada di rumahsakit. Kuman dapat berkembang dengan cepat dan menginfeksi pasien-pasien yang sedang dalam kondisi fisik tubuh yang lemah.

Penelitian yang dilakukan di New York University Medical Center ini, menggunakan tiga jenis kuman yang paling sering ditemukan di rumahsakit, yaitu vancomycin-resistant Enterococcus faecium (VRE), methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) and Pseudomonas aeruginosa (PSAE). VRE dan MRSA, merupakan kuman-kuman yang telah kebal terhadap antibiotika yang umum dipakai seperti vancomycin dan methicillin.

Penelitian ini dilakukan dengan menaruh kuman-kuman tersebut di keyboard dan tutup keyboard, untuk melihat seberapa lama kuman ini dapat hidup dan seberapa jauh kuman ini dapat berpindah melalui jari yang mengetik pada papan keyboard.

Hasilnya, kuman VRE dan MRSA ini dapat tetap hidup hingga 24 jam setelah ditaruh pada papan keyboard dan tutup keyboard. Sedang kuman PSAE hanya dapat hinggu satu jam pada papan keyboard dan lima menit pad tutup keyboard.

Dan semakin banyak kontak yang dilakukan pada keyboard yang terkontaminasi, akan semakin banyak kuman yang ditransmisikan melalui tangan. Hasilnya, untuk transmisi kuman, pada kuman MRSA sebesar 42-92%, untuk kuman VRE 22-50% dan untuk kuman PSAE 9-18%.

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut para ahli menganjurkan agar sebaiknya pengguna komputer mencuci tangan segera setelah selesai menggunakan komputer.
Selain itu dapat ditambahkan juga, desinfeksi secara teratur pada keyboard komputer. Demikian juga sebaiknya yang dilakukan untuk komputer di sekolah maupun di tempat-tempat umum lainnya, yang banyak digunakan orang bergantian.

Penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan the Society for Healthcare Epidemiology di Amerika Serikat.

No comments: