Menurut sebuah penelitian terbaru, laktasi merupakan kebiasaan yang dapat dimodifikasi dan dapat memberikan manfaat bagi wanita dalam mengurangi risiko terhadap penyakit kardiovaskular dan diabetes di masa mendatang.
Penelitian tersebut dilakukan melalui pengkajian terhadap perubahan selama 3 tahun dalam faktor-faktor risiko metabolik pada wanita yang sedang dalam masa laktasi. Pengkajian itu dilakukan mulai saat pre-konsepsi sampai rata-rata 13 bulan post-partum pada wanita yang menyusui, sedangkan pada wanita yang tidak menyusui dilakukan mulai saat pre-konsepsi sampai post-partum.
Dari 1051 wanita yang diuji, 942 di antaranya tidak mengalami kehamilan dan 109 lainnya mengalami persalinan. Di antara wanita yang mengalami persalinan, sebanyak 48 wanita tidak menyusui dan 61 lainnya menyusui. Kelompok yang terakhir diklasifikasikan lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan masa laktasinya.
Wanita yang mengalami kehamilan diketahui mengalami penurunan kolesterol HDL sebanya 4 hingga 5 mg/dl lebih banyak dibandingkan wanita yang tidak hamil.Ditambahkan pula bahwa laktasi, terutama dalam durasi yang lebih lama, berkaitan dengan penurunan kolesterol HDL yang lebih rendah. Perubahan rata-rata kolesterol HDL selama 3 tahun dari pre-konsepsi sampai post-partum adalah -1,3 mg/dl pada mereka yang menyusui selama 3 bulan atau lebih.
Wanita yang tidak menyusui menunjukkan penurunan kolesterol HDL sebanyak 5 mg/dl dan mereka yang menyusui kurang dari 3 bulan menunjukkan penurunan kolesterol HDL sebanyak 7 mg/dl. Hal itulah yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar 14 hingga 21%.
Perubahan rata-rata kadar kolesterol HDL, trigliserida, dan kadar gula darah puasa juga cenderung lebih positif pada kelompok yang menyusui lebih lama. Sedangkan perbedaan dalam peningkatan berat badan hamil atau selama interval 3 tahun tidak menjelaskan perbedaan yang berhubungan dengan masa laktasi.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Obstetry and Gynecology ini menunjukkan bahwa laktasi dapat mengurangi perubahan faktor risiko metabolik yang tidak diinginkan yang biasa terjadi selama masa kehamilan.
Sumber: Obstetry and Gynecology Journal
Sunday, 31 July 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment